Jumlah posting : 85 Join date : 2009-12-17 Lokasi : manado
20091227
tentang trafo
- apa sih bedanya trafo donat dan kotak....???? - donat 20A dan kotak 20A (pake merk yg bagus) antara keduanya mana yg lebih mahal..??? - apa kelebihan dan kekurangan trafo donat dan kotak.....????
Saking penasaran sama trafo donut "doughnut shape" karena belum pernah make, maka keliling2lah saya dengan "mbah google", berikut yang bisa saya dapatkan, mudah2an bisa berguna juga buat rekan Solfer, kalo ada salah pemahaman saya mohon di koreksi sama senior.
Keuntungan menggunakan trafo donut "berikutnya kita sebut saja TD":
Kunci untuk semua keuntungan transformator toroidal adalah efisiensi. Dan kunci untuk efisiensi adalah intinya. Arah flux magnet tidak menyebar seperti pada trafo El laminated "berikutnya kita sebut saja TL", ingin lebih tahu karakteristik flux magnet pada TD dan TL bisa tanya mbah google aja. kepadatan flux magnet pada TD bisa mencapai 16 - 18 kilogauss sementara TL 12 - 14 kilogauss. flux magnet pada TD memiliki arah yang sama dengan inti besi silikonnya dengan efisiensi mencapai 95%, sedangkan 40% arah flux magnet pada TL kearah yang salah sehingga efisiensinya lebih kecil dari TD.
Jika diperhatikan lagi, lilitan primer dan sekunder pada TD tidak memiliki celah kosong "air gap", bandingkan dengan TL yang memiliki celah antara primer dan sekunder karena melilit pada core yang berbeda
Efisiensi ini menghasilkan fitur paling mudah diidentifikasi dari toroida tersebut, manfaat ukurannya. transformator Toroidal sekitar setengah ukuran dan berat transformator standar.
Lebih sunyi karena getaran berkurang dengan tidak adanya celah udara antara lilitan sehingga mengurangi efek magnetostriction.
Hal ini berhubungan lagi dengan arah flux magnet, seperti disebut diatas 40% flux magnet pada TL ke arah yang salah sehingga komponen lain bisa terpengaruh oleh medan magnetik yang salah sasaran ini.
Pada TD Energi untuk mempertahankan medan magnet dalam inti toroidal lebih kecil. Hal ini dikenal sebagai quiescent power. TD membutuhkan sekitar 1 / 16 quiescent power daripada TL. Berarti 1 / 16 listrik yang dibutuhkan oleh transformator EI dalam standby mode (tanpa beban).
Kayaknya ini sudah banyak yang tahu, lebih mudah memasangnya di box (cuma butuh satu baut)
Bentuk lebih fleksibel, bisa mengubah diameter atau ketinggian untuk mendapatkan daya lebih besar.
Cukup sekian dulu laporan hasil jalan-jalan dengan mbah google, mbah google mo ngajak jalan lagi nih untuk membahas hitung-hitungan V, I, R, primer sekunder, perbandingan jumlah lilitan, besarnya diameter lilitan, dll. Karena masih penasaran cara menghitung output dari besarnya kawat dan Vs, Is, Rs
Edited: Maaf, kayaknya ada kesalahan pemahaman dalam istilah airgap. Setelah baca dengan teliti lagi ternyata pemahaman airgap adalah celah antara inti "core", pada TL gabungan beberapa plat E membentuk inti yang tidak continue sedangkan pada TD inti "core" continue sehingga tidak ada celah udara. Mohon koreksi senior jika masih salah juga pemahamannya, maklum saya bukan dibidang elektro, saya cuma seorang geologist
Ada satu pertanyaan yang saya masih penasaran, mudah2an ada senior yang berbaik hati menjelaskan kepada beginner seperti saya ini;
sebelumnya semua perhitungan dianggap kondisi ideal (efisiensi 100% untuk semua unit), mono, dan jangan pertanyakan apakah rms atau peak, hanya gambaran kasar saja
Saya memiliki trafo dengan daya keluar Pout = 200 VA untuk menghandle speaker 200 watt (8ohm) sehingga trafo saya memiliki parameter sbb: Vout = 40 volt Iout = 5 ampere Vin = 220 volt Iin = 0.9 ampere
Jika kemudian speaker saya tukar 500 watt sehingga harus dihandle oleh Pout sebesar 500 VA dengan merubah parameter sbb: Vout = 63 volt Iout = 8 ampere Vin = 220 volt Iin = 2.27 ampere
Jika kondisi diatas terjadi pada trafo ideal (efisiensi 100%), tidak ada masalah dengan overheating tanpa mengganti inticore dan copperwire, tetapi karena tidak ada yang ideal maka sebagian kecil current (A) akan di ubah jadi panas baik pada kawat tembaga (kawat email) yang disebut "copper loss" maupun panas yang dihasilkan inti besi (core) yang disebut "core loss".
