@ sutan : maksud rasio itu gimana? yang aku pakai di korban mal praktek itu termasuk ga? jadi untuk sinyal satu kabel kecil, untuk out sinyal lebih gede kabelnya, dan untuk supply daya, lebih gede lagi.. maklum pTp. kayak gitu bukan? ataukah jatah besar kabel ground disesuaikan dengan jalur positif/sinyalnya? jadi ingat kabel seutasnya opa T.
au belum banyak kepake di solder karena problem titik didihnya kali yah??(ngawur lagi )
sutantoroy nulis : mau nanya nih, Bagaimana beda suara antara kabel dengan rasio sinyal-ground yang berbeda?
bjo nulis : maksud rasio itu gimana? jatah besar kabel ground disesuaikan dengan jalur positif/sinyalnya? sutantoroy nulis : Maksud saya perbandingan antara tebal konduktor untuk sinyal dengan konduktor untuk ground kloengsoer nulis : berarti ground dibuat sebesar mungkin kemudian bagian iner (aktif) proporsional (sesuai kebutuhan). kenyataan dilapangan malah dibuat sama besar ? gwendy nulis : mungmin yang dimaksud interkonec sam kabel input power mas.
nah dialognya begini kali yah... silahkan diskusi.. saya bantuin ngurutin aja.. lha belum mampu menjelaskan sih..
Untuk sementara ini memang saya nanyanya untuk kabel interkonek, tapi kalo dedengkot disini sudah mencoba kabel power dan speaker dishare juga dong hasilnya ke kita
Kalo soal rasio, saya kasih perumpamaan aja biar gampang dipahami maksud saya, misal: dapet kabel mic canare L2T2S isinya kan 2 konduktor dengan braid shield (luar konduktor dibungkus dengan anyaman shield serabut), kalo 1 konduktor dan shield dijadikan ground dan sinyalnya di satu konduktor, maka rasio ground-sinyal saya anggap 2:1. Kalo kabel UTP kan malah satu kabel isi 8 konduktor, bisa dimainkan rasionya lebih variatif lagi.
Yang saya tanyakan, apakah ada yang pernah nyoba dengan rasio-rasio yang berbeda, terus hasilnya bagaimana?
Kalo ML make alu siku berarti groundnya gede banget dong (ini kabelnya ya?).
sutan nulis : Pb, Ag, Sn, Cu (Kalo Au masih belum ketemu hehehe
seingat saya menurut daya hantarnya, bahan perak masih lebih baik dari tembaga kemudian emas. baru beberapa tingkat dibawahnya almunium.. cuma data tabelnya, udah aku cari keliling belum ketemu juga.. bang indra atau yang lain mungkin bisa bantu sekaligus melengkapi tabel standart awg di hal 1.
tembaga masih konduktor tebaik yang terjangkau namun tidak tahan korosi. perak punya daya hantar lebih baik, dan lebih tahan korosi namun mahal. emas walau bukan penghantar terbaik dan muahall namun tahan korosi.
kabel tembaga berlapis silver mungkin pilihan yang baik. sedangkan goldplated lebih pas pada konektor yang terbuka.
kemarin keliling nemu ini, mungkin sedikit memberi gambaran:
Kalo kabel yang warna warni berempet, yang jual bilang kabel pelangi. itu kalo buat jalus sinyal audio bagus gak ya. maksudnya buat ngerakit di dalem TC atau ampli gitu kan lebih simple kalo pakai kabel pelangi itu. atau kabel pelangi itu tidak di peruntukkan untuk sinyal audio?? mohon share nya dari para master
Ternyata kabel berpengaruh banget ya hehe.. kamarin saya sempetin untuk mangganti semua kabel jalur sinyal audio di TC abal2 saya. semula saya pakai kabel isi 3 Rp.1500/meter, dan saya ganti dengan kabel isi 3 juga Rp.8000/meter. warna item dan masih di lapisi semacam alumunium foil di dalamnya dan lebih kaku. ada tulisan made in japan gitu.. gak tau beneran pa gak hehe setelah aku ganti ternyata suaranya lebih jernih.. yang pada awalnya saya mengeluh dengan suaranya yg "berkabut"
ane ada pertanyaan nih bang. pemilihan kabel yg sesuai itu seperti apa? maksud ane untuk kabel psu > PA bagusnya pake yg merk apa?, brapa diameter?, kabel nya terbuat dari apa?
kabel potensio > PA juga gmana spek nya?
source > PA ??
mohon jawabannya ya bang.. thx..
PemulaAudio: Terserah mau yang mahal/murah, tapi idealnya kabel audio adalah. - yang nilai tahanannya paling kecil kalau bisa mendekati 0 Ohm. - gampang penggunaan dan penempatan - terisolasi dengan baik dari sinyal luar yang tidak di kehendaki.
Kang Yassud...bisa aja.. , kabel yang aku pake di GC dan power rakitan laiinya bisanya aku pake yang gede dan serabutnya banyak untuk bagian catu daya/PSU dan output ke bidding post. Untuk kabel input GC aku pake teflon dan hanya aku pake tengahnya, bagian :selongsong" tidak dipakai. Hasilnya selama ini "ok-Ok aja"... Untuk kabel dari PA ke speaker belum pernah nyobain yang "aneh-aneh" masih standar aja kabel yang banyk tersedia di toko sebelah rumah...
Kang Yassud...bisa aja.. , kabel yang aku pake di GC dan power rakitan laiinya bisanya aku pake yang gede dan serabutnya banyak untuk bagian catu daya/PSU dan output ke bidding post. Untuk kabel input GC aku pake teflon dan hanya aku pake tengahnya, bagian :selongsong" tidak dipakai. Hasilnya selama ini "ok-Ok aja"... Untuk kabel dari PA ke speaker belum pernah nyobain yang "aneh-aneh" masih standar aja kabel yang banyk tersedia di toko sebelah rumah...
Kenapa kabel gak dicoba di ayemkan di kulkas Kang, soalnya saya paling senang hasil reviw nya kang rave.
diameter dan bahan digunakan sesuai tabel hal 1. nah dalam besar diameter dan bahan yang sama, sering kali penggunaan kabel serabut dengan kabel inti tunggal (kabel lidi) memiliki karakter yang berbeda.
adakah yang pernah mencoba membuat kabel dengan kombinasi kabel lidi dililit dengan kabel serabut?? bagaimana rasanya??
kabel yang di dinginkan ekstreem, (cryogenic). jadi inget badan kalau kedinginan jadi mengkerut. logam kedinginan apakah materialnya memadat?? apakah ini menjadi sebuah penjelasan?
silver => memberi karakter bright.. tembaga => karakter warm.
kalau ampli dan speaker set sudah galak di frek tinggi, mungkin bijaksana jika kabelnya disesuaikan. 'matching' tak harus mahal bukan.
Sat Feb 20, 2010 4:29 pm bjO