Dasar-dasar membuat Power Amplifier (2)

Masalah Power Supply ini cukup bikin bingung, karena di Indonesia tidak ada standar baku yang diikuti oleh pembuat Trafo.
Saya pernah melihat trafo 2x42V 5A fisiknya sama persis dengan trafo 2x42V 10A !!
Cara menghitung daya trafo untuk PA sudah pernah diulas.
Yang penting disini adalah cara mendapatkan trafo yang baik untuk membuat PSU yg baik itu bagaimana ??

Tips : Carilah pembuat trafo yang berpengalaman.
Lihat kualitas kabel enamel yang dipakai.
Coba kerik dengan kuku, lapisan isolasi nya, kalau sampai bisa terkelupas.... jangan pernah dipakai itu kabel !
Bila memakai trafo E-I, belitan per saf harus ada kertas dividernya, ini akan mengurangi panas internal trafo.

Kalau sudah jadi, trafo pesanan kita, kasi beban 90%.
tegangan tidak boleh drop lebih dari 5%
(dengan kondisi tegangan input 220V stabil)

Misalnya trafo 2x40V 10A, ==> 800VA
kasi beban 720VA. tegangan 40V maximum boleh turun hanya 2 Volt (menjadi 38V)
Nah itu baru trafo OK.

TRAFO NGGA BOLEH BUNYI !! Nnngggggggg.... itu pertanda gulungan nya kurang rapat, ada celah udara yang cukup besar yang bergetar oleh akibat medan magnet, sehingga keluar bunyi tsb.
Kalau memakai trafo Toroidal, juga perlu melihat kualitas trafo dgn contoh pengetesan diatas.

BRIDGE :
Bridge Diode sangat beragam type dan kualitas nya.
Teori voltage drop 1.2V pada bridge itu jarang bisa ditemui dgn kualitas bridge yang sangat beragam.
Bikin bridge dan capacitor filter, coba kasi beban 10A.
Ukur tegangan drop anoda-katoda.
Jangan terkejut bila anda mendapati angka sampai 3V/diode !
Ini sangat dipengaruhi oleh kualitas Diode bridge tsb.

Sekali lagi, ukurlah setiap komponen yang anda pakai.
Jangan percaya kepada apa yang tertulis dan apa yang databook katakan pada anda!.
Ada ratusan pabrik komponen didunia ini yang membuat komponen elektronik
baik dari kW-1 sampai KW-10....

Bottom line : Anda perlu alat ukur yang cukup baik untuk mengetahui 'kualitas' komponen yang anda pakai.

Capacitor :
Ini juga luar biasa banyak KW-10 nya....
Tertulis 8200uF/50V ; tapi isinya 2200 uF/35V.... yang disolder didalam.
Untuk filter capacitor ukuran besar (>10,000 uF) ada cara pengetesan yang sederhana.
Misal cap 10mF/80V
Charge capacitor tsb dgn (misalnya) 50V

Biarkan selama 10 menit.
Ukur lagi. Tegangan harus tetap 50V ! (Kalau bisa pakai digital volt meter yang hi-impedance).
Lalu test discharge time nya.
Pakai rumus time discharge untuk capacitor.
Vt = Vo. e^(-t/rc)

Hubungkan terminal + dan (-) capacitor dengan resistor (via Switch) dan anda siapkan stopwatch.
Dari rumus diatas, miisalnya C = 10,000 uF, Resistor 1k ohm,
switch on, setelah 5 detik, switch off
ukur tegangan capacitor. Nilainya harus sekitar 30 V
Switch on lagi, setelah 5 detik, switch off
Tegangan capacitor harus sekitar 18V.
(Bikin spreadsheet untuk rumus diatas)

Bila melesetnya masih +/- 10% ok lah.
Lebih dari situ (biasanya kearah (-), berarti capacitor itu mutunya jelek.

Power supply sebenarnya sederhana :
Trafo - Bridge - Capacitor.
Ketiganya harus anda cek satu persatu performance nya dengan cara mengukurnya !

Hanya dengan cara ini, anda bisa mendapat psu yang handal!

Udah malem ah... pulang dulu.
besok sambung lagi.

B/

Quote :

Teori voltage drop 1.2V pada bridge itu jarang bisa ditemui dgn kualitas bridge yang sangat beragam.
Bikin bridge dan capacitor filter, coba kasi beban 10A.
Ukur tegangan drop anoda-katoda.
Jangan terkejut bila anda mendapati angka sampai 3V/diode !

seingat saya 2.8V, jadi kalau 3V masih wajar menurut saya....

3V/diode itu = 6V untuk bridge.
rgds
B/

aneh judul atasnya diode bridge

Quote :

Teori voltage drop 1.2V pada bridge itu jarang bisa ditemui dgn kualitas bridge yang sangat beragam.

mungkin perlu diedit biar ndak bingung, mau pakai kalimat awal atau kalimat yang akhir.

titip pertanyaan ni mas.... kalau mau tau Tr yg berkwalitas gimana?

nunggu pakar ngasih saran dulu

oce,....saya juga nunggu,....biar lebih penter,....

mana mz kok belum datang-datang?????

tunggu sambil ngopi yuk........!

sip......

Kopi dah habis 5teko kok blum datang juga ya?

henry david wrote:

titip pertanyaan ni mas.... kalau mau tau Tr yg berkwalitas gimana?

sambil nunggu, mungkin lebih baik baca-baca dulu di trit "SEPUTAR SANKEN"
di sana membahas sanken dan TR mas.

ngukur Vdrop dioda bridge gimana caranya?
sebelah AC (anoda misalnya) sebelahnya DC (katodanya), belum melalui capacitor bank...

Voltase yang keluar dari dioda itu bentuknya DC ya Kang Sue?
Diukur dari (plus) diode ke (CT) trafo, atau dari Plus VS Minus dioda Kang?

saya juga nanya malah balik nanya
Vdrop kan tegangan yang hilang(note1) melalui dioda itu.
* hilang, maksudnya tegangan yang diperlukan untuk dioda tersebut dapat bekerja, diambil (hilang/dikurangi) dari tegangan yang melewatinya.

Silicon biasanya punya Vdrop 0.5-0.7V untuk dapat bekerja.
kalau dioda, sebelah AC sebelah DC gimana ngukurnya? pake osciloscope kayaknya ya?

sue wrote:

Silicon biasanya punya Vdrop 0.5-0.7V untuk dapat bekerja.
kalau dioda, sebelah AC sebelah DC gimana ngukurnya? pake osciloscope kayaknya ya?

malah soyo gak mudeng.

kenapa mz sableng????