Speaker di seri dan pararel ? gimana yah... (asmet)

First topic message reminder :

Mau nanya mas indra,
untuk speaker apa bedanya pararel dan seri? Tolong jelasin
bagaimana hasilnya antara yang pararel dengan seri, kasih contoh seri dan pararel mohon jawabanya trims...

yang punya blog datang

saya menunggu respon dari wahyoe_DI

Betul bang Momod setalah tak ukur memang kalo pararel Rnya jadi setengahnya dan kalo seri Rnya jadi 2 kali namun yang jadi pertanyaan dari rumus waktu SMA dulu impedansi sangat dipengaruhi oleh kuat arus (entah apa rumusnya sering bolos dulu) dan kalo ini benar yang terjadi bagaimana kalo dua speaker masing2 8 ohm yang beda wattnya dipararel setelah ada arus(dinyalakan) Rnya akan tetap 4 ohm mohon pencerahannya (mklum masih awam hitung2annya)!!

Quote :

impedansi sangat dipengaruhi oleh kuat arus (entah apa rumusnya sering bolos dulu)

wah mudah-mudahan guru pak susilo ngga on-line di SF nanti ketahuan aslinya..

Quote :

kalo ini benar yang terjadi bagaimana kalo dua speaker masing2 8 ohm yang beda wattnya dipararel setelah ada arus(dinyalakan) Rnya akan tetap 4 ohm mohon pencerahannya (mklum masih awam hitung2annya)!!

kalau pakai speaker agak susah, gimana kalau pakai bohlam 5 watt anggaplah 8 ohm lalu dipararel dengan 5 watt 8 ohm jadi 10 watt 4 ohm, jadi semakin kecil ohm maka semakin besar arus yg terbuang gimana cocok ngga mas ?

Susilo utomo wrote:

Betul bang Momod setalah tak ukur memang kalo pararel Rnya jadi setengahnya dan kalo seri Rnya jadi 2 kali namun yang jadi pertanyaan dari rumus waktu SMA dulu impedansi sangat dipengaruhi oleh kuat arus (entah apa rumusnya sering bolos dulu) dan kalo ini benar yang terjadi bagaimana kalo dua speaker masing2 8 ohm yang beda wattnya dipararel setelah ada arus(dinyalakan) Rnya akan tetap 4 ohm mohon pencerahannya (mklum masih awam hitung2annya)!!

nah ini dia baru pertanyaan yang bagus ,terkadang speaker beda2 watt dan ohm nya tergantung merk dan typenya ,masalah teori rumus paralel dan seri saya masih awam sekali tetapi saya sudah pernah membuktikannya dengan diprakteekan

dalam hal ini saya pernah memakai 2 jenis speaker yang berbeda merk (pada saat itu saya menggunakan speaker ACR dan AUDAX (untuk 12 inch)

ACR = max 500 watt
AUDAX = max 150 watt

indikasi lampu DDT di power selalu mengedip2 yang disertakan dengan hawa panas dari kipas power tsb ,akhirnya saya batalkan niat saya untuk menggabungkan kedua merk speaker tsb ,mungkin dalam hal ini usahakan merk dan tipe speaker yang sejenis ,lebih diutamakan merk ACR dan AUDAX

ACR duet dengn AUDAX hasil DDT berkedip2 dan hawa panas......


lha klo sama merk dan watt....gimna mas jony hasilnya?...

misal: ACR 12"500 watt..dual..

sudah dijajal belum ?
kalau cuma kira-kira jawaban kira-kiranya tidak sepanas speaker campuran / belang.

Terimakasih untuk semua pencerahannya apa yang saya tangkap dapat disimpulkan kalau mau menggabungkan 2 speaker ato lebih sebaikkya pakai merk dan watt yang sama lebih baik lagi type yang sama. Tapi bagaimana kalo merk sama watt sama inchinya beda tolong yang udah pernah nyoba bisa kasih informasinya!! (maaf nanya terus abis speaker aku ukuran 12 inch semua jadi blm bisa nyoba)

wattnya sama dan ohmnya sama mestinya sama, tapi dengan ukuran yg ama apakah SPL dan grapik responnya jadi sama juga sedangkan ukuran sama, watt sama cuma type beda saja SPLnya sudah beda, apalagi grafiknya sudah jauh kemana-mana

mantabs jadi tambah ilmu saya belum bisa kasih koment cuma bisa kasih link ini
http://www.duncanamps.com/software.html
disana ada Speaker Impedance Calculator - Free
Impedance of speakers - Tired of working out what the individual power ratings etc.? Grab an Excel 5 spreadsheet that will do it for you!!

Handles various combinations of series and parallel to give you the power rating required for each speaker, and the impedance of the whole combination.

semoga membantu tapi bila salah mohon abaikan
trims

jhonycharl wrote:

Wahyoe_DI wrote:

Monggo....

http://jhonycharl.wordpress.com/sound-system/


Berarti, penyambungan dengan sistim pembalikan phasa speaker...(tidak dianjurkan)

mohon direvisi........

maaf sebelumnya untuk yang senior ,saya selama 4 tahun memakai system ini tidak pernah ada masalah bahkan saya pakai lebih dari itu ,malah total 12 inch 12 pcs (6 box kiri kanan) dan diseriin lagi ke box 15 inch (4 box) saya pakai power peavey 1.3 K dengan speaker ACR 1238 dan ACR 15 (saya lupa seri nya) ,jadi saya tidak mengada2 ,masalah bass tetap keluar kok tergantung settingan di Equalizer .

