sub dvc dengan power 2 ch

kalau sub dual voice coil diangkat dengan power 2 ch yang identik gmna dampaknya??

pemasangan VCnya gimana ? + to - , - to + , atau setype atau bagaimana...

vc + dengan + power, vc - dengan - power tetapi satu vc dihubungkan dengan satu ch power,kemudian vc yang satunya dihungkan ke ch lainnya(2 ch power)

speakernya dipararel baru dikirim ke power amp ?

gak,, vc pertama dihubungkan ke ch l amp,,kemudian vc kedua dihubungkan ke ch r

inputnya mono pararel atau stereo ?

inputnya mono,,powernya identik

lighat wrote:

inputnya mono,,powernya identik

boleh aja

Saya tetep lebih suka di bridge.. Ini contohnya :

http://img830.imageshack.us/content_round.php?page=done&l=img830/7456/waterparktegal1.jpg

Memang boleh saja, tapi ternyata salah satu kanal power ternyata terlambat mengolahnya. Herannya yang di delay justru yang kabel nya lebih panjang.. aneh..

,1spker 2ch powernya di bridge aja spekern di bikin 8R aja pasti

Watt powernya musti berapa nih Mas?

Speaker apapun, kalau terdiri dari dua coil, berarti memang diperuntukan sebagai sub woofer. Kenapa dibikin dua koil, agar dapat diaplikasikan pada power dengan impedansi 4, 8 atau 16 ohm. Kalo satu speaker dobel koil dikasih dua power, ya namanya aneh dong... Pabrik bikin biar aplikasi mudah. koq malah kita bikin sulit. Ini speakernya udah beli, atau mau beli, atau iseng aja? Speaker ACR 6" dobel koil harganya 80-90 rb. Yang koil tunggal 22 rb. Pilih aja yang koil tunggal, jatuhnya lebih murah. Apakah ada 2 buah power yang identik...? Kalo rakitan, pasti gak ada....

built-up juga ngga ada

indra_co_maniz wrote:

built-up juga ngga ada

Berarti bener dong pertanyaan saya "Ini speakernya udah beli, atau mau beli, atau iseng aja?"

keknya iya TSnya ngga setor foto praktikumnya....

sah sah aja.........tinggal kebutuhannya....aku juga sering sub doble coil digerakkan 2 PA,kerja PA lebih enteng daripada di bridge 4 ohm(satu coil yang dipakai),2 ohm(2 coil diparalel) atau 8 ohm (2 coil di seri),tapi kalau PA bagus,mendingan 2 ohm di bridge.Tapi semuanya kembaki ke kebutuhan,PA dan sub yang ada juga beberapa faktor lainnya.

hanz wrote:

sah sah aja.........tinggal kebutuhannya....aku juga sering sub doble coil digerakkan 2 PA,kerja PA lebih enteng daripada di bridge 4 ohm(satu coil yang dipakai),2 ohm(2 coil diparalel) atau 8 ohm (2 coil di seri),tapi kalau PA bagus,mendingan 2 ohm di bridge.Tapi semuanya kembaki ke kebutuhan,PA dan sub yang ada juga beberapa faktor lainnya.

Kalo perkara sah ato tidak, ya memang semuanya sah-sah saja. Tetapi jika semua didasari pada prinsip efisiensi, pilihan paling tepat adalah jika speaker double coil dihidupkan oleh satu power monoblok. Kecuali untuk tujuan coba-coba, eksperimen atau sekedar iseng yang gak pernah dipraktekkan ya laen perkara...

jika yang dipakai PA watt kecil,dengan final kecil2 pula,ngejar efisiensi tetap masing2 coil satu PA,hasil mendekati jika di bridge,tapi PA kerjanya enteng,panas juga gak berlebihan,....yang aku tuliskan tadi tentang pengecualian karena keterbatasan perangkat.Beda crita kalau perangkat yang dipakai SIP-SIP.

Pernah saya coba hasilnya kurang bagus.
Power CH A menggerakkan VC A
Power CH B menggerakkan VC B
Tetapi gerakan yang dihasilkan VC A dan VC B tidak benar2 sama, tapi konus speakernya hanya 1.
2 VC yang gerakannya tidak sama dipaksa sama. Tetap bunyi tapi saya kurang suka ajah

semua kembali ke selera,kebutuhan dan keadaan masing2,aku sering aplikasikan jika lagi buat bandpass,.....