Monitor Panggung suka Feedback

First topic message reminder :

masalah ini sering sekali terjadi ketika saya lagi manggung OT ,kadang2 saya stress dibuatnya ,mohon solusi dari teman2 semua bagaimana cara mengatasinya

saya pakai speaker monitor 15 inch fiber Audio Seven pasif dan disuplay power Visatone CE2000 (450 watt x 2 di 8 ohm) dan diterima dari line out monitor si mixer A dan B ,nah kalau gain monitor di mixer saya kurangin feedbacknya hilang tp feedback penyanyi mucul (maksudnya penyanyi komplen) tp kalau gain monitor saya tambah si penyanyi merasa enjoy.... tp si feedback monitor teriak ,aduh pusing ,tp anehnya kalau sudah berjalan lama kira2 1 atau 2 jam kedepan feedback hilang walaupun gain dinaikkan

pertanyaan

1. apakah ada freq yang berlebihan
2. settingan seperti apa yang bagus untuk monitor
3. kenapa setelah lama dipakai feedback hilang


mohon pencerahannya ya teman2 disini

Emir Widya wrote:

Mas itu adalah hukum dari meng-EQ di tempat yang salah, jika menggunakan feedback destraoyer, hanya boleh 3 hingga 4 filter saja yang aktif (yang boleh berpindah-pindah), sisanya harus fix (tidak berpindah). Jika terlalu banyak filter yang aktif, maka suara seperti suara terpelintir akan keluar (ngeleang kata orang Sunda).

Yang Mas alami jika menggunakan EQ biasa itu pun adalah hukum dari menyelesaikan masalah dengan menggunakan EQ. Jika kita menurunkan satu frekuensi untuk mengejar feedback, itu hanya akan menaikkan frekuensi yang berdekatan dengan yang kita turunkan menjadi lebih tinggi. Feedback akhirnya berpindah. Solusi memperbaiki sistem, speaker, dan posisi penyenyi lebih baik Mas.

Sip banget mas Emir.......Ane coba Solusi dari Mas...... Thanks

boleh juga tugh....!!!

kyax kondisi ruangan juga berpengaruh akn munculx feedback,,,!

Kang Tohari punteun, ngeusian foto heula Kang. Memang benar ruangan berpengaruh juga, semakin bergaung tentu saja akan semakin mudah feedback Mas. Seharusnya untuk gamelan, apa suara tinggi tidak diganti saja dengan microphone condensor, 2 saja cukup Mas. Yang rendah baru kita beri mic satu persatu, ini mirip dengan over head pada miking drum.

posisi mic ,/ speaker minitor klu daya system monitor sendiri tdk memadai akan tetap feedback.
system monitor dengan daya lebih kecil kan mudah feedback dibanding yang berdaya besar.
pemilihan seting gain di mixing console yang salah juga cukup punya andil penyebab feedback.
pemakaian EQ atau FBD tdk akan menolong klu daya / watt system kecil apalagi klu lebih kecil dari system amplikasi instrument. jauhkan posisi drum dari sang vocalis karena snare dan crass cymbal akan turut mengurangi kepekaan kuping sang vocalis, klu stage sempit dan musicnya kerasss tdk ada cara lain selain in ear monitor.

Pencerahan dari Mas MOMOD & Mas Emir..,sangat membantu sekali..,karena saya juga punya pengalaman yang sama dengan Mr Feedback...,feuhhh...bikin keluar keringat se jagung..jagung
. Maklum minim sekali pengalaman...he..he..he..
klo boleh ikut nimbrung tanya, sbenarnya..type speaker yang bagaimana yang sesuai untuk dipakai sebagai monitor ? (bikin sendiri..maksudnya).
Dan klo kita mo bikin sendiri speaker monitor, bisakah saya diberi skema + ukuran yang baku...agar klo dipakai output suara dari monitor tersebut bisa bagus dan jelas!
Terimakasih untuk temen2 SF, Mas MOMOD or Mas Emir..yang mungkin bisa kasih respon untuk permaslahan saya ini.

Mas Robert mau bikin speaker panggung kaya apa Mas? Coba cari dulu di judul-judul lain Mas, siapa tahu sudah ada yang cocok Mas. Ukuran baku tidak ada, semua tergantung bahan dan komponen Mas.

Gitu ya, Mas Emir...OK deh...advicenya sangat membantu permasalahan saya..sedikit tapi mantap..!
Terimakasih ya, Mas...aku coba baca2 dulu aja ya, Mas....!

coba mas robert masuk ke bagian loadspeaker semoga membantu...

omong-omong kalau pake feedback eliminator bagaimana ya?

