Kejadiannya nun jauh disana, di satu desa dikawasan Tapanuli, saat Natal .
Sore itu aku kedatangan seorang teman, pemilik rental sound system dan shooting video yg lumayan besar di kawasan tersebut. Dia bercerita bahwa 2 hari lagi akan ada hajatan pesta Natal besar di satu desa, dengan area 1 lapangan bola dan mengundang artis Batak dari ibukota. Dia bermaksud meminjam 4 unit power Amp dari aku, katanya utk cadangan karena eventnya besar. Sebagai teman, dan kebetulan peralatanku nganggur, aku OK saja. Sekalian dia mengundang saya utk melihat peralatannya yg sekarang (kebetulan aku lama nggak lihat perkembangan peralatannya, karena aku tinggal di Medan). OK... nanti aku datang, abis liburan bengong di kampung gini juga mau ngapain?
Pada hari H, jam 10 pagi, aku ditelpon oleh beliau, minta tolong dibantu karena ada masalah di settingan peralatan. Jarak event dgn villaku sekitar 30 Km. Aku segera meluncur kesana dan membawa 4 unit power, 3 mic Shure SM58 dan 1 unit rack accessories ( janji semula utk dipinjami hanya 4 power, tapi utk jaga2 aku bawa peralatan lain).
1 jam diperjalanan, sampai disana aku dihadapkan pada suatu pemandangan yg lumrah, tidak ada yg aneh menurutku, :
1. 1 set Line Array custom (lokal) kiri kanan panggung, masing2 terdiri dari 2 box low, dan 4 box mid yg setiap boxnya terdiri dari 2 unit speaker lokal
2. 8 unit 15" dgn tweeter di ground stack ( 4 kiri, 4 kanan)
3. 4 unit 2x18" Sub (custom) RCF
4. Mixer Behringer (sudah agak tua) dgn bar-meter diatasnya.
5. 2 Rack accessories yg umum, EFX, Equalizer (berbagai merk), kompressor, gate, X-over 4 way dan....
wah...satu unit DLMS.6. 6 unit power, 4 lokal, 1 Peavey 1k3 dan 1 unit CS800.
(kata yg empunya sekitar 20.000 watt .....hmmmmm).7. Microphone standard (JTS, Shure "bjx")
8. Keyboard KN7K, Gitar Yamaha, Gendang, Sax dan suling
Tue Jan 05, 2010 11:28 am ihutm