Jumlah posting : 3023 Join date : 2009-06-28 Age : 51 Lokasi : Rantepao Tator Sulawesi Selatan
20091013
THD dan masalahnya
THD = Total Harmonic Distortion silahkan rekan SF pendapatnya. 1. Apa yang dimaksud dengan THD ini? 2. Apa pengaruhnya ke hasil out dari Power amp klu THDnya tinggi. 3. Bagaimana mengurangi THD pada Ampli/ Power amp. 4. 5.dst. silahkan ditambahkan.
jadi input tidak ada suara tetapi memberikan distorsi :
misal nilainya THDnya 1% Jika satu amplifier THD-nya 1%, maka artinya ada 1% energi suara yang seharusnya tidak ada.
THD semakin kecil kemakin baik, lebih clean dan lebih hemat energi (walau cuma 1% berdasarkan contoh diatas, bayangkan kalau 5% atau 10% ), kalau 100% THD berarti jadi fx gitar ...
THD = Total Harmonic Distortion silahkan rekan SF pendapatnya. 1. Apa yang dimaksud dengan THD ini? 2. Apa pengaruhnya ke hasil out dari Power amp klu THDnya tinggi. 3. Bagaimana mengurangi THD pada Ampli/ Power amp. 4. 5.dst. silahkan ditambahkan.
Distorsi adalah cacat suara yg timbul krn rangkaian proses elektronik dlm amplifier.
Sudah kelemahan dr setiap amplifier bahwa semakin besar outputnya, semakin tinggi distorsinya. Dan distorsi itu akan meningkat drastis saat amplifier dipaksa bekerja mendekati kemampuan maksimumnya.
Dan ini yang saya utarakan di topik yang salah itu , bahwa ada beberapa orang yang justru menyenangi distortion ini karena menurut mereka distorsi ini justru bisa menambah karakter dari suara.
Atau mungkin ini yang sering diutarakan oleh Lae Ihut, bila amplifier di set dengan benar pada kemampuan maksimumnya maka suaranya yang keluar bisa lebih enak. (benar ngak begitu yah lae Ihutm, atau jangan jangan saya yang salah nangkap).
jadi input tidak ada suara tetapi memberikan distorsi :
misal nilainya THDnya 1% Jika satu amplifier THD-nya 1%, maka artinya ada 1% energi suara yang seharusnya tidak ada.
THD semakin kecil kemakin baik, lebih clean dan lebih hemat energi (walau cuma 1% berdasarkan contoh diatas, bayangkan kalau 5% atau 10% ), kalau 100% THD berarti jadi fx gitar ...
kalau gitu saya pindahin dulu
Menurut saya distorsi itu adalah perbandingan antara sinyal input dengan denga output. Semakin kecil distorsinya maka suara yang keluar pun akan semakin clean.
Jadi selalu harus ada input dulu baru bisa dihitung THDnya.
Bila tidak ada input tapi sudah ada suara yang keluar, menurut saya itu bukan distorsi tapi NOISE.
hehe sdh hampir kena tapi yang diukur kalu ampli itu Vout yah dan biasanya pada 1 Freq. misalnya 1KHz Jadi klu a ampli diberi input 1KHz maka di output yang keluar bukan hanya 1KHz tapi ada freq harmonisa ke1 ke 2 danseterusnya tapi dilink yang dimaksud kang goland tdk dicantumkan harmonisa oktaf ke bawahnya misalnya F 1KHz akan muncul juga 500Hz dan 2KHz serta oktaf berikutnya jadi kesimpulannya THD itu adalah persentase perbandingan dari level signal harmonisa dengan dan jumlah level signal harmonisa ditambah signal asli misalnya level signal 500Hz dan 2KHz 10uV dan level 500Hz, 1KHzdan 2KHz 25mV maka THD penguat tersebut adalah 10uV/25mV*100%=0.04% persoalannya pengukuran level ini hanya bisa dilakukan dengan spektrum analyzer atau langsung dengan THD meter sekarang pertanyaan no1. sdh mulai keliatan klu kurang silahkan ditambah lagi trus yang no 2. blm ada jawaban ayo semangat
Webnya lagi maintainance kali yah, ngak bisa di buka pak.
