switching regulator untuk power soundsystem

First topic message reminder :

bapak2 sekalian, kita tidak asing lagi mendengar kata2 switching regulator, namun setahu saya banyak dipake untuk keperluan perangkat lain seperti vcd,dvd,plastation, hp, dll.
pertanyaannya:
1. dengan system switching tersebut bila dipke untuk keperluan soundsystem apa kelebihan dan kekurangannya ( bagi yg udah pernah mencoba )?
2. lebih efisien mana antara switching dgn trafo ?
3. lebih aman yg mana antara switching dgn trafo?
mohon penjelasannya.

Terima kasih.

ooh begitu yah, mau tanyak ya mas soer, yang waktu kejadian itu ada equipment lain yang pake swiitching PSU juga atau dia jadi satu-satunya switch PSU di sistem :shock:

menurut pengalaman yang saya rasakan... di power booster radio (final TR) 250 watt rakitan bandung
pertama waktu pake Trafo 20 Amp agak mudah pendinginannya.. cukup dengan fan 1" kecil
begitu diganti pake PSU Switching harus pake 4 fan 2" karena 2 PSU switch di paralel alias sangat rentan panas (padahal ruangan ber AC)
.... itu keterangan teknisi radio saya nggak ngerti juga
groundingnya untung udah bergabung sama Antena di tower jadi PC dan peralatan lainnya pun aman dari gigitan semut hehehe

CMIIW

ada, kalau tidak salah xover beringher asembling cina itu pakai PSU jenis ini,

untuk itu ada beberapa kesimpulan yang ingin saya sampaikan kepada rekan2 :

untuk daya kecil bolehlah mengunakan jenis PSU jenis ini,

untuk daya yang besar dan bersifat mobile (bongkar Pasang) saran saya jangan pernah karena sudah masuk ke ranah dapat mengancam jiwa manusia,

grounding dan selding harus lebih ketat untuk PSU ini

Trims mas Soer untuk kesimpulan dan sarannya. Mudah2 an memberi ilmu dan turut meningkatkan keselamatan kita semua, terutama tentang shield dan grounding. Karena sekarang ini PSU jenis ini begitu banyak bertebaran di sekitar kita mulai cash HP, battery charger, komputer, printer, mixer, xover, tuner, DVD Player, TV, monitor dan masih banyak lagi, mulai yang berkualitas sampai yang abal-abal (rakitan atau made in Cxxna low grade)

Apalagi kalau saya telusuri di atas juga ada info bahwa tidak ada jaminan bahwa PSU jenis ini akan selalu aman dari kebocoran HV. Pelajaran terpenting buat saya adalah disiplin grounding, walaupun hanya untuk aplikasi home sekalipun.

hati-hati...tegangan tinggi........

ghozy wrote:

Untuk uji beban mungkin baru minggu depan ada waktu yang cukup ya.
Sempat liat FETnya pakai toshiba K3911, cobain liat Datasheetnya gak ngerti maksudnya :

Characteristic Symbol Rating Unit
Drain-source voltage VDSS 600 V
Drain-gate voltage (RGS = 20 kΩ) VDGR 600 V
Gate-source voltage VGSS ±30 V
DC (Note 1) ID 20
Drain current
Pulse (Note 1) IDP 80A
Drain power dissipation (Tc = 25°C) PD 150 W
Single pulse avalanche energy
(Note 2) EAS 792 mJ
Avalanche current IAR 20 A
Repetitive avalanche energy (Note 3) EAR 15 mJ
Channel temperature Tch 150 °C
Storage temperature range Tstg -55 to 150 °C

Nah kira2 kalau FET ini sebenarnya berapa daya maksimumnya yah, info untuk Outputnya ada CT + TAB 24V 32V dan 42V.

