cairan untuk pelapis box speker yang bagus

First topic message reminder :

bs bantu untuk pelapis box speker supaya kwt dan tidak bocor,pake cairan apa ya ( cairan/cat apa yang bagus)

Emir Widya wrote:

Nah Mas Bimbim lihat saja di Facebook saya, semua difinishing dengan epoxy dan resin. Mungkin karena mereka tidak tahu lem epoxy yang bagaimana yang harus dipergunakan.

Di share aja mas bahannya, type dan kisaran harga.
Kalo saya sih nebak aja, mungkin yang dipakai Mas Bimbim resin kiloan yang di toko cat. Kalo di Malang di toko 47, sekilonya 11 ribu. Ya nggak mungkin lah bisa buat pelapis box.
Pasti copot dari kayunya

@ Mas Bimbim, type apa resinnya, berapa harganya. Biar rekan-rekan nggak mencoba dengan yang pernah sudah Mas Bimbim lakukan.

aku bikin patung pake resin eterna...apa bisa juga buat ngelapis box mbak?

Betul Mba Adel, makanya kami sudah mencoba berbagai cara, dan itu harus di campur dengan epoxy Mba, ini hasilnya :

https://www.facebook.com/?page=1&sk=messages&tid=412196603962#!/photo.php?pid=4697736&id=697532922&ref=album

Adellia wrote:

Emir Widya wrote:

Nah Mas Bimbim lihat saja di Facebook saya, semua difinishing dengan epoxy dan resin. Mungkin karena mereka tidak tahu lem epoxy yang bagaimana yang harus dipergunakan.

Di share aja mas bahannya, type dan kisaran harga.
Kalo saya sih nebak aja, mungkin yang dipakai Mas Bimbim resin kiloan yang di toko cat. Kalo di Malang di toko 47, sekilonya 11 ribu. Ya nggak mungkin lah bisa buat pelapis box.
Pasti copot dari kayunya

@ Mas Bimbim, type apa resinnya, berapa harganya. Biar rekan-rekan nggak mencoba dengan yang pernah sudah Mas Bimbim lakukan.

Wah betul juga kata Mbak adellia, saya pakai resin 157 atau 147 saya lupa, harga per kilo 17 ribu, belinya di toko cat kota Batu. Apa mungkin karena boxnya waktu saya lapis kurang kering, soalna di Batu kan berembun sepanjang hari...? Gimana caranya mencampur resin pakai bor...?
Sekalian sama gambarnya ya mbak, biar rekan2 juga pada ngerti

Bimbim wrote:

Wah betul juga kata Mbak adellia, saya pakai resin 157 atau 147 saya lupa, harga per kilo 17 ribu, belinya di toko cat kota Batu. Apa mungkin karena boxnya waktu saya lapis kurang kering, soalna di Batu kan berembun sepanjang hari...? Gimana caranya mencampur resin pakai bor...?
Sekalian sama gambarnya ya mbak, biar rekan2 juga pada ngerti

Resin 157 dipakai untuk pembuatan patung, hiasan dan sejenisnya dengan kualitas sangat rendah. Tidak diperuntukkan dalam aplikasi sebagai perekat dan pelapisan bahan. Resin 157 jika dipakai untuk pelapis box tentu saja akan terlepas dari permukaan MDF.

Untuk di Batu, yang keadaan lingkungan seperti di Pangalengan Jawa Barat, sulit untuk mengaplikasi pelapisan dengan resin, kecuali dilakukan di tempat tertutup dengan kelembaban dan suhu yang terjaga.

Epoxy yang baik mahal harganya. Untuk melapisi sebuah box seukuran box pada link nya Mas Emir dapat menelan biaya sekitar 500 rb. Konfirmasi aja ke Mas Emir untuk jelasnya.

Emir Widya wrote:

Betul Mba Adel, makanya kami sudah mencoba berbagai cara, dan itu harus di campur dengan epoxy Mba, ini hasilnya :

https://www.facebook.com/?page=1&sk=messages&tid=412196603962#!/photo.php?pid=4697736&id=697532922&ref=album

Kalo dengan bahan baku mahal plus dikerjakan dengan peralatan yang mumpuni, hasilnya pasti bagus.
Yang sulit itu kalo pakai bahan murah, peralatan terbatas tapi mintanya bagus di hasil akhirnya.

Dari Mas Emir adakah solusi untuk bahan murah, dengan peralatan seadanya tapi mudah aplikasinya untuk pemula...?

Sukur2 hasilnya kayak buatan Mas Emir

Wah itu resi yang saya pakai, bahkan lebih murah dari saya lagi harga pembeliannya, saya 1 drum saja kena 18 ribuan. Epoxy 1 setnya Rp 150.000,00 tentu saja epoxy tidak dipakai keseluruhan, hanya untuk aplikasi awal dan akhirnya saja. Nah saya saja sudah menjualnya dengan harga murah, tapi konsumen minta lebih murah lagi..

Emir Widya wrote:

Wah itu resi yang saya pakai, bahkan lebih murah dari saya lagi harga pembeliannya, saya 1 drum saja kena 18 ribuan. Epoxy 1 setnya Rp 150.000,00 tentu saja epoxy tidak dipakai keseluruhan, hanya untuk aplikasi awal dan akhirnya saja. Nah saya saja sudah menjualnya dengan harga murah, tapi konsumen minta lebih murah lagi..

