DIY Box Speaker, Step by Step

Tulisan ini lebih mengarah kepada sistem pembuatan profesional. Jadi alat yang digunakan pun bukan cuma gergaji, paku dan palu. Ok


Peralatan : Halaman 1
Untuk membuat box speaker, alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut
1. Penggaris metal
2. Penggaris siku
3. Klem
4. Bor
5. Gergaji circle meja
6. Gergaji circle tangan
7. Jigsaw
8. Router
9. Kikir kayu
10. Jangka
11. Palu
12. Nail Gun
13. Kompresor udara
14. Sprayer
15. Obeng


Tentang Lem : Halaman 3
Pengerjaan : Halaman 3-4

Penjelasan singkat tentang lem perekat untuk box speaker.
Dalam pembuatan box speaker, bahan dasar utama adalah partikel board atau papan MDF. Untuk memperoleh kekuatan sambungan yang maksimal, penyambungan antar bagian tidak dapat dilakukan hanya menggunakan paku. Melainkan penggabungan antara lem dan sekrup.

Pilihan bahan lem yang dapat digunakan antara lain:
1. Lem putih (biasanya berwarna putih)
2. Lem serba guna (biasanya berwarna kuning)
3. Lem epoxy (biasanya berwarna bening, terdiri dari dua bagian, resin dan hardener.
4. Lem silikon

Pilihan lem manakah yang paling cocok untuk pembuatan box..?

Lem putih
Lem ini tidak memenuhi syarat sebagai pengikat box speaker dikarenakan keterbatasan dalam kekuatannya. Hanya cocok untuk lem kertas, plamir tembok, dll yang tidak mengalami beban tekan ataupun beban tarik. Kecuali dengan alasan dana yang sangat terbatas, lem ini dapat digunakan.

Lem serba guna
Mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dari lem putih. Sayangnya didalam aplikasinya untuk memperoleh kekuatan maksimal, kedua bahan yang akan disatukan harus dilapisi dengan lem di kedua sisinya. Penyambungan dilakukan setelah lem ini kering. Hal ini akan sangat menyulitkan jika saat penyambungan tidak tepat sesuai dengan rencana. Hampir tidak mungkin dilakukan pergeseran sedikitpun. Harganya tidak terlalu mahal, per kilo hanya berkisar 50 ribuan.

Lem epoxy
Harganya mahal, berkisar 300 rb per kilo gram bahkan lebih. Harga dibawah itu, kekuatannya masih dipertanyakan. Anggap saja kita pakai lem epoxy termahal. Kekuatan maksimal sangat ditentukan saat pencampuran resin dan hardener. Untuk pencampurannya dibutuhkan mixer, yang tentu harganya tidak murah. Pencampuran dengan pengadukan manual akan menghasilkan kekuatan setingkat lebih baik dibandingkan lem serba guna. Sungguh tidak bijaksana jika kita mengeluarkan anggaran ratusan ribu tetapi hanya mendapat kekuatan sebanding dengan lem seharga puluhan ribu. Selain itu, papan partikel ataupun MDF bukanlah kayu solid. Tetapi hasil dari potongan ataupun serbuk kayu yang disatukan dengan lem. Uji tarik dan tekan pada sambungan kayu solid dengan menggunakan lem epoxy mengakibatkan patahan di bagian kayu yang lain, bukan di sambungan. Tetapi jangan salah, hal ini tidak bisa disamakan dengan penyambungan pada papan MDF. Uji tarik dan tekan pada penyambungan papan MDF dengan beban jauh dibawah uji tarik pada kayu sudah dapat mengakibatkan papan MDF terkoyak. Pabrik menggunakan lem dengan kekuatan jauh dibawah lem epoxy. Jadi buat apa kita menggunakan lem super mahal dengan kekuatan super power untuk menggabungkan papan MDF...? Kecuali Anda seorang profesional, punya mixer untuk pencampuran epoxy dan Anda mempunyai MDF dengan kekuatan setara kayu solid. Silahkan saja mengaplikasikannya.

Lem silikon
Lem ini biasanya digunakan untuk lem aquarium. Pada box speaker bukan ditujukan agar box kedap air. Tetap penggabungan lem silikon dan sekrup akan menghasilkan kekuatan yang melebihi lem epoxy. Pada saat pengaplikasian, dengan tekana yang cukup, atau dengan pengencangan sekrup, lem ini sanggup menutup dengan sempurna bagian-bagian yang renggang pada bahan yang disatukan. Berbeda dengan lem epoxy, pada saat ditekan, lem epoxy akan meleleh sebelum sempat menutup bagian yang renggang Lem ini relatif jarang dipalsukan. Harganyapun murah. Jika saat penggabungan ada pergeseran, kita masih dapat melakukan koreksi. Sangat mudah dilakukan oleh pemula. Lem ini agak lentur saat kering, sehingga getaran dari woofer tidak akan mengurangi kekuatan lem. Hal ini berbeda dengan lem epoxy yang bersifat sangat keras. Jika menerima getaran lebih dari kemampuan lem, maka lem ini akan pecah. Bukan karena lemnya yang jelek, tetapi itulah sifat dasar dari resin.