Sound Tebel, seperti apa yach ?

Saya sering mendengar pendapat teman2 saya pemusik di Bandung bahwa sound yang bagus itu adalah yang tebel & lebar..Tapi umumnya teman2 pemusik tsb lebih terfokus pada bagaimana mendapatkan sound yang tebal (baik utk keperluan recording maupun live performance). Mereka berpendapat bahwa sound yang tebal itu adalah :
- tidak cempreng seperti kaleng..
- padat berisi
- nendang dsb..

Tapi yang menjadi persoalan adalah pendapat mengenai tebal tipis nya sound ini sangat subyektif..Beda telinga pasti beda pendapat..Misalnya bagi si A sound guitar, bass atau keyboard nya sudah tebal, bagi si B biasa2 aja, bagi si C tipis..Jadi sebenarnya sound tebel itu seperti apa sich, apakah bisa di ukur (ketebalannya) ? Mohon pendapat dari rekan2 SF..Terima Kasih.

hehehhee... bingung jawabnya
kira-kira seperti sampel intrerlude lagu yang ab share kemaren itu, bang
tebal dan lebar

hi hi emang di music itu banyak istilah ajaib...

mudah2x-an ada solfer baik hati yang mau mentranslate ini ke-bahasa resmi republik solfer kemudian di share di sini..

http://www.axiomaudio.com/defining_speaker_sound.html
http://www.head-fi.org/forums/f4/describing-sound-glossary-220770/

Susah juga ngartiinnya.....
mungkin contohnya gini :
Kira2 kalau kita denger bunyi sub suatu music di sebuah ruangan berasa suara itu berasal dari ruangan tsb bukan dari box spekernya.....itu di katakan sound yang lebar with nya.

Sound yang berasa tebel jika perhitungan delay antara Hi,Mid,Low dan subnya tepat...
tapi nyontohin tebalnya gimana...ya..
kayaknya bang Mod yang paham itu............

IMO, penggunaan istilah sound tebal atau titpis pada dasarnya salah cuma yah buat mudahnya maka digunakan istilah tsb.

Yg benar harusnya gini, kita sering2 saja mendengarkan suara alat musik akustik (tanpa sound system -- utk menghindari 'tangan2 jahil' si SE) terutama suara drum, malah kalau bisa belajar main drum sedikit2 maka lama2 dibenak kita, kita akan tahu suara drum asli itu sebenarnya seperti apa, nah dgn referensi begini, kita bs menilai lbh detil suara itu seperti apa.

Inga... inga... yg kita dengar hrs suara drum asli dan tanpa sound... jangan misal kita dengar suara drum hip hop itu kayak apa dan kita gunakan sebagai referensi karena suara drum hip hop itu pada dasarnya adalah suara buatan alias suara drum rekayasa... nah kalau sdh bicara rekayasa, pasti tdk ada standartnya, suka2 org membuat model drum rekayasa begini...

Jg perlu di ingat, banyak pakar di lapangan sana tapi si pakar sendiri kebanyakkan belum pernah mendengarkan suara alat musik aslinya, lalu bagaimana dia bs bilang suara ini lbh tebal dari suara itu dst dst nya.

Pakar di luar sana bilang merk A lembut sedang merk B cempreng, nah coba saja sediakan 1 set drum asli dan silahkan dimainkan, suara drum asli itu cempreng atau halus...

Sound tebel itu seperti ayam goreng. pulen, gurih, renyah, anget, dsb. tapi pulennya kayak gimana, gurihnya seperti apa, itu lebih enaknya langsung di santap dari pada di ceritakan.

Ruly wrote:

Tapi yang menjadi persoalan adalah pendapat mengenai tebal tipis nya sound ini sangat subyektif..Beda telinga pasti beda pendapat..Misalnya bagi si A sound guitar, bass atau keyboard nya sudah tebal, bagi si B biasa2 aja, bagi si C tipis..

kalo menurutku bukan subyektif, tapi lebih ke- kebiasaan memperhatikan. semakin sering mendengarkan macem2 sound. semakin tau mana yang tebel mana yng tipis.

salam.

kalau menurut saya sound tebel itu suara bass yang mantab (bass terdengar bulat nggak sember )dan box spaeker lownya tidak meledak-ledak,suara mid & high tidak terasa bising walaupun kita berada di dekat speaker

telat saya ,..
kok baru tahu ada thread begini

Quote :

Sound Tebel, seperti apa yach ?

pertanyaan masih mengambang, coba lebih fokuskan lagi...
coba dimisalkan dengan sebuah buku, yg penting tebalnya tau isinya

tebal dan tipis. lebar dan sempit suara mungkin tidak semua orang bisa peka terhadap yg satu ini. yg jelas susah di ungkapkan dgn kata2. perlu perasaaan dan telingga profesional untuk bisa menilai seperti apa suara yg tebel dan lebar itu??mungkin di butuhkan sedikit konsentrasi untuk mencari ketebalan dan kelebaran suara. contoh untuk merasakan ketebalan suara:
perhatikan suara snare drum, jika mixing nya kita condong ke treble maka suara snare tersebut akan terdenger sangat tipis, coba kurangi treble nya, tambahi untuk mid low, atau low nya, tambah i juga mid 1k nya, bandingkan, suara akan menjadi tebal,jgn kebanyakan bass nya, ber akibat suara tidak tebal tp berlumpur, merusak karakter asli suara snare
untuk suara yg lebar ada contoh nih..
cermati suara string pada sebuah keyboard. suara string akan terdengar tipis jika condong terlalu banyak high, sedangkan untuk mid high dan mid low di tekan, suara akan jadi tipis sekali, sekarang kurang i lah high nya, sedikit tambah i mid high nya, tambah i mid low nya, jika perlu direct out chanel mixer ke input mixer lagi (pake dua chanel atau lebih) maka suara akan jd lebar, seolah ada dua keyboard dgn tone string yg bunyi bersamaan.
perhatikan juga suara orchestra, kenapa banyak sekali viola, violin, cello yg di gesek secara bersamaan?? kenapa kok ga cuma 1 vola, 1 violin, 1 cello, kok musti rangkap2 gitu? jawabanya adalah karena mencari suara yg lebar

EQ memang bisa merusak dan atau malah memperbaikin mutu suara.

