Rezeki sudah ada yg atur, dimana ada usaha disitu ada jalan...

Daripada yg mana 250 juta, aku tawarin assetnya MAGMA deh, pek-go tiau, antar di tempat, semua built-up.

indra_co_maniz wrote:

Rezeki sudah ada yg atur, dimana ada usaha disitu ada jalan...

betull...yakin saja...berdoa dan berusaha bersyukur.......N meningkatkan kualitas alat2 pestanya...

Quote :

Daripada yg mana 250 juta, aku tawarin assetnya MAGMA deh, pek-go tiau, antar di tempat, semua built-up.

ga bisa komentar saya

kalo sudah harga ratusan juta... mendingan saya diem deh... no comment.

itu uang semua apa campur dauh yah?

saya bermula dari iseng buat di rumah
beli sepker active Concord PA12A (Incl. effect 4 ch)
ga puas beli mixer + 1 power + speaker box rakitan 15" 2
masih ga puas tambahin lg 1 power + 2x 12" + 2x 15" box rakitan + 1 x 18" box rakitan
terakhir masih ga puas tambahin 1 power+ eq, X Over, + 1 x 18" speaker dan ganti box speaker
lebih dari 3 th saya nyicil tapi baru 3 x dijajal di luar
kalo ngikutin selera ga ada puas nya untuk sound system

betul kang biily......gak ada puasnya.......pa lg klo udah hoby..wiuhhhh.....ngilerr thok..kwkwkw.

Quote :

Daripada yg mana 250 juta, aku tawarin assetnya MAGMA deh, pek-go tiau, antar di tempat, semua built-up.

wah sekiranya posisinya di tempat yang gak sepi job pasti gak dijual sama lae Ihutm

Quote :

saya bermula dari iseng buat di rumah
beli sepker active Concord PA12A (Incl. effect 4 ch)
ga puas beli mixer + 1 power + speaker box rakitan 15" 2
masih ga puas tambahin lg 1 power + 2x 12" + 2x 15" box rakitan + 1 x 18" box rakitan
terakhir masih ga puas tambahin 1 power+ eq, X Over, + 1 x 18" speaker dan ganti box speaker
lebih dari 3 th saya nyicil tapi baru 3 x dijajal di luar
kalo ngikutin selera ga ada puas nya untuk sound system

klu saya memang awalnya dari hobby elektronika , punya speaker 12 inci audax 2 biji, power amp rakitan dan echo karaoke 2 mic , trus ada yang sewa deh karena di kampung cuma ada T*A klu pake echo ada yang wahh katanya, berawal dari sini meskipun masih duduk di bangku sekolah saya coba rakit sedikit demi sedikit, pada akhirnya ada yang kepincut trus dijual dan dapat lagi yang lebih baik dari semula. jadi klu memang langsung terjun ke dunia bisnis sound system , dipikirkan dulu apa konsumen setempat sanggup bayar apa tidak , jadi sesuaikan dengan kondisi saja toh klu di kemudian hari punya yang besar , yang kecil juga masih terpakai untuk hajatan sederhana dengan budget terbatas tentunya.

Quote :

dipikirkan dulu apa konsumen setempat sanggup bayar apa tidak

ini rumus dasarnya usaha rental sound system dan sebaiknya diikuti, disesuaikan dengan spesifikasi telinga penonton setempat...

alat mahal belum tentu ada yg mau sewa...
alat bersuara kurang bagus juga belum tentu ada yang mau sewa..

Quote :

wah sekiranya posisinya di tempat yang gak sepi job pasti gak dijual sama lae Ihutm

Pasti, kalau job sudah mengalir deras bisa sampai jarang pulang

@Gwendy n Indra : Bukan.... aku mau serius di recording audio video, tapi men-keu gak boleh lagi invest. Jadi, kupikir peralatan rental sound system yg ada ku jual saja utk mulai masuk di bisnis ini. Sebenarnya sayang, membangunnya susah payah... tapi, hasrat utk membawa anak-anak 'kampung'ku ini lebih berbicara di dunia musik masih membara. Kaya'nya lebih cepat lewat recording.

