Membuat IT dan OT untuk Amplifier 100watt model TOA

First topic message reminder :

Mohon bantuan teman 2 x di SF bagaimana caranya menggulung trafo IT dan OT untuk Amplifier 100 Watt Model TOA .......

Quote :

Filter BPF (untuk medium/Vokal speech kira2 350Hz-5KHz).

ini iya

Quote :

Intinya bedanya di tegangan Output lebih tinggi

kalau ini relative saya belum tahu bisa seberapa tinggi...

Tewel wrote:

Mas Roni@
Intinya bedanya di tegangan Output lebih tinggi sama Filter BPF (untuk medium/Vokal speech kira2 350Hz-5KHz). Bener gak Mod?

Tanks to Mas Tewel. Bagaimana kalau semisal OCL di bagian depannya dikasih BPF tambahan, misal semacam tone control yang sudah di paten biar meloloskan antara 350Hz-5KHz, apakah bisa di sejajarkan dengan system OT?

sistemnya iya outnya belum tentu...

Impedansi Output Ampli penting.. karena speakernya rata2 memakai impedansi 16ohm, dan diatasnya lagi (bervareasi beda ama SS Home use, yg rata renadah 4 dan 8 ohm), biasanya karena pemakaian OT seperti yg baru dibahas temen2 cara bikinnya..

ksijuwana wrote:

Uploaded with ImageShack.us


R1 dicoba2 (eksperimen) sampai arus emitor antara 15 - 25 mA (salah satu solderan Re dilepas dan dihubungkan ke alat ukur mA DC). Berdasarkan pengalaman jk IRe kecil suara cacat (serak) tp transistor tdk panas, jk IRe besar besar suara bagus tp TR panas.


@Begawan: untuk mencapai daya 100 Watt, TR 3 dan 4 ditambah 1 pasang

Trims , bahasan teman-teman..., ampli saya dah bunyi,.....sekarang mo saya benahi lagi biar buanter / Lantahannnngggg....., untuk persiapan Job Tayub tgl 5 dan 6 Agustus,...Salam untuk rekan Semuanya... Saran / penjelasan/dukungan dari teman berikutnya sangat saya harapkan....
Maaf kalau memang kita pecinta Electronica sejati jangan keburu beli kalau sebelum menyerah....untuk merakitnya..!!!!! ..lanjutttsss!!!!

Hehehe, amply model begini sudah bukan jamannya
:

Kalau bias tr final kurang suara serak, kalau bias cukup jadi panas. TUA yg punya sistem standar 70V dan 100V aja sudah beralih ke OCL sejak awal 1980an, TR finalnya dulu 2N3055 dan MJ2955 jengkol. Mengapa kita malah baru mulai meniru tehnologi warisan PDII yg sudah ditinggalkan?

Tapi penggunaan trafo matching pada output OCL tetap wajib untuk power dibawah 1200W/8Ω untuk standar 100V atau minimal 600Watt/8Ω untuk standar 70V. Pakai OCL untuk standar 100Vatau 70V suaranya tetap enak kalau speakernya suara aslinya enak. Yang tidak enak itu speaker horn, karena karakternya memang begitu.

Seandainya sekarang masih berfungsi, dulu saya yang pasang di musium Gajah jln Merdeka Barat Jakarta tahun 1999. Phonic MAR600 (kalau tidak salah, maklum sdh lupa) di bridge sebagai power amply tanpa trafo matching, dan speaker di ruangan2 pakai SE206 dan SE208 tergantung luas ruangan menggunakan trafo matching made in Glodok, soalnya kalau pakai Versatap 50 yg sudah terpasang trafo matching jadi kemahalan, kasihan pelanggan. Dengan cara ini lumayan besar penghematan dananya bisa irit 40%, dibanding bila kita gunakan peralatan khusus untuk publik address semuanya. Suaranya pun jauh lebih enak daripada menggunakan peralatan khusus PA. Gedung seluas Musium Gajah cukup dengan 1 power amply murah, just it!

Rangkaian diatas wis kedaluwarsa Mas Tommy?

Tewel wrote:

Rangkaian diatas wis kedaluwarsa Mas Tommy?

Untuk publik address dibawah 50Watt, masih bisa dipertahankan kalau mau ngirit dana dan untuk menggunakan aki 12V sebagai sumber daya alternatip saat PLN melakukan penggelapan (maksud saya pemadaman) bergilir, atau untuk portabel amplifier. Tapi penambahan transistor power paralel tanpa disertai penggantian trafo output tidak akan mengubah daya output, kecuali hanya membuat lebih tahan lama umurnya. Beda dengan OCL, penambahan tr final paralel dapat menghasilkan daya output lebih tinggi untuk beban impedansi output lebih rendah.

Kenyataan tingkat kebisingan dikota besar memaksa kita menggunakan daya yg lebih besar, terutama dihalaman parkir dan gedung2 umum yg besar.