Pertanyaannya: Bagaimana cara menentukan inti besi "core" yang sesuai dan jenis/diameter/panjang dari kawat tembaga "kawat email", sehingga tidak menimbulkan panas yang membawa petaka pada trafo.
walau trafo toroid terbaik tapi ada sisi lemah nya,
beban trafo teryata ditopang oleh kawat itu sendiri secara vertikal,
kawat saling berhimpit kalau kena goncagan email kawat dapat saling bergesekkan dan luka dan kemudian trafo akan joged di iringi smoke gun,
beda dengan trafo kotak beban ditopang secara horisontal dan vertikal oleh kern (inti besi) sehingga relatif tahan goncangan dibandingkand dengan yang toroid,
jika terjadi kerusakan perbaikan trafo toroid pengerjaan nya lebih lama dibandingkan trafo kotak,
Pertanyaannya: Bagaimana cara menentukan inti besi "core" yang sesuai dan jenis/diameter/panjang dari kawat tembaga "kawat email", sehingga tidak menimbulkan panas yang membawa petaka pada trafo.
tebal dan tingginya atau gimana yah ?
Quote :
waahhh, ada yang di bagian Geoteknik juga ya mas Indra? kalo boleh tau siapa ya Kalo saya geologist batubara..
Pertanyaannya: Bagaimana cara menentukan inti besi "core" yang sesuai dan jenis/diameter/panjang dari kawat tembaga "kawat email", sehingga tidak menimbulkan panas yang membawa petaka pada trafo.
tebal dan tingginya atau gimana yah ?
Quote :
waahhh, ada yang di bagian Geoteknik juga ya mas Indra? kalo boleh tau siapa ya Kalo saya geologist batubara..
saya geoteknik foundation (deep)
Wooww..kayaknya mas Indra senior di bidang geologi, hormat buat senior
Maksudnya luasan inti besi yang di gunakan, panjang kawat tembaga dan diameter kawat tembaga?
Karena jika parameter tersebut tidak diubah, bisa2 overheat dan kawat tembaganya putus atau lebih parah gosong. Makanya saya lihat pada sebuah trafo jika Ampere dan Voltase semakin besar maka kawat tembaga dan inti yang digunakan juga semakin besar, nah rumusan untuk ini gmana mas Indra?
Maksudnya luasan inti besi yang di gunakan, panjang kawat tembaga dan diameter kawat tembaga?
Karena jika parameter tersebut tidak diubah, bisa2 overheat dan kawat tembaganya putus atau lebih parah gosong. Makanya saya lihat pada sebuah trafo jika Ampere dan Voltase semakin besar maka kawat tembaga dan inti yang digunakan juga semakin besar, nah rumusan untuk ini gmana mas Indra?
sy dr teknik elektro mas tp tidak murni, tepatnya kependidikan (dulu ngajar di stm 4 tahun)
Benar mas dotcom. pada dasarnya kerja trafo lilitan primer setelah dialiri arus listrik membentuk magnet pada inti besi, sebaliknya lilitan sekunder mengubah magnet dr inti besi menjadi listrik. jika kebutuhan daya bertambah diperlukan inti besi yg lebih besar agar flux di inti tidak sampai jenuh. jika tegangan yg mau ditambah maka jumlah lilitan yg ditambah (berarti panjang kawat bertambah), jika arus yg akan diperbesar maka diameter kawat diperbesar.
mas gambar penyambungan trafo postingan atas ada yg salah (bagian yg diparalel) baik primer/sekunder.
Sun Jun 13, 2010 5:26 pm indra_co_maniz