dianjurkan atau tidak dianjurkan itu adalah tanggapan pribadi seseorang tinggal anda yang menentukan sikap , untuk sekarang ini memang system yang saya lakukan ada sedikit peningkatan dengan menggunakan 2 power (1 untuk power low atau bass) ini saya gunakan speaker 18 inch (4 box) dan (1 power mid high) ini saya gunakan speaker 12 inch sebanyak 8 pcs (4 box) ,bedannya bass agak menonjol sedikit

sebenarnya trik yang saya tulis diblog saya adalah trik yang kita lakukan jikalau dana belum mencukupi untuk menambah power ,sah sah saja kan kenapa harus diperdebatkan (masalah dianjurkan atau tidak dianjurkan)

maaf mz Jhony...

xlo pemasangan dengan cara seri pararel....(sah sah aja.....selama watt power mencukupi dan speaker masih pada tidak lebih dari 8 Ohm...)
bukan begitu....

tapi, yang ingin saya tanyakan :
mengapa pemasangan speaker menggunakan sistem campuran dengan pembalikan phase.....? (pada link diatas)

xlo tanpa pembalikan phase tersebut, hasilnya bagaimana....?

kurang lebih maksud saya begitu....

mohon pencerahannya.....

trim's linknya mas topan

Ikut ngrame'in ya.

Ini catatan yang sering diabaikan dalam driving speaker. Penjelasan posting-2 sebelumnya tentang kenapa speaker bisa terbakar, atau amplifier yang burned (overloaded) ... masih perlu penjabaran yang lebih kuantitatif, yang lebih teknis dan saintifik.
---
Tapi salah satu KUNCI RAHASIA yang sangat sering diabaikan adalah maximum cone excursion dari sebuah speaker. Cone ada batas simpangan maksimumnya. Contoh rata-rata woofer speaker pro, 4 - 16 mm, tergantung pada watt dan kemampuan SPL max yang bisa dihasilkan sebuah speaker. Bila batas ini dilewati, maka lama-lama coil akan lepas dari konusnya.

Solusi : jangan drive dengan frek yang lebih rendah dari minimum speknya. Ini bisa krn disengaja atau tidak disengaja ( rumble noise, dc transient and such as ). Utk itu , pasang HPF (high pass filter), sebaiknya yang aktif (mengingat kalau pake pasip induktor dan kapasitornya gueddeeee , jadi mahal ). Bila bukan utk subwoofer, maka frek cut-off utk HPF di sekitar 55 ~60 Hz sangatlah cukup. Untuk deep subwoofer .... wah kalau mau serius (misal utk industri) ya harus diukur betul semuanya. Secara umum sudah aman pasang HPF dengan rate = 24 db/ oktaf.

Satu hal lagi, supaya tidak salah bayangan, pengukuran impedansi speaker dengan ohm meter ( berarti dc measurement) yang diukur adalah Rcoil, bukan impedansi sebenarnya. Kebetulan nilai ini sangat mendekati impedansi speaker pada frekuensi resonansinya. Ingat, impedansi adalah hambatan utk arus bolak-balik, bukan angka hambatan utk arus searah (DC). Untuk daerah frekuensi lainnya, ya impedansinya berubah, sesuai karakter rancangan pabriknya. Berikut saya kasih contoh tipikal ( not always gitu lho) sebuah peta impedansi speaker. [ maaf saya nggak tahu apa disini bisa muat gambar , tapi sudah saya sertakan link imagenya.]

Semoga ada manfaatnya. ( sila mampir ke blog saya mungkin ada satu dua catatan yang berguna, tapi soal speaker memang belum saya muat. mungkin lain tempo. )

salam.

http://picasaweb.google.com/oomyon/AHomeOfPhotoTransfer#5416793286034520610

cone excursion yah, lalu kalau tidak ada data sheetnya bagaimana cara pertimbangannya ?

Bung Indra,

Kalau tidak ada datanya, paling aman ya dipasangi HPF ( high pass filter ), dengan cut-off freq. sekitar 50 ~ 60 Hz, dengan slope-rate = 24 dB/octave. Untuk deep subwoofer yah sebenarnya harus kita punyai datanya. Namun bisa juga 'main tembak' dengan memasang HPF dengan cut-off di sekitar 20Hz dengan slope-rate ekstrim misal 36 atau 48 dB/octave.

HPF dengan slope-rate diatas 12 dB/octave hampir tidak wajar menggunakan passive HPF, selain besar ya sangat mahal dan banyak masalah. Solusinya ya harus pasang active HPF di power amp input, cuman perlu satu atau dua quad opamp audio biasa .standard active filter, mudah dicari infonya dimana-mana. di blog saya ada beberapa link yang mungkin memuat info semacam itu. khususnya di situsnya elliot sound project / ESP. atau juga nggak sulit kalau mau kalkulasi / design sendiri.

saya sudah coba, hasilnya low malah dung-dung lalu bagaimana low tetap dijalur yg aman tanpa merubah karakter suara ? ( low lebih stabil tapi tidakmerusak warna suara)

mau nanya juga nih p ,momod klu out frekwensi high dari crossover pasif diseri dan paralel untuk 4 tweter pezzo (tweter yang kecil)bisa g yah p.momod

masagus mustofa wrote:

mau nanya juga nih p ,momod klu out frekwensi high dari crossover pasif diseri dan paralel untuk 4 tweter pezzo (tweter yang kecil)bisa g yah p.momod

Ya tentu aja bisa mas agus asalkan ke 4 nya dengan jenis dan watt yang sama.

oke makasih p,yassud

1x speaker 15" 500 watt dan 1 x 18" 900 watt? apakah harus diload 2 power berbeda? benarkah kalo diseri/paralel, 15" akan jebol?