Quote :
Jika satu amplifier THD-nya 0.05%, maka artinya ada 0.05% energi suara yang seharusnya tidak ada.
Saya sepakat pak, THD 0.05% itu memang seharusnya tidak ada. tetapi tidak adanya dihitung dari inputan frekwensi dasar.
jadi dalam pemahaman saya pada spek THD = 0.05%. itu artinya jika frekwensi dasar = X maka output yang keluar menjadi X+ (0.05% X). artinya ada penambahan suara dari INPUTAN frekwensi dasar X. Jadi ada inputan dulu. (bukan inputan=0). ini terjadi dalam proses sistem harmonisasi pada ampli. Sehingga input sebesar X tidak bisa benar benar keluar sebesar X juga. tambahan yang keluar ini yang disebut sebagai Distorsi.
hehe sdh hampir kena tapi yang diukur kalu ampli itu Vout yah dan biasanya pada 1 Freq. misalnya 1KHz Jadi klu a ampli diberi input 1KHz maka di output yang keluar bukan hanya 1KHz tapi ada freq harmonisa ke1 ke 2 danseterusnya tapi dilink yang dimaksud kang goland tdk dicantumkan harmonisa oktaf ke bawahnya misalnya F 1KHz akan muncul juga 500Hz dan 2KHz serta oktaf berikutnya jadi kesimpulannya THD itu adalah persentase perbandingan dari level signal harmonisa dengan dan jumlah level signal harmonisa ditambah signal asli misalnya level signal 500Hz dan 2KHz 10uV dan level 500Hz, 1KHzdan 2KHz 25mV maka THD penguat tersebut adalah 10uV/25mV*100%=0.04% persoalannya pengukuran level ini hanya bisa dilakukan dengan spektrum analyzer atau langsung dengan THD meter sekarang pertanyaan no1. sdh mulai keliatan klu kurang silahkan ditambah lagi
Sepakat pak Gwendy. Dan pada umumnya Distorsi ini terjadi ketika ampli bekerja sudah mendekati atau melebihi beban kerjanya.
Quote :
trus yang no 2. blm ada jawaban ayo semangat
Seperti yang Mas Gwendi sebutkan diatas. Distorsi ini adalah frekwensi harmonisasi tambahan yang muncul dari frekwensi dasar. Artinya distorsi ini akan memperkaya (enrich) suara aslinya . Berhubung sound adalah masalah selera pada telinga. Maka ada yang menjadi suka dan tentu ada yang menjadi tidak suka. Barangkali ini yang membuat beberapa orang menjadi fanatik terhadap ampli merek merek tertentu. Terutama sekali buat para Gitaris.
Penambahan frekuensi ini bisa terjadi dari frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi. pada frekuensi tinggi yang berlebihan maka bisa menyebabkan terlalu banyak treble, akibat kata orang telinga jadi pekak, sementara kalau terjadi pada ampli yang memang lemah lemah dalam frekuensi treble. maka distorsi frekwensi tinggi ini justru akan membuat frekwensi treblenya jadi enak, istilah orang menjadi lebih WARM. Distorsi juga bisa menjadikan frekwensi menjadi tambah panjang, atau istilah orang menjadi lebih Sustain.