Satu hal, kesulitan rangkaian model push-pull jadul itu, ketika suara bagus dilevel rendah, maka dilevel menengah keatas semakin buruk. Bila diset dilevel tinggi baik, pada level rendah hingga level menengah gatal ketelinga. Untuk mendapatkan suara yg bagus pemborosan dayanya juga lumayan tinggi disamping sangat sulit mendapatkan trafo input & outputnya.

Sedangkan dengan OCL dari IC seri TDA dan inverter dengan trafo toroid, kita bisa buat ampli hingga 80watt dengan kwalitas bagus, ringkas, efisiensi daya lebih tinggi, suara lebih jernih, lebih mantap untuk amply portabel, seperti pedagang obralan dikaki lima atau dilokasi pameran dan untuk pengamen keliling.

ya mas Tomy, sy praktek merangkai ampli jenis tahun 80 an, tp kenyataannya teman kita (mas Begawan) perlu karena sudah punya trafo OT (atau mungkin sekedar eksperimen).

@mas Begawan: maju terus, kita memang perlu banyak eksperimen

ksijuwana wrote:

ya mas Tomy, sy praktek merangkai ampli jenis tahun 80 an, tp kenyataannya teman kita (mas Begawan) perlu karena sudah punya trafo OT (atau mungkin sekedar eksperimen).

@mas Begawan: maju terus, kita memang perlu banyak eksperimen

Mas Ksijuwana, kalau mau menangani barang antik jangan tanggung2, usahakan koleksi dengan boxnya yg asli. Seperti radio tabung ditahun 1970an mulai dianggap barang rongsok, tapi sekarang radio tabung yg masih terpelihara keaslian dan masih berfungsi jadi barang kebanggan. Pengumpul barang antik berani mengeluarkan puluhan juta untuk itu. Semakin tua semakin mahal, seperti motor Hartley Davidson.

ya mas tommy, masih ingat pemancar 80 meter. pertama pakai tabung, trus pakai tr C1226. Trus pemancar FM dg final c1945, Amplifier pakai IC STK. Kalau dikumpulkan semua ya bener2 jadi barang rosok. Sayang tdk py gudang yg cukup mas.

Wah kalau bicara pemancar AM-DSB, ampilifier pakai OT sangat berguna untuk modulatornya yah?! Pemancar pertama yg saya buat oscilatornya pakai 6BA6 dan finalnya 6L6 di 100m band, ketika itu saya masih smp kelas 2, teman2 ngebreak yg datang kerumah mahasiswa keatas. Yang paling tua YB0AQ pak Mislan usianya diatas 50 tahun, pensiunan AD.

Amply yg paling mantap suaranya STK 025 dan STK032. Era pemancar transistor saya tidak sempat merakit sendiri, terlalu banyak order service CB dan 2m Band. Paling2 bikin antene saja, bikin antene dari jari2 becak modalnya sekitar Rp.6.000,- buat pakai sendiri dipaksa minta dijual, dibayarin Rp.150.000,-. Soalnya orang itu sudah nyoba macem2 merk, tapi baru antene saya yang bisa nyambung terus komunikasi dengan rumahnya dalam perjalanan dari Banten sampai ke Bandung.

Tapi setelah saya kenal dunia sound system profesional, kayanya disini paling enak. Ilmunya cukup sedikit saja, tapi uangnya banyak, ordernya pun mudah. Hehehe jadi curhat. Beda dengan saat main radio VHF/UHF, sampai manjat tower 40meter di Irian padahal baru kena malaria, duitnya tidak seberapa.

kalo ampli TOA seri Z (110watt kalo ga salah) kok suaranya kadang ilang (serak) kadang bagus itu kenapa ya....

sorry mungkin OOT.

apakah tr / trafo OT-nya? kalau trafo OT kelihatannya ga problem karena tak pindah yang 4 ohm (pilihan ada 4 ohm, 70V, dan 100V) suara tetep serak (kadang muncul kadang ngilang)

kalo memang tr-nya yang rusak.
tr yang diganti yang mana? (D841, D1841) karena ga mudeng mana tr final-nya

papane_tasya wrote:

kalo ampli TOA seri Z (110watt kalo ga salah) kok suaranya kadang ilang (serak) kadang bagus itu kenapa ya....

sorry mungkin OOT.

apakah tr / trafo OT-nya? kalau trafo OT kelihatannya ga problem karena tak pindah yang 4 ohm (pilihan ada 4 ohm, 70V, dan 100V) suara tetep serak (kadang muncul kadang ngilang)

kalo memang tr-nya yang rusak.
tr yang diganti yang mana? (D841, D1841) karena ga mudeng mana tr final-nya

Kalau lihat gambar yg diatas, penyebab tidak stabil karena biasnya (tegangan pd titik temu R1 dan R2) tidak stabil. Jadi ketika tegangan listrik turun tegangan dititik itu juga turun maka suara serak, ketika tegangan listrik kembali normal suara bagus lagi. Atau kalau lihat R2 itu adalah NTC, seharusnya ditempel di logam TR final supaya dapat menyesuaikan terhadap suhu TR final. Bila NTC salah penempatan atau sudah berubah nilai, maka suara menjadi tidak stabil mengikuti perubahan suhu TR final.

