numpang tanya untuk jenis trafo roti tawar., : dengan spesifikasi sama (misal : tegangan sama 45 volt CT, arus sama2 10 A). ukurang fisik menentukan kualitas suara gak..? terimakasih..
Menurut saya baik travo donut atau roti tawar sama baiknya dalam kualitas suara, dengan syarat didesain dan diproduksi dgn baik serta bahan2 yg berkualitas.
Yang membedakan hanya efisiensi dari kedua travo tsb yg berbeda (....mungkin mast indra ato mas gwendy ato siapa aja bisa menjabarkannya dgn theory2nya?...)
Betul...setuju kang Ramsey...trafo roti tawar dengan spesifikasi yang sama kadang ujudny ada yang gede ada yang kecil...biasanya yang kecil itu nggak "murni" alias tulisannya aja yang bener 10 A CT 47v, kalo bentuknya gedean biasanya "murni"... Bentuk donut...kayak gitu juga kali.... Penjelasan dengan teori + secara ilmiah oleh Sdr. Indra D dan Sdr. Gwendy atau para master dan para suhu atau SFer yang lain ....dipersilakan.... ditunggu....rame-rame...
cara mengujinya sederhananya, secara teori memang trafo dounat lebih cepat lari flux daripada roti tawar karena tidak ada besi pembatas, tetapi untuk membedakan mana yang baik (murni) atau tidak bisa digunakan persamaan sederhana menggunakan berat trafo,
(contoh sembarang) jika 1A itu memiliki berat 250g maka 10A itu 250g x 10 = 2,5 kg kalau kurang dari itu mungkin bisa dikatakan imitasi / ga penuh amperenya, dikatakan ga murni sebab diameternya kurang dari kebutuhan aslinya, itu yang menyebabkan ukuran trafo menjadi kecil.
kalau pemilihan trafo yang cocok bisa menggunakan persamaan
kebutuhan daya yang diperlukan = kebutuhan daya trafo
faktor keamanan bisa diambil 20% lebih s.d 40% dari nilai daya kebutuhan untuk menjaga losses gangguan eksternal saat digunakan..
Punya..tapi timbangan buat bikin kue...... Entar timbangannya yang "amblas"....entar istri nggak bias bikin kue lagi.... Misalnya 1 A = 2 kg, jika travo itu aku timbang ada 40 kg berarti 20A...gitu yaa...?
Bener mas raveizal, asal tau aja harga perkilonya di lapak besi bekas Rp.2.000 jadi cuma laku Rp.80.000. Kalo sampeyan jual travo-nya kesaya bisa dapat Rp.150.000 tuh, Gimana???
Ok...kang Indra....coba-coba aku lihat link-nya....Matur nuwun... Eh...kang Ramsey....jadi..sekilonya hanya Rp2.000....kalo gitu aku jadi pengumpul trafo aja....nggak jadi jualan trafo....... Bisa aja..Kang Ramsey ini....
nyok kita "perpanjang" lagi urusannya biar rame......
raveizal wrote:
Punya..tapi timbangan buat bikin kue...... Entar timbangannya yang "amblas"....entar istri nggak bias bikin kue lagi.... Misalnya 1 A = 2 kg, jika travo itu aku timbang ada 40 kg berarti 20A...gitu yaa...?
kalau menurut pak dosen setiawan di link yang di tunjukan om momod, semestinya berat idealnya tidak selalu di hitung linier, tapi menggunakan pengali koesfisien berat yang berlaku secara progresif untuk besaran VA tertentu
nah pertanyaanya, dari sekian banyak Trafo daya yang ada dipasaran, berdasarkan pengalaman, manakah yang "lulus" dan bersesuaian dengan pendekatan prediksi koefisien berat ini...
Daya Trafo (watt) ------ Koefisien berat Vs daya (gram/watt) 0 - 100 ------------------------ 35
100 - 300 ----------------------- 28
300 - 700 ----------------------- 23
700 - 1000 ------------------------ 20
kita ambil contoh dengan Trafo daya (EI/Roti tawar) yang biasa kita pakai yaitu misalnya Trafo 10A dengan Tap sekunder yang terbesar misal 45 CT. sesuai metode prediksi diatas semestinya berat ideal trafo daya ini adalah
10(2x45)xkoefisien berat =10x 90 x koefisien berat (dalam gram) =900 x 20gram =18000 gram =18Kg..... wakssssss... berat eeuuyy...
apakah ada trafo EI pasaran 10A 45V CT yang beratnya mendekati 18Kg ??????
kalau tidak ada? manakah yang lebih mungkin; "metodenya yang tidak valid" ataukah memang "trafo ber-label yang dijual dipasaran belum ada yang jujur ?????"
.
Last edited by adymardianto on Thu Sep 17, 2009 12:23 pm; edited 1 time in total
waduh nyerah saya kalau menggunakan sistem itu... saya kalau membeli pakai cara linier disebabkan karena saya pakai cara linier saja sudah jarang yang lulus memenuhi syarat... parah mode-on
ikutan nambahin deh dikid pakai ilmu coba-coba ini mah ga ada dasarnya, nilai linier itu hanya berlaku untuk nilai tegangan sama tapi arus beda, jadi kalau ada kenaikan tegangan jadi tidak bisa dianggap sama lagi, cara asal-asalan aja
panjang menjadi tegangan : 1m = 1 volt 2m = 2 volt dst..
diameter menjadi arus : 1mm^2= 1amp 2mm^2= 2amp dst..
dipanjang yang sama bisa menghasilkan arus (i) yang beda dan didiameter yang sama bisa menghasilkan tegangan (V) tegangan yang berbeda, kira-kira konsepnya begitu, kalau mau angka pas silahkan diriset lebih mendalam.
Mas saya adalah masalh dengan power rakitan, saya gak tau trafo atau yg lainnya bermasalah, intinya saya beli blazer 500 watt 2 biji dengan power bank 30 ampere, saya gulung trafo dengan daya 220 watt 50 volt, kompnen di motherboard sebelum di rakit OK semua, pas setelah saya rakit, dan di colokin ke listrik, kenapa kabel powernya terbakar ya. mohon bantuan dari mod n abang2 yang lain, maklum saya lagi belajar.
Mon Aug 10, 2009 9:07 pm Ramsey