Webnya lagi maintainance kali yah, ngak bisa di buka pak.
saya coba kopasin :
tonie: Secara tipikal penguatannya, ada dua tipe mendasar power; tabung dan mosfet. Apa perbedaanya dan apa saja keunggulannya? Simak berikut ini dan hindari salah beli power! Ketika kita dihadapkan pada pilihan, tentunya dibutuhkan sekedar 'hitung-hitung kancing baju' untuk memilih power yang kita inginkan. Banyak sekali produk yang beredar di pasaran. Nah, kali ini mencoba membagi power berdasarkan tipe penguatannya yaitu, tube dan mosfet. Tetapi dalam perkembangannya, kini juga sudah tersedia gabungan antara keduannya, yaitu hybrid power, yaitu penguatan ala mosfet dengan output ala tube.
Hingga saat ini, masih belum ada kata sepakat mana yang lebih baik antara teknologi tabung dengan teknologi solid state / mosfet. Ini adalah isu yang menarik, lantaran masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun pada prinsipnya ada benang merah yang bisa membedakan secara mendasar perbedaan solid state dengan tabung, yaitu Harmonic Pattern dan Damping Factor.
Harmonic Pattern Memang sedikit teknis, namun pemahaman harmonik ternyata tidak sesulit yang kita kira. Harmonik adalah kumpulan frekuensi tertentu yang terjadi pada setiap perangkat elektronik. Analoginya adalah sbb; Bila kita memasukkan test tone 1khz ke power amplifier, lihat responnya di RTA, pasti LED naik tidak hanya 1khz. Frekuensi lain seperti 2khz, 3khz, 500hz, 250hz, semua ikut naik.
Mengapa? Ya, inilah yang dinamakan harmonic pattern, yakni sifat alamiah transistor/tabung. Setiap ada transistor/tabung, secara otomatis disana juga ada harmonic dan ini tidak bisa hilang 100%. Untuk nada dasar 1khz, frekuensi ikutan 2khz disebut Second harmonic, dan frekuensi 3khz disebut Third harmonic dan seterusnya.
Kumpulan harmonic ini biasa diukur dengan THD/total harmonic distortion, yaitu jumlah dari bunyi 2khz+3khz+dst tadi dan semuanya dijumlah. Selanjutnya apabila nada dasarnya 100%, maka jumlah frekuensi bunyi itu dikenal dengan THD. Jika satu amplifier THD-nya 0.05%, maka artinya ada 0.05% energi suara yang seharusnya tidak ada Lantas hubungannya dengan reproduksi suara amplifier? Pertama-tama kita harus mengenali telinga kita yang sempurna dan unik ini. Telinga kita sangat berbeda dengan mikrofon ukur.
Jadi yang terbaca perfect pada alat ukur sebenarnya belum tentu menghasilkan suara yang enak didengar. Ini lantaran telinga kita tidak linear. Daun telinga kita mempunyai preferensi terhadap pola harmonic yang disukai dan tidak disukai. Contoh paling gampang anda lihat Fletcher-Munson curve, disana bisa dilihat bahwa kepekaan telinga kita sekitar 1-5khz. Dan pola kepekaan ini juga berubah seiring level suara. Makin keras suara, makin rata kurva-nya dan untuk level suara yang lemah, kurva semakin tidak beraturan. Sebagai informasi, Fletcher-Munson curve adalah sebuah kurva dimana menujukan bahwa sifat telinga kita tidak linear/flat.
Ini juga menjelaskan mengapa telinga kita paling sensitive terhadap midrange atau midhigh, orang biasanya berani berkomentar di daerah ini. Dan wajar saja, karena memang di daerah ini telinga kita paling sensitive. Selanjutnya telinga kita lebih sensitive terhadap harmonic ber-orde tinggi dibandingkan dengan orde kecil. Contohnya ialah bila kita pencet nada Do-Re berbarengan, bandingkan dengan Do-La, mana yang lebih bisa diterima? Pasti, lebih menerima Do-Re dibandingkan Do-La. Ini lantaran telinga kita lebih sensitive terhadap harmonic yang berbeda terlalu jauh (orde tinggi), dan lebih menerima terhadap harmonic berbeda sedikit (orde rendah).