Mumpung ada para ahli harap dibantu, sapa tau bisa diperbaiki Performa Outputnya

@ indra : saya ada pakai TV Tuner Gadmei + LCD monitor. PSU Gadmeinya (kecil kaya cass HP) bocor nyetrum juga ke Antena, jadi klo agak rematik terapi sentuh2 antena internal TV saya (utnuk sistem ini tidak pakai grounding ke tanah) btw tuh PSU rasanya abal2 juga (murah sih) sudah bertahan 3thn lebih

saya juga sama pake PSU ini tapi FET-nya menggunakan 2SK2698 pic saya upload di https://solfegio.indonesianforum.net/power-amplifier-f88/seputar-sanken-t648-100.htm
tapi bagusnya PSU ini kalau amplinya jebol (pengalaman bekali-kali) langsung keluarannya jadi 0V jadi kerusakan tidak bertambah parah. tapi yang jelas kalau pake trafo (saya juga pake yg 10A gede & berat) begitu volume di pol-kan tegangan langsung drop yang asalnya 45V (dari trafo 32V-CT) bisa drop ke bawah 30V

amper trafo kurang dibanding kebutuhan ampli atau trafonya abal abal.

atau begini ya mas pieseal

P = V.I = 10A x 45V = 450 watt

jadi daya maksimal trafo adalah 450 watt

ketika di paksa oleh PA untuk mengalirkan arus melebihi kemampuannya yang terjadi adalah tidak pernah bisa melewati dayanya, kasimpulannya P (daya) output tetap.

jadi, mis dipaksa I=13A

450 watt = ...Volt x 13 A

V = 34,6 volt

kira2 begitu

CMIIW

iya kira-kira begitu, tapi biasanya pihak pembuat trafo itu ngambil 10A itu berdasar tegangan terendah mas ghozy, misalkan punya saya itu keluarannya 20, 25, 32 dan ct malah justru P yang dihitung
kira2
P=20x10=200W (normal dan stabilnya)
jadi begitu diambil tegangan 32V, aplikasi 32*sqr(2) ~=45V
begitu ditarik suara sampai peak, ke 2buah output 8 Ohm -> total 4 Ohm
maka V turun sampai di bawah 30 V, bahkan sampai 25V (lupa2 ingat)
karena 200/32 ~= 6.25A, makanya maks arusnya hanya segitu.
jadi daya malah turun drastis dengan gulungan V tertinggi. makanya saat itu
optimum tetep 25V (pas masuk di ampli udah jadi 35V) yang bisa mencapai daya paling tinggi dengan 2 output ke 4 Ohm, dropnya masih diatas 28V (masih diatas kalau diambil yang 20V dikalikan akar 2).
tapi mungkin ada pengalaman lain, soalnya saya hanya punya pengalaman dengan sebuah trafo itu aja yang sampai saat ini masih welcome. tapi dah sebulan tidur, karena digantikan sama psu baru yang switch-mode. mungkin ada yang bisa sharing pengalaman lainnya.

a.

Quote :

P=20x10=200W (normal dan stabilnya)

b.

Quote :

jadi begitu diambil tegangan 32V, aplikasi 32*sqr(2) ~=45V
begitu ditarik suara sampai peak, ke 2buah output 8 Ohm -> total 4 Ohm
maka V turun sampai di bawah 30 V, bahkan sampai 25V (lupa2 ingat)

c.

Quote :

karena 200/32 ~= 6.25A, makanya maks arusnya hanya segitu.

lalu apa hubungannya a, b, dan c kalau beli trafo tertulis arus dan tegangannya bagaimana ?

wah....ga berani nich maen switcing (kebetulan saya udah liat di glodok dipajang diatas etalase toko kit BGR), soalnya prinsipnya sama sperti listrik 3phase, yg dipake untuk swict running motor electro, kebetulan dulu saya kerja di drilling maenin listrik 3phase dan swicthing (electrik ACR system) untuk audio mungkin lebih baek pake trafo menurut saya
1. mudah didapat 2.harganya jg kompetitif (kalo mau bagus yg donat ato ada merk tertentu) 3. untuk amannya jg lebih aman trafo, 4.seandainya trafo short ato kebakar lebih gampang gantinya ato bisa gulung ulang,...tp kembali sama kitanya lebih familiar pake apa dan untuk keprluan apa tp untuk coba coba sebaiknya jgn pake power swicth. trimakasih kawan di forum ini ini juga jadi masukan untuk saya semoga kita semakin inovatif...bravo solfegio forum...

