Amplifier dengan FINAL N FET IRFP240-LEGEND QUASOR 1000W/4OHM

First topic message reminder :

Saya memerlukan skema atau kalo ada pcb amplifier dengan transistor akhir N FET semuanya. Moga-moga ada yang bisa bantu. Terima kasih sebelumnya.

Quote :

karena dalam artikelnya diprasyaratkan IFRP-nya harus matching, sementara yang aku pake seadanya tanpa diukur....mungkin ini salah satu penyebab noise gede...

syarat harus dipenuhi dong kang rave
minta fotocopy KTP, slip gaji, credit card, tagihan listrik, tagihan telpon kalau ngga lengkap pasti kusut dalam perjalanan...

indra_co_maniz wrote:

syarat harus dipenuhi dong kang rave ...
minta fotocopy KTP, slip gaji, credit card, tagihan listrik, tagihan telpon ....kalau ngga lengkap pasti kusut dalam perjalanan...

Iya..daftar sekolah aja kalo persyaratan seperti yang disebutkan Kang Indra nggak dipenuhi pasti ditolak.....
Kayaknya dulu sudah ada yang posting cara ngetes mosfet..aduuuhhh..lupa dimana itu...bisa dipake kali ya....

raveizal wrote:

Nahh..ini nih yang aku nggak ngerti "rise time"....
Dalam uji coba pake 8 biji IRFP240 (sebelah 4-4, seharusnya sesuai skema pake 16 biji=8-, kalo suara cukup lantang namun noisenya nggak ketulungan...belum ketemu...karena dalam artikelnya diprasyaratkan IFRP-nya harus matching, sementara yang aku pake seadanya tanpa diukur....mungkin ini salah satu penyebab noise gede.....

Rise time itu kecepatan ON, saat mosfet dalam keadaan off gatenya berada di 0V ketika masuk sinyal tidak segera on, ada kelambatan. IRF240 sangat lamban, apalagi produk pabrik abal2. Yang agak bagus harus beli pasangan dengan IRFP9240. Kalau rise timenya ada yang terlalu jauh bedanya ini yang bikin Mosfet amplifier jebol finalnya. Saya pernah memperbaiki Ampli pabrikan dgn IRFP240, suaranya tidak bisa dibanggakan, dan sulit mencari yg selaras untuk 5 pasang, itu artinya final akan selalu jebol lagi.

Saya coba ganti dengan FET yg murah (kira2 25% dari harga IRF240) yg dipakai oleh Ampli Rools RA200 (IRF540) hasilnya jauh lebih bagus. Tetapi IRF540 daya, tegangan maksimalnya dibawah IRFP240.

Belakangan saya menemukan ampli profesional yg bagus2 kebanyakan menggunakan MOSFET 2SK1058. Ashly FTX series menggunakan 2SK1058(n kanal) tanpa 2SJ162(p kanal). Jarang sekali ampli profesional menggunakan mosfet berpasangan, mungkin karena rata2 mosfet p kanal rise timenya lebih buruk dari yg n kanal. Begitu pendapat pendapat para pakar yang saya temukan dari beberapa website asing.

Masalah noise memang IRFP240 abal2 wataknya begitu.

Kelangkaan mungkin juga bukan karena SF, transistor ini memang biasa dipakai untuk switching regulator (bagi profesional), amatiran juga banyak yang pakai buat radio TX 80m Band...
Mas Tommy apa pernah coba pakai IRF250?

Quote :

Kelangkaan mungkin juga bukan karena SF,

dan SF memperparah keadaan makin susah dicari....

Tewel wrote:

Kelangkaan mungkin juga bukan karena SF, transistor ini memang biasa dipakai untuk switching regulator (bagi profesional), amatiran juga banyak yang pakai buat radio TX 80m Band...
Mas Tommy apa pernah coba pakai IRF250?

Watak glodok memang begitu, kalau ada informasi bagus yang membuat masyarakat bisa ber DIY Ria, selalu komponen yang terlibat jadi langka. Saya pernah menulis dimajalah Variasi thn 1984, mengenai cara membuat PSA 13,8VDC/20A dengan biaya murah, rangkaian sudah dilengkapi pengaman arus lebih jika output 13,8V dikorslet PSA tidak rusak. Rangkaian juga dilengkapi pengaman tegangan lebih bila tr power regulator bocor, sebuah SCR akan bunuh diri memutus sekring. Selama TR power belum diganti termasuk SCR yg bunuh dirinya juga, maka PSA akan selalu putus sekringnya. Dengan cara ini pesawat radio amatir 2m band yg sedang laris saat itu bisa dilindungi. Maklum IC RF finalnya mahal sekali harganya. Belum lagi kalau sampai rusak blok Micro controlernya.

