Jumlah posting : 1356 Join date : 2010-03-01 Age : 53 Lokasi : Bandung
20100325
Pengaruh Damping Factor
Ada reka-rekan yang pernah tahu apa pengaruh damping factor terhadap speaker, dan apa hubungannya dengan power amplifier? Benarkah ada power ampli yang bisa memanfaatkan kembali tenaga damping factor untuk mendorong konus speaker?
lupa-lupa ingat: DF = RL / Zout atau impedance speaker dibagi output impedance. jika output impedance (ampli) 0, maka ampli punya kontrol sepenuhnya atas gerakan speaker. jadi secara teoritis semakin besar DF semakin bagus. saya pernah baca di suatu situs : ampli tabung umumnya punya DF 1.5, apakah dengan menambah Resistor pada output ampli bisa membuat suaranya lebih mirip valve amp? Saya pernah mencobanya, tapi karena saya ga pernah dengar valve amp saya ga tau perbedaannya, hanya output power yang menurun. * isu kedua saya lom pernah dengar, mungkin rekan-rekan yang lain ada yang tahu?
Memang angka DF semakin besar semakin bagus, cuma seringnya pabrik power tidak menuliskannya dengan benar. Di thread lain di bahas panjang kabel dan AWG kabel speaker juga berpengaruh kepada damping faktor, apakah benar ini juga mempengaruhi keinerja power ampli?
Apakah benar damping faktor semakin besar semakin bagus suara speaker?
Sebenarnya damping faktor berinteraksi antara power dan komponen yang memiliki konus saja, mengapa karena magnet dan voice coil mereka yang cukup besar dan dapat mengakibatkan arus balik ke arah ampli. Berarti damping faktor tidak berpengaruh pada frekuensi tinggi, karena kecil arus balik yang ditimbulkannya.
beda impedansi beda DF Makin besar DF yang tercantum di manual book ampli makin kecil Zout amplinya Contoh DF=100 8 ohm maka impedansi out power ampnya 0.08 ohm
DF = RL / Zout atau impedance speaker dibagi output impedance. jika output impedance (ampli) 0, maka ampli punya kontrol sepenuhnya atas gerakan speaker. kok seperti SWR sewaktu mainan rf yah.. dimana kalau perbandingan 1:1 (nilai ideal) maka power akan terpancar penuh/sempurna. ini 'barang' baru bagi aku, jadi agak ngawur nih analoginya.. harap maklum
lalu dalam aplikasi mungkin ada pengertian atau penjelasan yang agak mudah dimengerti
hee pertanyaan bagus kang. driver woofer saat diberi sinyal kejut seperti misalnya kick drum sekali injak maka saat bunyi berhenti konus woofer tdk serta merta berhenti ( masih ada getaran ) ini dikarenakan adanya GGL yang timbul dari pergeseran coil dan magnet ( ingat galvanometer di sekolahan ) untuk meredam ini maka saat bunyi seperti di atas berhenti woofer harusnya shoot tapi gak mungkin kan power ampnya begitu. dari sinilah dikenal adanya DF 9 Factor Redam ) makin besar DF makin mudah speaker berhenti saat sesaat setelah diberi signal kejut Power amp yang DFnya besar lebih baik dalam menghandel speaker impedansi rendah, dan makin besar DF bunyi bassnya juga makin linier. coba saja iseng begini mas klu ada woofer yang suspensinya lumayan empuk ditekan pake tangan secara perlahan hasilnya akan ebih mudah ditekan , lalu coba short terminal kabelnya lalu tekan lagi , akan ada perbedaan di sana kang bejo.
Aplikatifnya memang demikian Mas Gwendy, jawaaban yang baik sekali, orang mengartikannya secara mudah damping faktor semakin besar akan semakin baik power mampu menahan arus balik sebagai akibat kembalinya voice coil ke posisi semula. Nah sub woofer yang bersuara menggaung atau conus bergerak tidak terkontrol adalah sebagai akibat dari damping fakto yang kurang sesuai dan belum tentu karena karakter power nya.
jawaban khas SF, simpel dan mudah dimengerti. dulu asumsiku DF = looses.. ternyata walau sama-sama peredaman mempunyai pengertian dan manfaat berbeda.
yang atas banyak untuk speaker nah kalau Po-Amp TITAN seperti punya om rave punya DF 100 punya arti gimana tuh? atau mungkin simple-nya, angka DF idealnya berapa?
hihi.. bahasa tingkat tinggi mikirnya tetep RAKITAN
DF berhubungan dengan impedansi out power amp. DF harus dicantumkan bersama dengan impedansi beban. klu 100 @8 ohm maka impedansi =0,08 ohm untuk RL 8 ohm. Klu RL diturunkan ke 4 ohm maka DF tinggal 50 karena impedansi power amp dalam hal ini tdk berubah. klu blazer DFnya 200@ 8ohm
DF = RL / Zout atau impedance speaker dibagi output impedance. jika output impedance (ampli) 0, maka ampli punya kontrol sepenuhnya atas gerakan speaker.
yang baik penulisannya jangan pake R, soalnya itu impedansi komplex, jadi bukan cuman yang terukur tok. salah satu kegunaan loop-back circuit itu menurunkan Zs, pada f-rendah. menurut saya pengaruhnya ini akan sangat terasa untuk power besar sekali dengan speaker impedansi rendah 1 sampai 4 ohm. disitu segalanya makin kompleks. ruangan, box, kabel, PSU, ... pokoknya segalanya jadi bikin puyeng. yang banyak pengalaman terkait ini kang Emir kayaknya, audio/akustik enginer lebih terkait.
oo begitu ya ? bagaimana faktor ini pada penggunaan BTL (brigde PA) ?
kondisi ideal (twin super identik hehe..) Pmax' = 4x Pmax Zs' = 2xZs dulu temen ada yang sempet ngukur power TDA kl gak salah TDA2020, di bridge dayanya hanya bisa ditingkatkan dengan faktor 2.8 kali doang ... CMIIW.
Nah banyak kan orang yang memasang sub woofer dengan power stereo tapi apa yang mereka lakukan? Di pararel-pararel kan? Dengan alasan tidak ada uang untuk beli power...? Tapi mereka lupa dengan impedansi turun, maka nilai DF juga turun, masih ditambah kabel dengan diameter yang kecil dan jaraknya panjang.
Thu Mar 25, 2010 2:46 pm sue