lm1875 project

First topic message reminder :

LM1875
si mini yang bersuara maxi
dasar desain :
skema dan layout refferensi

Spoiler:

National
awas chip palsu

Spoiler:

artikel lengkap klik : fake or real lm1875@ blog.jianhu

@ Pak Yoyo :
Ke toko percetakan, tapi di punya divisi bikin pcb. Jadi sdh one stop solution. Kalo polos tanpa mask dan silk segituan pak.

Dijakarta sebelah mana yah yg bisa begitu dan harga segitu

Btw, saya sering denger istilah "BURN IN" tapi saya tidak paham, proses apakah yang sebenarnya terjadi pada fase "burn in" ini (pada kasus ini adalah pada GC 1875 kita). Kok setelah melalui proses "burn in" baru GC kita pada kondisi "best perform".

Soalnya kalau istilahnya "burn" asosiasi saya ada proses yang berhubungan dengan pemanasan/pembakaran. apa memang ada korelasinya kah?
:o

@ghozy semacam inreyen kali kalo di mesin . . . .

ghozy wrote:

Btw, saya sering denger istilah "BURN IN" tapi saya tidak paham, proses apakah yang sebenarnya terjadi pada fase "burn in" ini (pada kasus ini adalah pada GC 1875 kita). Kok setelah melalui proses "burn in" baru GC kita pada kondisi "best perform".

Soalnya kalau istilahnya "burn" asosiasi saya ada proses yang berhubungan dengan pemanasan/pembakaran. apa memang ada korelasinya kah?
:o

Pak Ghozy: di hidupin tampa beban SPK (Idle) saat itu cheking akhir rakitan, termasuk meeriksa uotput amplifier dari tegangan AC dsb.

Pak Ghozy: di hidupin tampa beban SPK (Idle) saat itu cheking akhir rakitan, termasuk meeriksa uotput amplifier dari tegangan AC dsb.

Direvisi untuk tegangan AC maksud semula aman dari tegangan DC.

pagi semua..break in, burn in jaman dulu saya ga percaya, eh ud brapa kali ngalami gonta ganti komponen kok yaa lagi dengar lama tau2 kaget sendiri...kuping mendadak plong & dengar suara plong juga dari speaker!--biasanya mendadak bening gitu

break-in ada dua: mekanikal & komponen, mekanikal biasanya speaker baru-suspensi & spider jd lebih lentur
selamat nge break in yah...(terutama para BGers...yg ini butuh minimal 200jam!...)

opa, kalo BG itu break innya 200 jam cuma dinyalain doang, ato perlu dimasukin musik ? muter musik 200jam rasanya kasihan optiknya ya. mending pake radio FM aja. hhiihihi.

saya kmrn bl kertas blueprint yg buat tranfer pcb tapi ga tau cara pakenya ..bs ada yg bs jelasin ga masalahnya lumayan mahal th 1 lmbr aja 35 rb..sayang kan klo ga di pake..

ghozy wrote:

Btw, saya sering denger istilah "BURN IN" tapi saya tidak paham, proses apakah yang sebenarnya terjadi pada fase "burn in" ini (pada kasus ini adalah pada GC 1875 kita). Kok setelah melalui proses "burn in" baru GC kita pada kondisi "best perform".

Soalnya kalau istilahnya "burn" asosiasi saya ada proses yang berhubungan dengan pemanasan/pembakaran. apa memang ada korelasinya kah?
:o

Kalau di studio rekaman profesional dgn para SE profesioanal, 'burn in' ini adalah "mematangkan" komponen solid state dari sebuah peralatan baru (mis efect, amplifier dlsb). Alat baru dipakai dulu (bisa sampai 2 mingguan dihajar terus) sampai benar2 siap untuk "TERDAFTAR" sebagai pasukan di mata rantai studio rekaman.

kalau dihajar kuat dan semakin enak, berarti layak pakai
kalau suara berubah kacau/ga cocok berarti layak jual, mumpung masih terhitung baru

back to LM1875
indra nulis: Rnya carbon saja mas dan yg 1/2W diganti 1/4 W saja sisanya biarin aja..., R dengan metal menghilangkan kerataan midnya.
kalau sudah ganti kasih kabar yah Wink

setelah 'burn in' seminggu.. ikut-ikutan

lapor dah ganti: generik karbon, beli di sebelah puskesmas,
=> hasil suara bang 'iwan' lebih jelas, sepertinya diarea tengah suara lebih datar (asik)lebih lembut, wah bahasanya apayah...
mungkin karena penguatanya juga berkurang, lha dapatnya yang 20k..

@ opa T : kelihatanya saya harus melupakan aud!oph!%er deh, ini c input ganti mylar coklat, high-nya malah lebih halus tuh.. (padahal lebih murah)

wahh... hebaatt!! bagusan pake mylar ya daripada audiophiler ? mantaapp..

cuma cari solusi murah dan mudah didapat aja mas
syukur-syukur berkwalitas wah.

Sip Mas Bjo..., coba cari MPP/Metal caps biru seperti ini...
katanya bagus dan murah meriah untuk kopling...
audiophiler mah lewat...


thanks infonya pak Arief

wiih itu ad cuma punya sebiji 1uF.
rencana mau dipasang paralel untuk mendapat sekitar 3uF dengn si merah.. besok laporan lagi deh.

taitsu boleh buat crossover ga mas ady ? trus apakah kalo mylar biru muda itu selalu taitsu ?

[url=]

Ini Skema Student Ampnya, PSU pake trafo 1A, 15VCT, pake half bridge. Cinput 2,2 uf di coba pake Monocap (kata yg jual) model kotak warna biru, surong dan audiophiler (blom nemu yg solen ato auricap) Hasilnya, waktu pake monocaps bass dan treble mantep, meski bassnya agak kasar dikit, vocal kalah dengan bass treblenya. Waktu dg surong dan audiophiler treblenya berkurang, tapi bass nambah mantep, vokal lebih jernih.


[url=]

Quote :

bjO : kalau dihajar kuat dan semakin enak, berarti layak pakai
kalau suara berubah kacau/ga cocok berarti layak jual, mumpung masih terhitung baru Laughing

berarti klo ada iklan "Audio Baru Dijual" harus ati2 yah, jangan2 gak "lulus" break in, he he he btw memangnya kupingku kira2 apa sudah mampu mbedain suara yang lulus burn in sama yang nggak ya

eudea wrote:

opa, kalo BG itu break innya 200 jam cuma dinyalain doang, ato perlu dimasukin musik ? muter musik 200jam rasanya kasihan optiknya ya. mending pake radio FM aja. hhiihihi.

dari forum sebelah ada 2 aliran break in mas yuda, untuk PSU yang minta arus variabel, spt amp GC, langsung pasang dengar musik sampe pegel. untuk yg class A boleh di embat arus konstan PSU spt dikasi load 8ohm.., lha kan ampli class A bisa buat jemur baju

didiet nulis: Ini Skema Student Ampnya, PSU pake trafo 1A, 15VCT, pake half bridge.
==>wiii trafonya = minimalis

skema ini juga saya bangun itu, kan udah star ground, dengan nilai komponen ikutin mas adhy, upgrade ikut op T dan suhu Indra.. hehe proyek kroyokan.

saya cuma kebagian ganti C coupling pake mylar merah ,

Lapor mas adhy, ternyata yg merah itu seri metalzed polypropilene(MPP)