Satu2nya jalan adu kuat kesabaran, jangan belanja dulu selama barangnya masih dibuat langka. Seharusnya pemerintah ikut campur dalam hal ini, melalui deperindag yang siap menerima pengaduan masyarakat. Karena tindakan spekulan macam ini menghambat kemajuan bangsa.

Import rame2 aja patungan (SF) mas ke Amrik (red. kualitas terjamin daripada HK).

hout aide

Tewel wrote:

Import rame2 aja patungan (SF) mas ke Amrik (red. kualitas terjamin daripada HK).

Kenapa jauh2 ke Amrik? Ke Singapore aja, semua pabrik didunia sudah ada distributornya di Singapore. Dengan adanya AFTA semakin mudah impor barang dari singapore tidak kena bea macam2 lagi. Ongkos kirimnya lebih murah karena dekat. Barang impor singapore yang diekspor lagi diberi potongan pembebasan pajak singapore. Atau pagi2 berangkat 1 orang ke Singapore bawa titipan teman2 untuk belanja komponen, sorenya pulang lagi, asalkan yg berangkat sudah punya npwp, supaya bebas beban fiskal 1 jt rupiah dan tunjukkan paspor kepenjual untuk mendapatkan potongan pembebasan pajak singapore. Tapi apakah bawa belanjaan diatas 2,5 jt masih harus masuk jalur merah diairport sini itu yg saya belum tahu.

Hong Kong memang pusat pemasaran yg resmi, tapi kejauhan, mahal ongkirnya. Tapi barang2 yg dijual di HK kwalitasnya terjamin. Saya beli jam tangan 100 ribu rupiah 6buah diempernan, tahan 5 tahun lebih. Kalau disini jam yang gituan cuma tahan 3 bulan atau maksimal sampai baterenya habis lalu rusak. Jangan samakan HK dengan China, karena sangat berbeda dalam urusan jalur perdagangan.

Boleh juga udah kangen ama Simlim Tower..
Apa nitip aja yang punya Batam.. atau barangkali solfer ada yg domisili S'pore..

Kalu yg punya BATAM pakai KTP aja sudah bisa masuk Singapore, tinggal nyebrang pakai speedboot. Tapi tanpa paspor apakah bisa dapat potongan pajak?

Tetap pakai paspor Mas Tommy, cuma passpor batam bebas fiskal.. pakai Ferry dari Sekupang, BatamCenter atau yang lain cukup 45menit sudah tiba di Pelabuhan Ferry S'pore dekat P. Sentosa

Sudah beda toh sekarang, kesepakatan ASEAN era Soeharto sudah diubah yah? Dulu thn 1984 cukup pakai KTP. Ini pasti akibat TKW selundupan yg marak.

Beda Mas..udah lama, 96-2002 saya tinggal di batam, sudah wajib Passpor minimal SPLP(Surat Perjalanan Laksana Passport)

Lama2 jadi OOT, dulu dibuat aturan warga perbatasan bisa nyebrang antar negara dalam waktu sangat terbatas untuk sekedar belanja. Karena warga diperbatasan sering kesulitan masalah kebutuhan pokok, sementara Indonesia sering terlambat melakukan pengiriman kebutuhan pokok didaerah perbatasan. Thn 1990 adik ipar saya kerja di Batam diperusahaan Anggrek atuan itu masih berlaku.

Mungkin karena kasus TKI yang selalu bikin pusing, bahkan Singkawang juga sudah tertutup tanpa paspor, padahal kalau tidak belanja diserawak mereka sering kesulitan pasokan kebutuhan hidup se-hari2. Ke Serawak lebih dekat dibanding ke Pontianak.

Mari back to topik.

IRF250 kayaknya ada banyak di glodok, apa pernah dicobakan di Power Quasor? speknya lebih besar 30A, Risetime 43nS

Tewel wrote:

IRF250 kayaknya ada banyak di glodok, apa pernah dicobakan di Power Quasor? speknya lebih besar 30A, Risetime 43nS

Aku pernah nyoba juga IRFP 250 pada LEGEND QUASOR...tapi hasilnya koq belum sesuai yang diinginkan...

Tewel wrote:

IRF250 kayaknya ada banyak di glodok, apa pernah dicobakan di Power Quasor? speknya lebih besar 30A, Risetime 43nS

Bisa tidak sarankan lebih banyak jenis mosfet untuk dipakai, tapi yang paling banyak dibutuhkan orang banyak,, supaya semuanya jadi langka dan mahal?

salam,kalau di lihat dari skemanya hampir sama rangkaian power pade umumnya pak,
hanya pada bagian finalnya aja yang menggunakan FET mungkin masalahnya ada pada bagian catu dayanya karna setahu saya FET sangat rentan distorsi bila catu daya yang di gunakan masih mengandung sinyal AC,jd catatanya mungkin catu daya mesti di buat DC murni
tanpa distorsi sinyal AC.