Kalo di Surabaya, generik dari lem epoxy harganya udah 300 ribuan per kilo. Belinya harus satu galon, gak boleh beli eceran. Kalo yang bermerk dengan kualitas yang sama dan dijual dengan kemasan 1 kg, logikanya harganya juga pasti jauh lebih mahal dari 300 rb per kilo.

Pengen lebih murah lagi ya dicat pake avivian

Wah ada Mba Adel semestinya tapi mencarinya harus di distributor bahan kimia Mba.

Emir Widya wrote:

Wah itu resi yang saya pakai, bahkan lebih murah dari saya lagi harga pembeliannya, saya 1 drum saja kena 18 ribuan. Epoxy 1 setnya Rp 150.000,00 tentu saja epoxy tidak dipakai keseluruhan, hanya untuk aplikasi awal dan akhirnya saja. Nah saya saja sudah menjualnya dengan harga murah, tapi konsumen minta lebih murah lagi..

Saya baru tahu mas kalo resin banyak macamnya. Ternyata beda type beda aplikasi.
1 drum kena 18 ribuan maksudnya gimana mas?

Betul Mas, 18 ribuan per kg Mas.

Emir Widya wrote:

Betul Mas, 18 ribuan per kg Mas.

Resin dengan harga 18 ribuan itu bukan lem lho... Jika Mas Emir menggunakan lapisan pertama dan lapisan terakhir menggunakan epoxy resin, itu masih masuk akal. Resin 157 atau apapun itu, hanya sebagai bahan pengisi saja. Hasilnya akan jauh berbeda jika epoxy resin dicampur dengan resin 157. Campuran keduanya tidak akan mempunyai daya adhesif yang kuat. Dalam pelapisan dengan bahan resin, sepertinya nggak ada cara yang lebih murah dari cara Mas Emir. Jika Mas Emir melakukan test, lem seharga 18 ribuan tidak akan bisa digunakan dalam penyambungan mdf. Epoxy resin seharga 150 rb per kilo tergolong kualitas menengah. Untuk alasan ekonomis, epoxy ini bisa digunakan.

Betul Mba, saya membuatnya demikian karena konsumen kami banyaknya adalah rental, jadi mereka memerlukan lapisan yang lebih kuat dari speaker biasa. Belum lagi yang versi leih mahal kami lapis dengan fibre cloth Mba, tapi orang seringkali melihat nilai uangnya, bukan ketahanannya.

Emir Widya wrote:

Betul Mba, saya membuatnya demikian karena konsumen kami banyaknya adalah rental, jadi mereka memerlukan lapisan yang lebih kuat dari speaker biasa. Belum lagi yang versi leih mahal kami lapis dengan fibre cloth Mba, tapi orang seringkali melihat nilai uangnya, bukan ketahanannya.

Kekuatan resin dapat ditingkatkan sampai 5 kali lipat atau bahkan lebih dengan menggunakan serat fiber. Perbandingan terbaik adalah 60 untuk resin, 40 untuk seratnya. Serat yang berbentuk anyaman ataupun serat yang telah dipotong-potong (dirajang) akan mempunyai kekuatan yang sama. Pada test laboratorium, perbedaan kekuatan antara keduanya tidak signifikan. Tetapi kembali lagi ke penampilan. Kalau penggunaan serat dirasa mengganggu proses akhir saat finishing, tentu serat fiber tidak bisa dipakai.

hehehe betul kang, kadang orang cuma denger harga box langsung pingsan, tapi klo saya yg sudah liat boxnya langsung pingsan karna box yg kang emir buat justru lebih baik dr pd box di pasaran.
saya ambil contoh perbandingan saja, harga sepasang box yg beli di glodok sama harga box yg dari kang emir selisihnya tidak sampai 2X harga box glodok dan coba perhatikan matrial, efisinsi dan pungsi sesungguhnya dr box itu sendiri pasti jauh lebih baik yang kang emir buat
hehehe setahu saya kang emir buat box bukan karena bentuk yg sedang trend tp lebih di utamakan dari 3 poit di atas yg sudah saya sebutkan matial,efisinsi dan fungsi heheeh tul nga yah ?

Ga betul deh Mas Topan, kemaren kan Mas Topan minum bir hitam 2 botol dulu Mas, baru liat boxnya bagus? Kemurahan ya Mas? Wah nanti yang Mas Tono musti dimahalin dah.. he6x..

busyeeet deh....

betul tuh kang topan bilang, saya sering beli box diglodok... nanti ke rumah liat deh kang... beda jauh sama material yang kang emir buat.... murah pula...

Siapa bilang murah Mas.. Mas Tono kan mau nambahin Chivas hasil sitaan bea cukai di Priok kan? 2 botol Mas? Ha6x.. emang saya dimarahin semua orang, jual kemurahan.. yang penting orang-orang yang bekerja di sini dapat makan dan hidup saja Mas, ke depan belum tahu deh industri rumahan ini mau di bawa ke mana Mas..

Eh satu lagi.. bikinnya juga lama lagi...

dibawa kesini saja kang emir, hee...

btw untuk mini scoop dan w-bin makan waktu berapa hari kang sampai finish ?

Dari pada pada pusing mikirin finishing ini bahan-bahannya, ntar saya gak bagi-bagi dibilang pelit ilmu lagi he6x.. :

https://www.facebook.com/album.php?aid=190679&id=697532922&saved