mas nanung, maaf nih pendapat pribadi. kalau seting-nya sesuaikan dengan jenis musiknya aja, apa itu jazz, rock, akustik, dangdut, rebanaan, atau apalah, sesuaikan aja menurut jenis musik yang lagi dimainkan, kayaknya juga bakal sesuai dengan para pendengarnya.
ni chating ga pake gambar kurang asik yah, ada yang bisa bantu upload gambar TC dan Eq..please..
'kalo TC (dari bacaan, yg saya tangkap ; jenis baxandall), misal pada waktu bass di boost, semakin ngefek ke batas bawah (misal 30Hz), kalo di cut semakin ngefek ke batas atasnya'
yang ini malah saya belum tahu, ngefeek itu menggeser batas-nya atau puncak-nya? bntar nunggu gambar dulu..
eh kang... itu bahasan dimana yah, ikut baca dong...
dari macam2, situsnya pak rod elliott sound.westhost.com kalau ada projek / artikel bahas tone control biasanya tipe baxandall,,, ga tau juga nih mungkin bahasa inggris (australian) saya yang ga bagus...
kalo TC (dari bacaan, yg saya tangkap ; jenis baxandall), misal pada waktu bass di boost, semakin ngefek ke batas bawah (misal 30Hz), kalo di cut semakin ngefek ke batas atasnya (misal 160Hz).
Buat bang sue dan teman-teman makasih atas sarannya. Agaknya aku sudah menemukan jalan keluar. Banyak informasi aku coba termasuk eq dari winamp. Semua saya catat dan saya praktikkan. Makasih ya kawan
kang sue, kelihatanya untuk TC banyak dipilih yang baxandal karena kurvanya cenderung datar/landai. sayangnya hal ini bereffek pada lereng curva yang melebar. Mungkin karena ini ketika ada boost atau cut, daerah yang overlap jadi sangat terpengruh? Dan yang sering aku lihat, pemasangan filternya diseri yah?? kalau eQ kan terpasang paralel..
Kalau menurut saya pada dasarnya EQ kegunaannya ada 3. 1. Untuk menghilangkan Feedback ( pada monitor ) 2. Untuk menambah / mengurangi frekuensi yang kita inginkan / tidak kita inginkan. Sampai kita mendapatkan suara yang sesuai dengan selera kita. 3. Seperti namanya Equalizer. equal artinya sama dengan atau setara. yang artinya kita menyetarakan Sound system kita dengan ruangan ( disini kita perlu menggunakan alat yang namanya Analyzer dan Measurement Microphone ) jadi speaker kita sudah flat atau belum untuk ruangan tersebut. ( yang di mana flat yang dimaksud adalah speaker kita sudah mengeluarkan suara Treble , Middle & Bass yang sama ). Thanks
aha, point 2 dan 3 itu sangat masuk akal. point 1 menurut saya hanya fungsi tambahan, EQ 3band sepertinya tidak memenuhi kriteria untuk fungsi tersebut.
kang sue, kelihatanya untuk TC banyak dipilih yang baxandal karena kurvanya cenderung datar/landai. sayangnya hal ini bereffek pada lereng curva yang melebar. Mungkin karena ini ketika ada boost atau cut, daerah yang overlap jadi sangat terpengruh? Dan yang sering aku lihat, pemasangan filternya diseri yah?? kalau eQ kan terpasang paralel..
Kayaknya ga di seri mas jo, tp paralel, justru EQ yang di seri, prinsipnya EQ kan pakai Bandwidth, berati dia Band Pass Filter (BW pada f yang di boost/cut), maka diseri. bener ga ya. ada materi baku untuk ini ga ya?
lah mas sue. kan lagi omongin graphic equalizer untuk profesional sound system kan. berarti yang dipakai kalau bukan yang 15 band x 2 berarti yang 31 band x 2.
Dan yang sering aku lihat, (TC) pemasangan filternya diseri yah?? kalau eQ kan terpasang paralel..
oh iya, setelah sedikit membaca artikel pada link saya di atas, TC diseri dan EQ di paralel.
kalau koneksinya seri, hasil boost/cut pada filter sebelumnya dpt terpengaruh. untuk TC ini ga banya berpengaruh, cuma 2 atau 3 filter aja, simpel. Tp kalau filter EQ di seri, katakanlah 24band, ini bisa menimbulkan distorsi yg nyata (terdengar/audible).
waduh kalau 24 chanel eQ filter disusun seri, phase shift-nya mungkin dah jadi delay tuh. eh TC ada yang tersusun paralel juga lho.. contoh aja meridian-nya avikit itu. yah emang enaknya masang skema dulu kali yah..
btw agak OOT, melihat paralel rangkaian filter dalam grafik EQ, jika ditambah vu meter led di tiap chanel, mungkin jadi seperti spektrum analizer kali yah?
Tone control lebih sering menumpang pada suatu alat, seperti pada mixer, pada ampli, pad gitar misalnya, dan bentuknya selalu berupa parametrik EQ. Tidak pernah grafik EQ disebut tone control. Umumnya EQ ini berbentu shelving atau bell shape, dengan titik frekuensi yang kita akan EQ bisa diubah, dan Q atau sempit lebarnya frekuensi yang akan kita EQ bisa kita atur.
Grafik EQ frekuensi dan Q nya sudah tetap, dan tidak dapat kita geser-geser. Grafik EQ sebenarnya ditujukan untuk mengkoreksi speaker agar mencapai suara yang flat, tanpa kelebihan pada frekuensi tertentu atau kekurangan pada frekuensi tertentu
Sun Jan 10, 2010 8:49 pm sue