Setelah set EQ, bandingkan suara snare asli tanpa sound system dgn suara snare yg di reproduksi sound system, apa karakter suaranya sama atau tdk.

Sound tebel dan lebar pasti enak di denger oleh siapa aja!! jadi coba aja tuh hasil recordingnya di play di tape mobil, di speaker aktif rumahan di tape compo, di speaker komputer pokoknya yang biasa orang dengerin kalo semua terdengar ok ! maka okelah sound kita! tapi kalo cuma enak diplay diperalatan kita sendiri, tapi gak enak di tempat lain berarti hasil mixingan kita belum pas atau peralatannya yang gak standart!!
pengalaman disini tukang sound kalo habis manggung pasti minta VCD rekamannya ke tukang shooting buat koreksi hasil mixingannya!!

Org awam cenderung memang sukanya begitu, tebal dan lebar.. kalau saya pribadi lbh suka suara yg seperti sumber suara aslinya.. Terlalu tebal jg tdk baik karena terkesan tdk real, terlalu tipis jg tdk baik karena jg akan terdengar tdk real, tdk mirip suara aslinya.

Kalau kita misal mau beli home audio yg taruh lah 5 jt an maka saat kita ke toko elektronik maka si salesman akan men set tone control (bass n treble) se maksimum atau malah biasanya disaranin pakai Equaliser lalu biasanya EQ di set berbentuk huruf V, low freq (frekwensi rendah) dan high freq (frek tinggi) di boost mentok sdang makin ke mid (frek tengah) di cut mentok. Yg dinilai adalah seberapa baik bass dan treblenya.

Kalau kita misal membeli home audio yg harganya ratusan jt maka disini, penggunaan tone control atau EQ sangat tabu, yg ingin direproduksi disini adalah seberapa mirip suara reproduksi misal drum nya dgn suara drum asli.... seberapa mirip reproduksi suara sax dgn saura sax aslinya dll.... istilahnya 'hi fi' - high fidelity.

Jadi memang rada susah karena ada 2 aliran yg berbeda, tapi panutan yg baik dan benar harusnya yg ke 2 yakni seberapa mirip suara reproduksi alat musik tsb dgn suara alat musik aslinya, sebisa mungkin tdk terjadi penyimpangan dari suara aslinya, istilahnya 'no coloring'.

spertinya saya lebih setuju pendapat pak tjandra dari VW....memang sebaiknya usahakan natural seperti suara sumbernya....tapi sedikit tuning nggak apa 2x kan pak ?...kadang kita juga perlu bantu pemain...karena tidak setiap waktu player itu in tune....

SEPENDAPAT dengan mas roni suara natural dulu ,sebab suara tegal tipis membutuhkan
ruang audiens.setap kita mendengarkan sound system pengaruh suhu udara juga mempengaruhi pendengaran kita. kepekaan telinga manusia ada yang tidak suka pada
freq suara tertetu. musisi dan SE harus kerja sana yang baik

Seperti dlm topik Tranpose, membantu atau menjerumuskan ? masalah suara tebal tipis kembali lagi ke masalah subjektif, kalau subjektif sdh berbicara maka pasti ada yg suka dan tdk suka..

Anyway, seperti yg saya tulis diatas, panutan yg baik dan benar adalah

VW music wrote:

....seberapa mirip suara reproduksi alat musik tsb dgn suara alat musik aslinya, sebisa mungkin tdk terjadi penyimpangan dari suara aslinya, istilahnya 'no coloring'.

Oh yah, mungkin topiknya mirip2, silahkan baca jg topik Real Or not Real

judulnya sound yg tebal, jawaban kebanyakan sound yang real lalu yg tebal bagaimana yah ?, sepertinya akan gemuk dan berbadan kekar...

Sound tebel....apa yah sama dengan warm nggak?

Warm ; frekuensi rendah memadai. Tidak kurus. Bass atau midbass tidak berlebihan. staging luas, dengan gema yang memadai di frekuensi rendah.

Ada yang kasih contoh gini... putar lagu yang sama dari source yang berbeda... kebetulan yang di pake LP, MP3 dan cd audio asli.

Pake mp3 suara terdengar tipis di bandig cd audio dan LP

CD audio suaranya lebih tebel dari MP3 walupun tetap lebih tipis dari LP

Pake LP suaranya lebih tebel dari CD audio dan MP3.

Tebel yang di maksud di sini kan lain lagi toh...?


Kesimpulannya apa...? yaitu saya jadi meriang dengerin suara LP.... kok bagus banget ya... kena di hati sekali. Kapan bisa punya.... jika sudah punya... di mana cari PH nya...?

Lho oot ya...?

Sound yang Tebal, ambil contoh ketebalan yang lain.
Mungkin bisa juga ngebayangin perumpamaan laen.
Kasur yang jenis tebal jelas itu pasti Kasur Empuk.
Kasur makin tipis makin enggak enggak karuan rasanya, seperti tikar.

Cocok nggak ya?

Kalo yang di omongin bass.... basnya lebih tebel dari yang anu

kalo omongin vokal kategori tebal... sering istsilah ini juga di pake

kalo tweeter... jarang ada yang bilang triblenya lebih tebel... ada juga lebih kenceng atau ngecring