Kalau buat DVD, memang tdk perlu pakai 48Khz/24 bit tapi utk bbrp rekaman audiophile ada tuh yg pakai 48Khz/24 bit. Kalau bandingkan 48Khz dgn yg 44.1KHz, fokus di freq High nya deh. Sound system yg digunakan hrs yg benar2 natural dan flat dan tentunya kelas high end yg harga set nya bs diatas harga mobil, cukup terasa bedanya.
Kalo kualitasnya 48Khz/24 bit, berarti cm player tertentu dunk yg bs mem-play back?
Ya.... tapi sekarang sudah banyak dipasaran, cuma harganya (lihat quotenya P Tjandra). Seingat saya ....(maklum udah tua), basicnya 44,1.... terus utk dapat sampling lebih detail (bahasa teknis lagi) gelombang balok ke gigi gergaji, di lab dilakukan penambahan 10%, maka tercipta standard (lab) baru yg 48Khz. Nggak mau tanggung ada yg sampling 200% dari standar, makanya ada sampling yg 88,2Khz (nggak umum, tapi ada). Nah... yg kelompok 48 Khz menaikkan standardnya jadi 96 Khz...dan sekarang di studio recording digital yg ultimate class sudah mulai dipakai 192 Khz (Hyper SOTA), tapi kemudian tetap juga di conversi ke 44,1 Khz utk CD/VCD dan 96K utk DVD yg platinum.
Kenapa masih 44,1KHZ.... alasannya adalah ekonomis dan business. Produknya sudah massal, standardnya sudah approved dan 'tingkat ke-kompleks-an' perangkat masih bisa murah dan berterima (complexity vs affordability comparison) ......(wallllaahhh..sok ilimiah). Bahasa sederhananya... di negeri yg gemah ripah loh jinawi ini (kata para pengibul), yach.... masih itu yg bisa keterima oleh pasar kebanyakan.
Walah 192 KHz..Spek Komputernya kaya apa ya ? Tapi sepertinya kualitas audio sebagus itu akan optimal kalau instrumen yang digunakan merupakan instrumen asli (mis..Sax asli, violin asli, piano asli dst)..Klo sound imitasi dari keyboard kan msh 44.1 & 48 KHz..Jadi nggak pengaruh..Tul nda Bang..
OOT dikit, format audio VCD dengan mp3 beda dimana yah selain ukuran dan detailnya, keknya suara VCD lebih baik daripada Mp3 saat saya lempar signalnya ke FOH asli ga tahu..
Walah 192 KHz..Spek Komputernya kaya apa ya ? Tapi sepertinya kualitas audio sebagus itu akan optimal kalau instrumen yang digunakan merupakan instrumen asli (mis..Sax asli, violin asli, piano asli dst)..Klo sound imitasi dari keyboard kan msh 44.1 & 48 KHz..Jadi nggak pengaruh..Tul nda Bang..
Di Indonesia sih udah beberapa yg nyoba, pakai kuadra processor atau Xeon, harddisknya SCSI (harganya..?) dan RAM 8 GB. Sy belum tahu dimana cari mother board yg benar2 garansi dg spek seperti ini dan memang cocok utk aplikasi audio (sehubungan dengan sifatnya yg streaming, walaupun banyak yg bilang nggak ngaruh.... tapi dr beberapa kali pengalaman beberapa mobo bermasalah dgn aplikasi audio).
Kalau yg di capture sound imitasi (synth)...YA. Tapi dlm proces banyak yg pakai 96 Khz, sy belum tahu alasannya.
Sebenarnya tdk penting itu 192 KHz.atau 44.1 & 48 KHz, kalau memang mau bagus, yah source nya hrs pakai alat musik asli, baru ok, cuma yah kata pak ihutm, bisnis is bisnis, utk menekan cost produksi, saat take recording, banyak yg pakai keyb atau synth, hasilnya yah kebanyakkan recording suaranya kurang real. Di forum KOSF, saya selalu menyarankan utk sering2 mendengar alat musik asli, jangan dengar alat musik dari rekaman (dan jangan jg dengar alat musik yg lewat sound system), takutnya yah itu, kita dengar rekaman sebagai referensi, eh tahunya rekamannya bukan pakai alat musik asli, jdnya bs ditebak, mana suara asli, mana suara palsu jd rancu.
Thu Jul 09, 2009 7:56 pm VW music