merakit power OCL yang baik (menurut anda pribadi)

First topic message reminder :

bagi yang sudah dan atau belum berhasil menghasilkan power OCL yang baik dan benar, silahkan disharing pengetahuannya, baik itu nilai, jenis ataupun trick tertentu dalam merakit rangkaian OCL.
dimulai dari saya aja deh, power sebaiknya menggunakan type resistor carbon daripada metal film,
resistor carbon memberikan warna suara yang agak kasar daripada metal film yang terkesan halus dan santai, jadi membuat saya pribadi mengkategorikan jenis carbon untuk power luar dan metal film digunakan untuk merakit power untuk dalam ruangan karena ber-kharakter halus... next

resistor carbon :
berwarna dasar cokelat muda

metal fim :
berwarna dasar biru

indra_co_maniz wrote:

misal :

10A x 1/2 = 5A ===>> 5A - (10% dari 10A) = 5A - (1) = 4A

trims atas masukannya...
tambah ilmu lagi....

istaservice wrote:

Cara aman rakit amp OCL (dengan PCB pasaran apa saja) :

1) Pasang semua komponen kecuali Transistor Final-nya.
2) Beri tegangan power suplly (split / + - Gnd)
3) Ukur tegangan outputnya terhadap GND dengan Multitester posisi DC. Harus 0 V DC (jarum multitester tidak bergerak)
4) Jika bergerak (meskipun kecil) periksa transistor driver, solderan, induksi semu (biasanya karena kotor atau pasta solder)
5) Jika output sudah 0 V DC, pasang Transistor Finalnya pada pendingin (jangan lupa isolatornya karena sebagian besar bodi Tr. Final adalah terminal Kolektor). Beri pasta silikon untuk mempermudah transfer panas.
6. Jika mencoba tanpa Speaker Protektor, pastikan posisi Volume Kontrol adalah minimal sebelum anda menhubungkan (switch) power suply.

Semoga bermanfaat

infonya sangat bermanfaat

klo aku biasanya cobanya pake lamu 12v bang

Cara aman menggunakan amp OCL :

Amp OCL memiliki efisiensi tinggi dengan biaya terjangkau sehingga paling banyak digunakan untuk berbagai aplikasi. Tapi salah satu resiko penggunaan amp OCL adalah langsung rusak Tr. Finalnya jika terjadi hubung singkat / korslet pada outputnya. Ini disebabkan karena Amp OCL (Output Condensator Less) tidak menggunakan kopling kondensator pada outputnya.

1) Pastikan amp dalam kondisi OFF pada saat menghubungkan kabel speaker ke output amp.
2) Jangan ambil resiko. Recheck sebelum menyambungkan (switch) power suply
3) Banyak saran untuk menggunakan fuse atau speaker protektor dengan harapan jika terjadi hubung singkat pada saluran speaker, fuse akan putus atau relay speaker protektor akan bekerja memutus hubungan output amp dengan saluran speaker.
4) Fakta : Fuse (meskipun sudah pake yang fast response) tetap kalah cepat putusnya dibanding rusaknya Tr. Final. Hanya mungkin rusaknya gak separah kalo tanpa fuse sama sekali.
5) Fakta : Speaker Protektor secanggih apapun yang ada dipasaran hanya berguna untuk menghindari suara "dug" pada saat Power Suply dimasukkan. Ini sebenarnya bisa dihindari dengan memastikan volume control dalam posisi minimum sebelum power suply dimasukkan. Pada saat terjadi hubung singkat, putusnya kontak relay juga kalah cepat dengan rusaknya Tr. Final.

Speaker Protektor yang benar dapat memutus lebih cepat dari rusaknya Tr. Final sebenarnya hanya dapat dirancang sendiri disesuaikan dengan parameter2 sesungguhnya yang diukur pada amp. Tepat untuk amp A belum tentu akan memiliki respon yang sama jika dipasang di amp B meskipun amp A dan B adalah satu model.

Kesimpulan : Yang paling penting adalah mengamankan saluran output.
- Amankan titik koneksi pada amp & speaker.
- Gunakan kabel speaker yang kuat / ulet.
- Hindari kemungkinan akses kabel secara tidak sengaja (terinjak, tersandung, dll)


Semoga bermanfaat

dari dulu saya pake fuse kurang lebih sesuai itungan mas indra.....aman tu.....pernah terjadi konslet gara keteledoran Crew....langsung putus tu fuse...pasang nyala lg dech..

hery wrote:

dari dulu saya pake fuse kurang lebih sesuai itungan mas indra.....aman tu.....pernah terjadi konslet gara keteledoran Crew....langsung putus tu fuse...pasang nyala lg dech..

