Jumlah posting : 948 Join date : 2009-10-27 Age : 48 Lokasi : karawang
20091106
Sound yang bagus kayak apa ya?
Banyak orang upgrade sound systemnya dengan komponen audiograde, berharap ada perubahan dengan quality soundnya. Sebenarnya bagaimana sih untuk mengetahui perubahan SQL ?
masalah suara relative kang sue saya pernah setting flat saja kadang masih di bilang kurang kuat midnya padahal kuping saya sudah sakitnya minta ampun, jadi kalau jernih iya setuju tapi kalau lantang nanti dulu karena ada yg beranggapan lantang itu warm and deep dll...
memang susah membicarakan hal yg tidak kelihatan warnanya
sound yang terbaik adalah yang seperti aslinya walau hati nurani menjerit :
saat itu dapat konsumen daerah ketika sistem sudah siap penyewa langsung mengultimatum kalau suaranya tidak seperti aslinya tidak akan dibayar,
dengan keringat dingin disettinglah kemapuan sistem sejernih dan senatural mungkin padahal cuma untuk musik rebana tingkat dusun
sampai dengan pertengahan show yang punya gawe masing geleng geleng kepala, matanya memerah tanda tak suka " masih kurang Keras !
terpaksa team menyerah melihat PA sudah pada clip, sudah terbayang didepan mata kalau diangkat lagi speaker pada jebol.
" masak suara seperti ini tidak bisa " sambil nyetel radio MW National pakai baterai nyaris dilempar, gleeg.... ,ooooooooooooooooo
singkat cerita disettinglah FOH mirip radio MW, sang kepala dusunpun mulai menganguk aguk dan menari nari dan penduduk sekitar berbondong bondong nonton sampai selesai.
keesokanya kami baru tau kualitas suara yang biasa mereka dengar dari TOA di surau, utung dibayar......
yah itulah pak pengalaman, makanya seseorang yg mempunyai sebuah rental kadang menyalahi aturan dalam mensetting soundsystem, namun kesalahan ini justru membuat nama kita dan citra soundsysytem kita "menjadi baik".
memang sebelum buat soundsystem tentunya kita harus analisa pasar, baik segmen pasar maupun potensi pasar.
kalau saya lihat banyak sekali pertnyaan dari SF terutama dari daerah yg mempunyai job ke pelosok desa, kampung-kampung, desa pegunungan, dll yg notabene masih jarang penduduknya, adalah hal yg sangat wajar apabila mereka mencari soundsystem yg mengutamakan "kerasnya" dan bukan kualitasnya , ini fenomena yg nyata dan real ( dikampung saya), dan ini adalah merupakan tujuan pertanyaan yg dimaksud..
Para soundman2 ini berusaha sekuat tenaga dan semampunya membuat perangkat2nya diset / dirakit untuk menjadi keras dan " Banter", menggema sampai tetangga desa dll
Biasayanya rakitan yg menjadi andalan adalah sistem bridge/BTL power baik dari OCL safari surabaya, BTL power 3 tingkat, power dgn sistem trafo OT( output transistor)dan lain-lain, apa yg terjadi ? setiap 3 kali OT spk jebol bahkan yg lebih parah cerita dari bapak kloengsoer setiap keluar OT harus recoil dulu, belum lago power yg menjadi bulan-bulanan, belum lagi resiko2 yg bersiafat psikologis lainya sungguh menyedihkan.
makanya dari forum inilah sebuah solusi yg akan kita cari dan pecahkan, bagaimana membuat soundsystem yang banter yg aman (biasanya untuk produk lokal dan rakitan ). Monggo sharing dari yg berpengalaman.....
ok untuk solusi pertama dari saya coba desain speakernya pake horn loaded mulai high sampai mid lownya , kecuali low, ini untuk mendapatkan lemparan yang jauh. sampai saat ini blm ada system speaker lain yang mampu menandingi system horn dalam hal efisiensi. contoh speaker Toa yang menggunakan horn lipat. yang jadi kendala adalah besar nya boks. dengan menggunakan system horn maka daya yang diperlukan untuk mendapatkan SPL yang besar lebih sedikit dibanding system biasa, dan ini berakibat baik bagi sang power dan speaker itu sendiri karena tdk perlu sampai klip untuk mendapatkan SPL yang memadai.
saya belum punya pangalaman sejauh itu, jadi masih tahap mengamati,mensurvei,mentelaah, lalu berexsperiment agar ketika di lapangan nanti saya sudah siap akan segala kemungkinan yg terjadi tentang sound sytem
makanya kang topan beberapa waktu lalu waktu saya baru masuk SF pernahkan saya bertanya soundsystem untuk BISNIS atau HOBY ( dgn cacatan khusus untuk daerah saya )
sound yang terbaik adalah yang seperti aslinya walau hati nurani menjerit :
saat itu dapat konsumen daerah ketika sistem sudah siap penyewa langsung mengultimatum kalau suaranya tidak seperti aslinya tidak akan dibayar,
dengan keringat dingin disettinglah kemapuan sistem sejernih dan senatural mungkin padahal cuma untuk musik rebana tingkat dusun
sampai dengan pertengahan show yang punya gawe masing geleng geleng kepala, matanya memerah tanda tak suka " masih kurang Keras !
terpaksa team menyerah melihat PA sudah pada clip, sudah terbayang didepan mata kalau diangkat lagi speaker pada jebol.
" masak suara seperti ini tidak bisa " sambil nyetel radio MW National pakai baterai nyaris dilempar, gleeg.... ,ooooooooooooooooo
singkat cerita disettinglah FOH mirip radio MW, sang kepala dusunpun mulai menganguk aguk dan menari nari dan penduduk sekitar berbondong bondong nonton sampai selesai.
keesokanya kami baru tau kualitas suara yang biasa mereka dengar dari TOA di surau, utung dibayar......
[/i]
berarti suara yg penting lantang..bass..trible..gak di gubriss ma penyewa....yg penting bwa TOA aja 10 biji...di pasang pakai di atas...seep dech..
Mon Nov 09, 2009 12:17 pm sue