Mungkin perlu diingatkan bahwa 99% keyb yg dijual di luar jakarta itu berasal dari jakarta jg, jd kalau beli di luar jakarta maka si konsumen jg sebenarnya dibebankan ongkos kirim dari jakarta ke kota dimana konsumen membeli keyb tsb oleh si toko.
Sekedar OOT,
Di era 1990 an kalau kita mau beli alat musik maka kita hrs
'hunting' karena di era tsb, di jakarta saja rasanya toko musik cuma segelintir, bs dihitung dgn jari tangan.
Bisa dipastikan saat tsb kalau yg jualan alat musik pasti org2 yg benar2 ngerti musik. Disaat tsb org yg mau beli alat musik pasti memang org yg benar2 mau bermain musik dgn serius.
Di era sekarang, di jakarta saja mungkin ada ribuan toko musik dari yg kecil seperti saya sampai tokonya yg besar2 ala supermarket alat musik jg ada.
Sisi positifnya kita bs simpulkan bahwa perkembangan musik di tanah air sangat berkembang pesat.
Di sisi negatifnya, karena ribuan toko musik tsb awalnya bukan bermain musik tapi adalah dari bidang lain yg hijrah jualan musik (karena melihat demand yg begitu besar) maka SDM nya pasti bs ditebak. Makanya tdk heran, walaupun tokonya besar, tapi salesnya mungkin tdk ada yg bs bermain musik atau bahkan tdk ada yg ngerti musik.
Utk rekan sesama toko, maaf, no hard feeling yah.....
Nah ada konsumen yg mau beli alat musik lalu org tsb ke toko musik yg besar. Bagi pembeli yg awam tsb maka dia akan bertanya ke toko tsb utk mendapatkan jawaban baik dan benar tapi seperti yg saya katakan diatas, toko tsb tdk ngerti musik tapi dlm benak si penjaga toko, yg penting deal dan jualan maka si penjaga toko akhirnya menjawab semua pertanyaan si org awan tsb dgn 'asbun' alias asal bunyi. Pertanyaan dan jawaban ngak nyambung tapi karena si pembeli jg awam yah di telan mentah2 saja jawaban si toko.
Bingung jg sih begitu banyak pembeli yg ke toko musik tapi penjaganya saja tdk bs main musik lalu si pembeli dgn mudah begitu saja percaya jawaban dan saran2 si penjual. Maaf no hard feeling tapi ini fakta.
Analoginya, saya mau bangun rumah 3 lantai dari nol lalu yg saya ajak diskusi mengenai fondasi dsb dsb nya adalah pegawai yg biasa manggul2 yg ada di toko bahan bangunan. Mungkin si pegawai tsb tahu satu dua hal tapi pasti tdk tahu banyak hal. Maaf, tdk bermaksud menyinggung siapapun yah...
Apa jadinya, yah akhirnya banyak terjadi opini2 yg menyesatkan di lapangan.. Sepertinya opininya benar tapi pada hakekatnya salah.
Contoh, bs dilihat postingan saya tentang yamaha psr e403 / e413 yg katanya bs flashdisk tapi kenyataannya tdk bs. Sampai ada konsumen yg ngotot ditempat saya, mati2an bilang kalau e403 / e413 bs flashdisk karena semua toko bilang begitu, cuma toko saya yg bilang tdk bs flashdisk. Jangan2 dlm pikiran si konsumen yg ngotot tsb berpikir kalau saya ini yg malah sok tahu, ngak ngerti tapi sok, semua toko aja bilang bs koq hehehe... padalah yg benar justru memang e403 / e413 tdk bs flashdisk, bs nya cuma USB saja..
Contoh lain lagi, katanya merk yg dipakai di kursus lbh user friendly tapi kenyataannya dgn kelas, level dan harga yg sama, merk di kursus tsb tdk lbh user friendly dibanding merk lainnya, malah mau jujur, merk lainnya justru lbh user friendly. Ini bs dilihat di topik
apel lawan apelContoh lain adalah masalah poliponik. Secara teori memang benar semakin besar poliponik nya maka semakin baik tapi prakteknya adalah kalau ada berbagai macam suara yg berbunyi bersamaan maka telinga manusia itu hanya bs mendengar suara yg dominan, sedang suara yg tdk dominan akan tdk terdengar oleh telinga manusia. Ini adalah ilmu physco acoustic dan karena karakter pendengaran manusia inilah maka lahirlah format mp3. Bayangkan 1 file wav yg besarnya 50 - 60MB bs di kompres menjadi hanya tinggal 3 - 4MB saja, ini hanya bs dilakukan dgn membuang data2 yg tdk dominan lalu meng kompresnya. Silahkan di baca2 di internet tentang metode pengkompresan file mp3 tsb.
Kalau mau diteruskan masih banyak contoh opini yg sepertinya benar tapi justru salah.
Nah dari situasi dan kondisi yg diatas tadi makanya tdk heran kalau tulisan2 dan pendapat2 saya jadinya seakan2 sangat kontraversial, sangat 'melawan arus', sangat 'vokal'. Opini yg seakan benar jd salah, opini yg salah seakan jd benar. Utk menguatkan opini saya makanya saya membuat dan meng upload video2 utk mendukung opini saya tsb....
Maaf tulisannya kepanjangan.... dan maaf, no hard feelling yah....