Dengan metode yang sama, saya belum pernah seberuntung anda

berarti kebesaren tu nilai Fusenya mas...........klo kurung lebih pass kok mas....bisa putus tu fusenya....contoh saja mas di power blazer.

hery wrote:

berarti kebesaren tu nilai Fusenya mas...........klo kurung lebih pass kok mas....bisa putus tu fusenya....contoh saja mas di power blazer.

Thanks, mungkin harus dihitung bukan dari angka Ampere yang tertulis di bodi trafo, tapi dihitung dari pengukuran ampere sesungguhnya yang digunakan oleh amp.

Sudah lama banget saya gak dolanan rakitan mas. Sekali - sekali saja kalo memang harus merakit. Sekarang saya larinya lebih banyak ke perancangan elektronika untuk otomatisasi. Main proyek dan produksi massal. Sekali mikir, jadi duit jangka panjang.

5) Jika output sudah 0 V DC, pasang Transistor Finalnya pada pendingin (jangan lupa isolatornya karena sebagian besar bodi Tr. Final adalah terminal Kolektor). Beri pasta silikon untuk mempermudah transfer panas.

istaservice: Yang di ukur antara GRN dengan output Tr Drver ato GRN dengan output Tr Final. Mohon penyegaran mas

Mas ista, fuse itu dipasang jalur supply jadi nilai arus bisa diputus, tapi kalau fuse dipasang out speaker justru lebih jarang putus (yg kerja v.rms) maka lebih sering mati speakernya.

Kalau kerjaan saya lebih sering design dan supervisi aligement jalar kereta penggunaan jangka panjang untuk anak cucu dan generasi berikutnya, lalu hubungannya apa yah ?

Yassud wrote:

5) Jika output sudah 0 V DC, pasang Transistor Finalnya pada pendingin (jangan lupa isolatornya karena sebagian besar bodi Tr. Final adalah terminal Kolektor). Beri pasta silikon untuk mempermudah transfer panas.

istaservice: Yang di ukur antara GRN dengan output Tr Drver ato GRN dengan output Tr Final. Mohon penyegaran mas

Antara Gnd dengan Output Amp (Speaker)

Oo ya mulai faham neh. Diukur ketika hidup sebelum dipasang heatsing jadi transistor akhir gak bakalan panas ya? mungkin karena belum ada beban SP.
Thank. Dilannjuut

indra_co_maniz wrote:

Mas ista, fuse itu dipasang jalur supply jadi nilai arus bisa diputus, tapi kalau fuse dipasang out speaker justru lebih jarang putus (yg kerja v.rms) maka lebih sering mati speakernya.

Kalau kerjaan saya lebih sering design dan supervisi aligement jalar kereta penggunaan jangka panjang untuk anak cucu dan generasi berikutnya, lalu hubungannya apa yah ?

Thanks infonya.

OOT : Ceritanya kemarin lagi browsing terus nemu forum ini. Baca2 sebentar dan langsung gabung. Forum yang bagus buat nambah pengetahuan dan buka kembali memori lama dunia analog.

Saya kemaren juga sudah usulkan ke Admin buat nambah satu rubrik baru yaitu rubrik Digital. Biar tambah joss.

Coba diposting bagian member feedback (masukan) mungkin ada pertimbangan dari administrator, momod dan solfer

indra_co_maniz wrote:

Coba diposting bagian member feedback (masukan) mungkin ada pertimbangan dari administrator, momod dan solfer

Saya kirim via Form Kontak. Coba nanti saya post via member feedback kalo belum ada tanggapan dari admin.

kmrn saya merakit ocl mono dg tr final 2n3055 dan pasanganya terus pas dikash supplay r kapur 0.5/5w.jadi merah dan panas gmn solusinya ya pa agar ocl saya bs jalan dng normal..

dono wrote:

kmrn saya merakit ocl mono dg tr final 2n3055 dan pasanganya terus pas dikash supplay r kapur 0.5/5w.jadi merah dan panas gmn solusinya ya pa agar ocl saya bs jalan dng normal..

Coba aplikasikan langkah2 yang sudah didiskusikan disini untuk mencari letak kesalahan / ketidakberesan.

speknya dulu mas dono...dan foto nya..biar di komentari rekan SF!!

http://yfrog.com/11dsc01526otj
iya cara masukin fotonya gmn ya ya mas hery..ocl saya dah saya ft di Fd tp ko blm tau nampilin ftnya..

http://yfrog.com/0rdsc01525edj
http://yfrog.com/0rdsc01527shj
http://yfrog.com/0rdsc01528dxj
http://yfrog.com/17dsc01529zj
tuh ftnya smua bs dilihat.saya pake trafo 3 ampere murni ct 24 volt bentuknya gd bngt kaya 5 ampre.terus dioda bridge 35 amp motorola.elko 10000 mf/68v.phillip.saya bl di ayung..tapi pas br di kash supplay jd merah r kapurnya..mohon penjelasanya..

speknya..driver tr final pake B507 sama D313..R pk metal film generik..