wah tambah tidak mudeng kang tommy.
yang terlihat di atas setelah dibuka casing power TOA seri Z tersebut ada 3 buah komponen 2 yang yang saya sebut diatas nempel di heatsink (D841, dan D1841) dan 1 lagi (saya lupa serinya) ada di antara 2 komponen itu dekat plat heatsink juga tapi ga nempel di heatsink-nya

kira2 yang rusak yang mana?

catatan:
Listrik di daerah saya stabil kang (buktinya komputer ga pernah restart / hang / mati saat dipakai, lampu juga ga berkedip)

power ini juga belum pernah di service sama sekali.

papane_tasya wrote:

wah tambah tidak mudeng kang tommy.
yang terlihat di atas setelah dibuka casing power TOA seri Z tersebut ada 3 buah komponen 2 yang yang saya sebut diatas nempel di heatsink (D841, dan D1841) dan 1 lagi (saya lupa serinya) ada di antara 2 komponen itu dekat plat heatsink juga tapi ga nempel di heatsink-nya

kira2 yang rusak yang mana?

catatan:
Listrik di daerah saya stabil kang (buktinya komputer ga pernah restart / hang / mati saat dipakai, lampu juga ga berkedip)

power ini juga belum pernah di service sama sekali.

Yang ada diantara kedua tr itu pasti dioda atau transistor yang peka terhadap suhu, fungsinya seperti NTC juga.

Masalah tegangan listrik jangan bandingkan dengan PC, karena PC menggunakan switching regulator, PC bisa restart bila tegangan dibawah 180V, bahkan PS yg bagus baru restart bila tegangan dibawah 160V. Tapi untuk power model jadul yg menggunakan trafo IT dan OT sangat peka terhadap penurunan voltage. Itulah sebabnya TOA Jepang dan National sebagai produsen public address terbesar meninggalkan model rangkaian jadul ini dan sekarang semua produknya menggunakan OCL digabung dengan matching trafo.

nach yang saya sebutin itu jenis TOA seri sekarang lho bang
(aku beli dari baru kurang lebih 1 tahun yang lalu)
tapi sekarang kok suaranya tenggelam terus naik (tapi bayak tenggelamnya kaya orang berenang aja wekeke...)
TOA yang lam (+-5 tahun silam) ga kenapa2 pada saat yang sama di hidupkan (alias normal2 saja

TOA Jepang sudah tidak pernah memproduksi power amply dgn trafo IT dan OT model itu. Itu buatan lokal Indonesia, saya pernah menemukan sebuah forum yg digunakan oleh mereka untuk bertukar berita masalah pekerjaan. Diantaranya pembicaraan masalah produk mixer ada auxnya yg bocor. Yang sudah terlanjur diekspor ditarik kembali untuk diperbaiki, tetapi yang dijual di Indonesia mereka putuskan untuk dibiarkan saja.

Betapa rendahnya bangsa Indonesia dimata mereka, barang sampah untuk dijual didalam negeri, untuk barang ekspor dibela-belain rugi ongkos untuk diperbaiki. Karena pembeli diluar negeri sangat kritis, soal seperti itu bisa berbuntut tuntutan kepengadilan dengan denda milyaran rupiah.

Saya sempat memasukkan link forum itu keinternet browser, tapi mungkin di PC yg satu lagi yg berada diruang kerja saya. Jadi tidak bisa saya buka, karena tidak ingat alamat webnya. Forum itu ketemu secara kebetulan ketika saya mencari spec TOA yg banyak disebut di thread ini. Jadi jangan pernah mengatakan bahwa itu adalah merk TOA, karena TOA itu produksinya harus berdasarkan persetujuan pabrik pusatnya di Jepang, ini link ke webnya TOA di Jepang www.toaelectronics.com/ , silahkan cari apakah TOA yang model itu ada dalam daftar produk mereka atau paling tidak masuk golongan yang sudah discontinue.

keliatannya ga ada bang yg seri tersebut

Sayang sekali skemanya juga tidak ada, kalau bisa difoto atas dan bawah dengan ketajaman yg baik mungkin bisa dibuat skemanya. Tapi saya lebih sering menggunakan scaner, hasil gambarnya lebih jelas hingga kewarna resistor bisa terbaca dengan baik.

Kalau sudah ada skema, mudah mau melakukan modifikasinya, atau menganalisa kerusakannya. Dari pengalaman, bagian pengatur bias tr final model ini banyak sekali ragamnya. Tapi yang paling stabil kalau kita gunakan 2 dioda untuk mendapatkan tegangan 1,2V yg mantap, setelah itu dengan resistor pembagi bernilai kecil diumpankan ke CT trafo input. Dengan bias yg stabil, turun naik tegangan listrik hanya berpengaruh kepada level suara, tetapi tidak mengakibatkan suara sember atau serak.