mic kok nyetrumin bibir?

First topic message reminder :

kira2 apa nya All.... dari perangkat2 nya dari rakitan and bukan bermerk..... gimana ya atasinya?

bukan micnya yang salah tapi bibirnya kelebihan

terry wrote:

bukan micnya yang salah tapi bibirnya kelebihan

yang punya bibir lebih coba dipotong dulu, atau disumbangkan

pakai helm

TS e ikut gemblung kiye ............................

BTT.. aku ikuti mas GWENDY.....
steker aku cabut satu demi satu... body aku tespen....kalo nyala aku balik tuh colokan PLNnya..hasilnya?.......CELAR.....!!!!!!
ga nyetrum lagi deh.....
tapi pada SOUNDCRAFT MAN yang aku pake di studio JAVA, kalo pake FANTHOM tetep nyetrum walau dikit.....gimana nih bang Gwendy???
tapi yang Yamaha MG166CX With USB ga nyetrum walau pake Fanthoom... (kecuali kalo dicolokin ke komputer dengan USB baru deh nyetrum dikit2)
mohon pencerahannya untuk SOUNDCRAFTMAN nya....(model jaman dulu 10 Chanel)

yasrilyayansyam wrote:

pakai helm

helmnya harus SNI ya...


maaf OOT, canda selingan biar gak stress...

hartono wrote:

ini setrumnya gede banget kali ya

ini poto bibir bang tono...yang pulang dari main orgen tunggal...berani cium penyanyinya..nah pas waktu itu istri bang tono ngeliat..jadi deh.... bibir bang tono jontor disentuh pake MIC SM58....
betulkan>>>>>>??????

waduh... saya masih bujang kang....


ini bibir siapa tau, boleh nemu di google....

bang tono..emang SOUNDCRAFTMAN kalo pake Phantom sering nyetrum ya>>> kasih jawab dong...

mohon maaf pak mei, masalahnya saya pake Yamaha dan gak pernah pake Phantom, mic saya cordioid semua... jadi saya gak bisa kasih masukan....

BTT..
Hi all,cuma mo sharing aja
sebenarnya yang bikin bibir terasa "nyetrum" di microphone tuh proses grounding (ato lazim diindonesiakan menjadi pentanahan/pembumian/arde)dari peralatan yang kita gunakan ke tanah/bumi.
Grounding yang tidak sempurna ini bisa dikarenakan oleh beberapa faktor,salah satunya adalah arus bocor dari peralatan yang kita gunakan.
Yang biasa kita temui adalah biasanya instalasi listrik di perumahan-perumahan di indonesia umumnya tidak memakai ground untuk instalasinya,sedangkan normalisasi dalam bidang kelistrikan arus bolak-balik (AC) mengenal 3 bagian utama yaitu Fasa,Netral dan Ground.
Fasa adalah arus utama dari Trafo step down 220V PLN ke peralatan kita
Netral adalah arus balik dari peralatan kita
dan Ground adalah sarana pembumian yang dihasilkan oleh peralatan kita supaya arus bocor dialirkan ke tempat yang semestinya.
Semua peralatan elektronik menghasilkan arus bocor ketika bekerja,hanya saja terkadang tidak dapat dideteksi oleh kita karena hanya beberapa milivolt,dan gak jarang juga ada tegangan bocor yang mencapai besaran tegangan masukan awal(Fasa) yang hampir mencapai 220V.Dan yang lebih bahaya adalah arus bocor ini dapat merusak peralatan elektronik yang kita pergunakan,terlebih untuk alat2 yang dikategorikan sebagai ESD Sensitive seperti motherboard CPU dan sejenisnya,ya minimal akan mengurangi usia pakai dari peralatan yang kita pergunakan tersebut.

Pendeteksian yang paling mudah adalah menggunakan tespen,tempelkan pada bodi peralatan lalu lihat indikator tespen tersebut,apabila menyala kemungkinan terdapat arus bocor.

Cara penghilangan arus bocor adalah dengan pentanahan,yaitu apabila di plug/stop kontak yang kita gunakan tidak terdapat terminal ground,maka kita dapat membuat sendiri.Caranya dengan mengambil sebuah besi/penghantar kemudian kita tanamkan pada tanah kurang lebih 1 meter kedalam.Kemudian pada bodi peralatan kita yang terdapat arus bocor kita pasang kabel/wire yang terhubung pada besi yang kita tanamkan tersebut.



semoga berguna

avatarnya mas...