Subwoofer dan powernya

First topic message reminder :

Hallo mas indra
maaf niy mungkin ini pertanyaan pertama saya
saya baca dari beberapa millis kayaknya mas indra pakar banget masalah soudsystem.

gini mas indra, saya amatiran yang mencoba merakit power untuk rumahan untuk di dalam rumah. untuk ampli speaker saya rasa cukup lah dan suaranya juga lumayan. tapi untuk subwoofernya kok saya gagal terus. saya beli kit rakitan untuk jadi power subwoofernya. salahnya saya, saya beli duluan subwoofernya baru beli powernya. subwoofer yang saya beli merek prestige 8 inch dual coil, impedansi 2/4/8 ohm, max power 100 watt (gambarnya saya attachkan). memang kecil soalnya untuk dalam rumah. nah untuk powernya saya beli isabel sx 530 w subwofer tr sanken. icnya sk 2sa1216 4rh/7 (jujur saya ngak terlalu ngerti apa itu) gambarnya juga saya attachkan.

saya pake trafo 5 A di 25 V. tapi ketika dicoba kayaknya benar2 ngak cocok. suara dari subwoofer kayak meledak2 mau jebol (menghentak-hentak) sudah saya coba kabel di subwoofernya di pararel dan seri tapi tetap saja seperti itu. nah saya fikir mungkin memang tidak cocok antara subwoofer dan powernya. yang pasti powernya mungkin kebesaran ya mas indra?

nah supaya tidak mubazir saya ingin salah satu dari barang ini terpakai entah subwoofernya atau powernya. kira2 dari segi biyaya, mana yang sebaiknya saya ganti apakah powernya atau subwoofernya?

1. jika subwoofernya yang saya ganti kira2 saran mas indra saya harus membeli subwoofer yang bagaimana supaya cocok dengan power ini? tapi memang saya menginginkan subwoofer yang 8 inch. kemarin saya sempat keliling2 dan menemukan subwoofer 8 inch dengan impedansi 8 ohm max power 100 w. apakah ini cocok? saya belum beli karana harganya juga lumayan dua kali lipat dari subwoofer yang saya punya sekarang. kira2 subwoofer yang bagaimana ya yang cocok?

2. jika powernya yang saya ganti kira2 saran mas indra saya harus memilih power yang bagaimana yang cocok dengan subwoofer yang saya sudah punya? saya sempat membeli rangkain lain (saran pedagangnya) itu mereknya isabel type se-095 bazooka (gambarnya saya attachkan juga ya) tapi seperti tertipu 2 kali ternyata tetap tidak cocok meskipun dengan hentakan yang lebih kecil dibandingkan dari rangkaian sanken awal. untuk yang bazooka ini memang jika volumenya sangat kecil, keluar sedikit suara bassnya tapi hampir tidak terdengar. dan saya besarkan sedikit eh malah bergemuruh dan menghentak-hentak. ya kira2 saran mas indra bagaimana agar barang yang saya sudah punya tidak mubazir.

terimakasih sebelumnya
semoga kebaikan mas indra bisa terbalas amiin
gunawan



.

nah lo, di jakarta kan banyak mas...
di harco glodok kan juga banyak...

yufrianaimam wrote:

kalo subwoofer biasanya mempunyai resonansi frequency yang very low (sampai 30 hz), speed yang cepat dan staging yang bagus.

mas, bukannya staging itu masalah bayangan stereo dan panjang gelombang freq subwoofer itu terlalu panjang (80 hz = 4.3 meter) sehingga telinga tidak bisa membedakan ini tendangan dari sub kanan ato kiri??? makanya biasanya subwoofer itu dipekerjakan mono. karena percuma kalo stereo, ngabisin channel LMS, audience tidak merasakannya. lagian sumber suara sub yg dominan (bass gitar, kickdrum) = mono.

yufrianaimam wrote:

@gwendy : kalo untuk outdoor cocok juga , tergantung tuning di frequency mana, kalo 30 hz di outdoor ya ga terasa karena freq ini butuh resonansi pantulan dari sekitar, kalo outdoor biasanya dituning di 100hz . .

yok-i...tuning 30 hz hanya cocok untuk home theater / ruangan. untuk lapangan belum ada driver yang mampu karena keterbatasan xmax. outdoor live bisa tuning 40 hz untuk trance/dubstep/elektronik. untuk pop rock metal 80 hz dominan (kick)

yufrianaimam wrote:

saya pernah lihat kompetisi audio mobil dengan box bandpass terasa banget menggelegarnya, padahal dia di outdoor , pass saya tanya powernya 1200W rms. wah gede banget ya powernya.

wajar mas. driver jaman sekarang umumnya mampu rating 2000w rms kontinyu. b&c, beyma, 18sound, ciare..cuman harganya ya bikin ngelus dada hikssss

Quote :

@gwendy : kalo untuk outdoor cocok juga , tergantung tuning di frequency mana, kalo 30 hz di outdoor ya ga terasa karena freq ini butuh resonansi pantulan dari sekitar, kalo outdoor biasanya dituning di 100hz . mengenai terasa ato tidaknya tergantung dari berapa watt subwoofer+power yg kita pakai.

memang bisa tapi bandpass boks kurang punch klu menurut saya, dan butuh driver yang punya Vas rendah dikarenakan desain ruang kedapnya yang kecil.
hentakan kick drum tidak akan sebaik dengan boks vented biasa.

Numpang nanya kepada solfer semua. . .apakah speaker woofer biasa bisa dipake untuk drive subwoofer? Skalian aja saya minta referensi dari solfer semua untuk subwoofer rumahan cocoknya pake LS apa yach? Rencananya saya mau pake LS 12". Terima kasih sebelumnya.

Quote :

apakah speaker woofer biasa bisa dipake untuk drive subwoofer?

sudah pernah dipost, silahkan dicari saja.

fauzip wrote:

bukannya staging itu masalah bayangan stereo dan panjang gelombang freq subwoofer itu terlalu panjang (80 hz = 4.3 meter) sehingga telinga tidak bisa membedakan ini tendangan dari sub kanan ato kiri??? makanya biasanya subwoofer itu dipekerjakan mono. karena percuma kalo stereo, ngabisin channel LMS, audience tidak merasakannya. lagian sumber suara sub yg dominan (bass gitar, kickdrum) = mono.

Mungkin juga bukan karena masalah staging, tapi untuk mendapatkan rasio daya yang sama dengan mid dan high. kalau dibuat mono berarti perlu daya 2x lipat untuk menghasilkan level daya yang sama dengan yang sebelumnya.

dah ada yang nyoba Linkwitz Transform Circuit lom? kalau bagus pengen nyoba juga nih...

iyoa mz indra,Q kemarin pengene sih aplot foto subwofer 6" 2bji.tpi belum juga ketemu caranya.subwower Q dirumah untuk experimen suaranya juga agak jauh dari yang Q harepin.padahal udah Q tambahi turbo bass.tolong nanti lok sukses Q kepingin buat yang 18" pakek crossofer yang mendingan.karena kemarin beli rakitan menunya kurang lengkap.

indra_co_maniz wrote:

saya lebih suka beli kit kosong, karena bisa pilih komponen yang memenuhi selera kantong dan juga memenuhi selera telinga, biasanya sih yg ada kitnya sudah terisi malah 2 kali kerja

beli kit kosong = PCB_nya ya mas?
Iya, Saya juga sering 2 kali kerja utk ganti komponen yang tidak standar alias yang nempel pd kitnya itu komponen abal2 bahkan dibawah standar, ini mungkin juga dari produsen utk memasarkan produk2 abal2 tersebut lewat kit otomatis laku dech apalagi kalo didaerah tertentu yang tidak jual PCB doang, He,....he,.....

memang kalua asli dijamin dech

ikutan ndengerin dulu ae>>>