AKu mulai bisnis sound sistem ini dari NOL besar tahun 1982 (admin aja belum lahir) .... kenapa NOL besar? Ceritanya, kalau natalan di Medan khan bisa sebulan penuh... dari tanghgal 1 desember smpai dgn 30 desember ada saja orang merayakan natal. Nah, awalnya aku kontrak sepaerangkat sound system bulanan (dari group band dangdutan yg kebetulan sepi order kalau natal). Aku gadaikn sepeda motor, untuk uang muka, karena nyewa 1 bulan full, aku cuma bayar 1 juta... selama 1 bulan (bandingkan dengan honda bebek baru waktu itu 750 ribu). Aku dah dapat speaker Fender column 8 unit dan Fender Bassman (hahahaha...) 4 unit, mixer fostex 12 channel (sudah gede jaman itu) , echo pita dan 4 power tabung.
Itu berlangsung 2 tahun... dan rekans tahu... kuliahku di T Elektro berantakan total, karena bulan desember juga adalah ujian semesteran, sementara aku lalu lalang ngurusin order, yg setiap hari. Dari satu bulan main, aku bisa dapat antara 3,5 sd 4 juta, potong gaji dan lain lain bersih dapat 3 juta. (Jadi kalau bulan January, aku adalah konglomerat...hahaha)
Tahun ke 3 aku sudah punya separuh alat, yaitu speeaker Canon 2x12" 6 box dan 15" 2 box plus power OCL 150 watt 6 buah (beli di Cikapundung Bandung), mixer rakitan 12 channel, equalizer TULUS KIT, echo delay analog. Jadi yg sewa tinggal speaker FENDER BASSMAN.
Tahun 86, aku sepenuhnya sudah punya alat yg lumayan (utk ukuran jaman itu), bahkan sering main di 2-3 tempat sekaligus (kalau natalan), jadi pola kontrak bulanan tetap aku jalankan. Peralatan sebagian sudah built up (power dan mixer dan accesories)
Tahun 89 aku tamat, kemudian bekerja, sound sistem diurusin keponakanku (utk bayar uang sekolah), sampai bangkrut total tahun 95 (aku sudah di Jawa, nggak bisa ngurusi).

Tahun 2000, aku mulai cicil lagi, sebagai bekal pensiun ... diangsur pelan-pelan... Mulai dari accessories (alesis dan eq), kemudian mixer.. rencana utk buat sendiri. Ehhh...tahun 2005 ada tawaran speaker PEAVEY SP2G 12 unit dari Singapore yg harganya menurut aku bagus, sesudah cek kesana kondisi OK,langsung dah kusambar... jadilah kecebur lagi..

Kenapa aku pilih Parapat? Karena persaingan di Medan sangat tidak sehat dan lagi aku pengen ada sound system yg agak 'branded' dikampungku, secara Parapat adalah daerah tujuan wisata, sound system harus sewa dari Siantar? Sialnya, persaingan di Parapat juga lebih tidak masuk akal ..... cappeeeeekk deh..

Quote :

Sialnya, persaingan di Parapat juga lebih tidak masuk akal ..... cappeeeeekk deh..

mungkin bukan cuma di prapat saja lae

iya persaiangan sekarng semakin ganasssssss............harus piter main marketingnya...n suara tidak mengecewakan.....

kayaknya di mana2 persaingan itu pasti gak sehat. di bali malah tambah parah...

tetap semangant unutk mencari rezeki walu banyak saingan tpi modal yang utama kepercayaan sopan santun terhadap kosumenya.walau hasil sewa soundnya kicil asal mayeng gak berhenti2 misal hasil bersi 100/200 alias pake tenaga kerja sendiri aza perhari tetap untk dilakoni,daripada nganggur dirumah gak dapet duit.perna saya sewakan sound mini saya ke tetangga cumah dikasih 40.000,dapet makan + rokok2 bungkus tpi aku gak rokok jadi kasihkan ke temen. coba bayangin.tapi sya hobi ya ttp aku lakoni.yang penting kita tetap bersyukur.mudah2an masih banyak rezeki lain dari sisi manapun amin.

Quote :

Sebenarnya sayang, membangunnya susah payah... tapi, hasrat utk membawa anak-anak 'kampung'ku ini lebih berbicara di dunia musik masih membara. Kaya'nya lebih cepat lewat recording.

ini yang saya salut

Quote :

speeaker Canon 2x12" 6 box dan 15" 2 box plus power OCL 150 watt 6 buah (beli di Cikapundung Bandung), mixer rakitan 12 channel, equalizer TULUS KIT, echo delay analog.

mirip sama sound syatem saya yang generasi ke 2.

Quote :

persaingan di Parapat juga lebih tidak masuk akal

ditempat saya sama lae hanya nunggu yang kupingnya rada bagus dikit untuk mampir ke tempat saya, kadang juga list equipment disuruh fax trus gak ada jawaban dan yang akhirnya kepake malah yang lain dengan SQ jauh dibawahnya. ( budget sang penyewa gak memadai).

biasanya power amp yg umum dgunakan brp watt ya,,,,
trus ap poewr amp sndri2 ,,,,,
misal,, 15" 2 unit 1 pwer amp, 12" Full range 4, 1 pwer amp,,, ( mklum awam)

kalau awam coba baca ini dulu :

https://solfegio.indonesianforum.net/search.forum?search_keywords=watt&typerecherche=interne&show_results=topics&sid=f13f7784663bd58570223fd05a6218c7

btw mas sigit belum posting di kolom perkenalan, supaya ga di semprot admin sebaiknya posting disana agar bisa saling mengenal...