Power tabung dengan THD besar, katakan 2%, bisanya akan lebih diterima di telinga kita atau menganggap suaranya lebih enak dari amplifier solid state yang THD yang jauh lebih kecil (misalnya 0.005%). Ini karena THD tabung biasanya mempunyai dominasi pada orde rendah (2nd harmonic), dan ampli solid state biasanya dominan orde tinggi (>5th harmonic). Pertanyaan berikutnya, apakah telinga kita bisa mendengarkan THD yang hanya 0.005%?
Jawabannya tentu saja bisa, karena telinga kita sangat sensitive terhadap harmonic yang lebih tinggi, walaupun energinya sangat kecil, tetapi telinga kita bisa mendengarkannya sebagai suara yang tidak enak karena dipenuhi harmonic orde tinggi tersebut. Harmonic orde rendah biasa didengarkan sebagai warm/hangat, sedangkan harmonic orde tinggi didengarkan sebagai fatiguing sound/capek mendengarkannya.
Damping Factor
Damping factor adalah faktor-faktor yang membedakan ampli tabung dan solid state. Bisa dibilang, damping factor adalah kemampuan amplifier "mengendalikan speaker". Ampli ber-damping factor rendah (pada ampli tabung biasanya) mempunyai kontrol yang lemah terhadap speaker namun sekaligus lebih baik lataran mampu mengkoreksi efek harmonik tinggi. Sedangkan ampli ber-damping factor tinggi mempunyai handling yang baik terhadap speaker sekaligus mengkoreksi kesalahan spekaer.
Namun secara otomatis juga efek harmonik orde tinggi tidak bisa dihilangkan. Perbedaan ini lantaran sifat bawaan tabung dan transisitor. Kedua perbedaan mendasar inilah yang menyebabkan karakter dari tabung dan transisitor sangat berbeda. Semunya menawarkan berbagai kelebihan sekaligus paket kekurangannya.
Hybrid System
Seiring dengan perkembangan teknologi, penggabungan teknologi lawas macam tabung dan teknologi semikonduktor seperti transistor dianggap salah satu pemecahan jitu walaupun ada beberapa pihak yang tidak percaya akan hal itu. Hybrid mencoba menggabungkan penguatan dari sistem transisitor (solid state) yang dimasukan warna tabung melalui pre amplifier.
Cara ini dianggap mampu menghadirkan nuansa suara yang warm sekaligus mempunyai reproduksi suara yang gesit. Jurus ini juga dipakai para pehobi home audio diaman mereka rata-rata menggunakan sistem cepat "solid state" sebagai alat penguatan suara dan di finishing ala tube agar mempunyai suara yang warm dan dinilai lebih bersahabat dengan telinga manusia secara umum.
Pilihan Lantas kesimpulannya? HIN menyarankan agar tidak terjebak dengan omongan installer yang menawarkan barang. Pada prinsipnya, kedua power ini baik dan tergantung finishing pada setingan akhir. Tabung memang cocok buat orang yang menyukai karakter suara vokal yang hangat dan padat sekaligus mempunyai detail yang baik. Tapi Solid state menawarkan sesuatu yang berbeda seperti speed dan attack yang baik.
Dan ini tidak bisa dilawan oleh tabung yang notabene mempunyai proses signal lebih lambat. Nah, dari fenomena ini sistem Hybrid ternyata menjadi oportunis lantaran mampu menggabungkan keduanya. So...is all yours...!!!
maksudnya itu ada 0,05% energy yang harusnya tidak ada, darii 100% (sinyal yang masuk) mas... :bounce:
mau jawab yang no.3 tapi sumpah ini bacaan yang melelahkan dan bikin mumet karena pake bhs. Ing. http://www.dself.dsl.pipex.com/ampins/dipa/dipa.htm padahal baru baca tadi sore tapi dah lupa lagi.... saking panjangnya....
Tue Oct 13, 2009 11:34 pm sue