Ga ada yang bener Bli, kalau sistemnya benar, kanapa musti takut feedback? Kalau semua-semua terukur dengan baik, mengapa takut?

Pengalaman setting sound wayang kulit yang hampir semua alat musik tradisional (gamelan), selain butuh eq juga perlu gate terutama untuk instrumen gamelan yang karakter suaranya berdengung. Side fill posisinya dipasang lebih tinggi dari mic (biasanya dg stand pendek), dalang n sinden depannya dikasih monitor. Tidak smua instrumen masuk ke monitor/sidefill (misal sperti Gong). Gain disetting diambang feedback kemudian kita turunkan dikit. Kayaknya membantu untuk sembunyi dari kejaran feedback.

Waaah ide bagus Mas Ris, Mas yang lebih kenal kesenian di sana dan bagaimana settingnya Mas..

Seting sound panggung wayang kulit (gamelan jawa) yang saya lakukan sebagai berikut :
1. Speaker sidefill dipasang dikiri kanan kelir (jajaran wayang) dierongkan kearah dalam.
2. Posisi speaker sidefill diatas mic instrumen (biasanya pakai stand pendek).
3. Hanya vocal saja yang diberi Speaker Monitor dan taruh dekat si vocalis (dalang/sinden). Kalau speaker monitornya cukup tersedia, instrumen suling Rebab, Siter, gender, gambang dan kendang diberi monitor akan menjadi lebih baik.
4. Speaker sidefill dan monitor diinsert eq 231.
5. Seting gain mixer pre fader -10 db untuk semua instrumen/gamelan kecuali kendang, gong pada 0 db, posisi fader pada 0 db.
6. Kendang dan instrumen yang mengeluarkan karakter bunyi dengung panjang diberi gate.
7. Atur posisi mic agar tetap membelakamgi speaker.
8. Gunakan power yang daya cukup memadai, karena jika daya power kurang memadai kita punya kecenderungan menambah gain untuk mengejar kekerasan suara, namun sangat beresiko terjadinya feedback.
9. Tidak memboost terlalu tinggi pada hi frek.
10. Tidak semua instrumen/gamelan masuk ke sidefill, tertentu saja yang punya karakter suara lemah dan paling penting untuk penyelasaran vocal.(dalang/sinden), antara lain suling Rebab, Siter, gender, gambang dan kendang. Vocal juga masuk ke sidefill. Instrumen/gamelan lainnya sudah cukup bisa dimonitor langsung oleh wiyogo (musisi) tanpa bantuan soundsistem.
11. Jika terjadi feedback, di cut pada frekuensi dimana terjadi, max cuting -3 db.
12. Equalisasi hanya saya lakukan pada instrumen tersebut no. 10, yang lain flat.
13. Wiyogo (musisi) diminta tidak merubah-rubah posisi mic.
Hanya begitu setingan saya Mas Emir.., Kalau ada yang kurang atau salah mohon dikoreksi. Maklumlah mas…

Saya rasa ini sudah tepat, hanya saja memang benar jangan terlalu banyak meng-EQ, karena bisa mengurangi kejernihan suara, dan instrumen tertentu menjadi hilang bunyinya, lebih baik mengubah posisi speaker dan delay yang tepat antara speaker utama dan monitor panggung.

Quote :

jangan terlalu banyak meng-EQ, karena bisa mengurangi kejernihan suara, dan instrumen tertentu menjadi hilang bunyinya,

dan gunakan eq dengan band yg cukup, agar titik yg terpotong tidak terlalu banyak.
btw, low cut ga ada penjelasannya yah ?

Betul... mas Indra, Untuk low-cut diaktifkan pada instrumen/gamelan yg tidak mengeluarkan Low. Pada gamelan jawa yang ada frekuensi low nya adalah gong dan kendang, selebihnya berkarakter mid dan hi. Vocal tentu saja di low-cut. Mungkin ada yang kurang, tlg disempurnakan Mas Indra...

Bagaimana pendapat para pakar.., Mas Emir, Mas Indra dan rekan2 dengan setingan saya?

ada, tadi ada ketikan gate ditaruh di angka mana mas ?

Iya MAs, gate ditaruh pada ch kendang Bass dan instrumen Slenthem. Untuk vocal perlu juga ditaruh compresor. untuk jaga2 jika dalang mengeluarkan teriakan agar sistem tetap aman.

angka pada gate dan compressor mungkin perlu dijelaskan ke rekan-rekan untuk menghidari feedback