Switching power supplay :

saya coba yang kasat mata dulu ya ?
- Sw PSU bobot lebih ringan dari trafo biasa
- Sirkit lebih rumit dari sirkit trafo biasa
- Range input tegangan AC bisa bekerja antara 180 AC - 240 AC
( kalo menggunakan trafo biasa ga bisa )

- Kalo listrik mati lalu hidup mendadak apalagi berulang PS switching
agak rawan kerusakan. . . .

silahkan yang lain menambahkan , , , ,

Quote :

- Range input tegangan AC bisa bekerja antara 180 AC - 240 AC
( kalo menggunakan trafo biasa ga bisa )

trafo biasa juga bisa mas, cuma angkanya naik dan turun sesuai nilai primer

Quote :

- Kalo listrik mati lalu hidup mendadak apalagi berulang PS switching
agak rawan kerusakan. . . .

nah ini yg juga saya bingun, apa perlu relay timer atau stabilizer + psu yg bisa simpan listrik sementara ?

Nah itu dia Mod tergantung primer. . . . bagaimana bisa dengan cepat penyesuaikan. . . .??

Quote :

bagaimana bisa dengan cepat penyesuaikan. . . .??

kalau matching angkanya selalu pas yah mas haris ?

indra_co_maniz wrote:

a.

Quote :

P=20x10=200W (normal dan stabilnya)

b.

Quote :

jadi begitu diambil tegangan 32V, aplikasi 32*sqr(2) ~=45V
begitu ditarik suara sampai peak, ke 2buah output 8 Ohm -> total 4 Ohm
maka V turun sampai di bawah 30 V, bahkan sampai 25V (lupa2 ingat)

c.

Quote :

karena 200/32 ~= 6.25A, makanya maks arusnya hanya segitu.

lalu apa hubungannya a, b, dan c kalau beli trafo tertulis arus dan tegangannya bagaimana ?

sory terlambat baru sempet balas ni. itu penjelasannya mungkin agak tergesa2 memang. jadi malah pointnya gak dapet. penjelasan yang agak detailnya atau intinya begini mungkin begini:
trafoku itu tertulis 10A dengan keluaran CT, ±12V, ±18V, ±25V, ±32V padahal yang benar itu harusnya ditulis Pmax 200VA atau Watt.
saya ngukur langsung tegangan keluaran dari CT (Gnd) dengan salah satu Vout setelah penyearah (kl gak salah V+) di monitor terus dengan memaksimumkan Volume sampai clip banget terdengar dan Vout terukur drop banget begitu, dengan beban 4 WU+2126
hasilnya saat itu saya dengan keluaran ±18V, ±25V, ±32V (kemaren ditulis 20Volt itu ternyata 18V) hasilnya yang terbaca di AVO atau Vmeter (saya pake AVO Heles)
Tr32V: tanpa beban 45V maksimum drop sampai 25V
Tr25V: tanpa beban 35V maksimum drop sampai 32V
Tr18V: tanpa beban 25V maksimum drop sampai 25V (dropnya kecil sekali cuman kelihatan aja gak sampai mV)
itu benar-benar nilai yang saya bisa baca dari AVO
hitungan kasar ternyata kalau berdasarkan Pmax 200VA maka Imax dengan keluaran
berbagai tegangan Out (langsung dari trafonya) sesuai dengan rumus Imax=Pmax/Vout, dan hasil perhitungan
Tr32V: Imax=6.25A
Tr25V: Imax=8A
Tr18V: Imax=11.111A
dari hasil ini kalau saya kalikan dengan beban 4Ohm maka hasilnya:
Tr32V: Vmax=25V
Tr25V: Vmax=32V
Tr18V: Vmax=44.44V (yg ini jauh dari Vout, makanya tetap Vmax=Vout)
itu mungkin penjelasan yang lebih detailnya semoga pointnya dapet.

tambahan:
Mungkin juga prediksi saya salah juga karena saat itu saya cuman ngukur satu Vout saja, jadi Pmax total harusnya dikalikan 2 jadi bukannya 200VA tapi 400VA, mungkin rekan lain ada yg mau share.

sirait wrote:

Bisa juga tuh ide nya...............
Rata-rata kan semua power mobil menggunakan switching regulator.
cuma dia malah step-up
12v To 37v-CT-37v.

Kurasa untuk 220v to 37v CT ,bisa aja di modif dari ps compi, tinggal menambah lilitan sekunder ny aja.
Karena freq kerja nya sampai 1khz,maka gak perlu lilitan yang panjang untuk mencapai teg av 37v.

cara modifnya gimana..............?

Menurut saya mending jangan domodif pake saja yang aman saja pake trafo drpd kesetrum

Ok makasih bang indra, saya pakai trafo aja daripada kesetrum............

iya drpada kesetrum mending pake yang aman2 aja seperti saran momode indra