Tranpose, membantu atau menjerumuskan ?

First topic message reminder :

gimana pendapat teman teman fungsi transpose bila dikembalikan pada kebutuhan dan pengembangan ketrampilan, sebaiknya bagaimana ? maturnuwun

Avin wrote:

sederhana saja cntohnya:
aq skrang lagi main di nada A, qu transfose jadi nada F
kan otomatis nadanya jadi turun, yang saya rasaiin suara musik jadi
lembek,tapi dengan catatan:
tidak seluruh style loh,,,,, yg terjadi seperti itu,,,,!

Selain keyboard Roland emang begitu, pak
tapi, di Roland... ga gitu kok
di Roland, register/range tiap instrument udah di atur sedemikian rupa (altered), misal pada Bass 4 senar, nada bawahnya tetap di E0, jadi kalo kita tranpose, dan ada not yg seharusnya bunyi di D0, akan otomatis di balik jadi D1. begitu seterusnya. makanya nyaris ga ada beda bunyinya, mau transpose ato ga


@Inovaline & bang Ruly :
DI HARAPKAN MENGUPLOAD FOTONYA

OOT dulu nda apa2 ya..

@ Mas Wisnu : Wah pernah pake Roland seri VA juga yach..Kebetulan VA3 yang saya gunakan hingga saat ini (hampir 8 thn) masih berfungsi dengan baik & lancar termasuk LCD nya juga masih normal..Klo buat saya pribadi, kekurangan nya VA3 ada di sound drum & tabla nya (buat saya kurang mukul gt (punch = mukul kan He3x))..Yang lain2 nya OK, terutama sound Trumpet nya yg sering saya gunakan pada saat main di acara kawinan Batak..Banyak yang bilang sangat menyerupai suara trumpet asli..So utk mensiasati sound drum nya pada saat bermain tunggal, biasanya saya gunakan Roland XP 10 (punya rental sound) utk ditrigger oleh VA3 melalui koneksi MIDI (Sound Drum VA3 di mute)..Jadi sound drumnya jadi seperti yg biasa ada direkaman album pop Batak itu, teman2 penyanyi trio itu pun terheran2, kata mereka VA3 ternyata lebih dahsyat dari G1000 ya..Padahal VA3 kan seri terendah di seri VA..Ha3x..

@ Lae Antoni : Wah ntar teman2 SF jadi kenal wajah saya dong..He3x..OK Lae segera di upload..Thx..

Weew...hebat bang Ruly..punya saya juga dl masih normal sebelum akhirnya saya jual buat nambahin beli E60. Omong2 soal drum yang "nendang", kan ada "V Pop drum" di VA3 yang nendang juga tu bang. Memang drum standardnya agak kurang "nendang"..emangnya kick drum harus nendang gitu ya bang..hehehe..? Soal trumpet, VA3 memang punya banyak tone akustik yang mirip dengan aslinya, disamping lebih dari 3500 tone lainnya..mungkin ini yang orang lain belum banyak tahu, sehingga yang pakai belum sepenuhnya memaksimalkannya./
Ok Bang Ruly..makasih ya responnya...

klu piano kok gak ada tombol tranfusenya ya.....he...he...

jawaban klasiknya ialah :
terettt terreeettt ....
Kedua duanya perlu
Pakai tranpsose perlu pada tahap awal,
tidka pakai transpose juga perlu
jika memang ingin mendalami musik lagi...
Secara g juga dulu hasil transposan
tapi sekarang udah mulai belajar tanpa transpose.
Ada fell yang lumayan enak jika bisa maen tanpa tranpose.

Buat saya sih, pake aja tuh traspose. soalnya nada dasarnya pasti lebih precise.
misalkan nada dasar misalnya D#, pada saat improvisasinya nanti bakal kewalahan (terlalu berat buat saya yang sudah gak begitu lancar di permainan kunci). tapi sepanjang nada dasar gak ada tuh si sharp ato si flat, saya sih masih lancar tanpa transpose.
pada saat udah capek, aku mending pake transpose. toh penonton tidak mau tahu bagaimana kita memainkan keyboard. mereka hanya peduli lagu itu enak di telinga dan kita masih bisa bermain dengan leluasa sambil sekali sekali melirik ke audience ato penyanyi.
Memory kita terbatas bung....begitu banyak hal yang harus kita pikirkan / pertimbangkan kalau sudah di pentas. ( In - my - opinion - loh)

betullll

Baru bisa keyb 4 - 5 bulan, transpose memang membantu.
Sdh bisa keyb 4 - 5 tahun, masih pakai transponse, sdh pasti menjerumuskan.... berarti skill nya tdk berkembang.

Kalau mau dianlogikan, bayi baru umur 4 - 5 bulan, pasti dikasih makanan tdk padat karena memang pencernaannya blm memungkinkan utk makanan padat, begitu sdh umur 4 - 5 tahun, kalau dikasih jg makanan tdk padat, nah tebak sendiri deh dgn pencernaannya.

Maaf no hard feeling.

Note:
Saya katakan 4 - 5 tahun masih pakai transponse berarti menjerumuskan, nah kalau sdh diatas 5 tahun masih pakai transponse berarti aman, tdk menjerumuskan hehehe....

Di lapangan, dari hasil tanya jawab dgn user2 yg bisa main keyb, kenyataannya adalah justru transpose itu menjerumuskan.
Mungkin tdk percaya, bbrp hari yg lalu ada org beli s910, dia sih ngakunya guru, malah katanya ngajar di pusat lagi, begtiu dia memainkan bbrp lagu, semua mainnya di C dan saya yakin dari bbrp lagu tsb lagu aslinya tdk main di C, bisa dibayangin, guru nya aja cuma bs main di C, gimana muridnya nanti.....

BTW, kalau bisa bermain keyb tanpa transpose sebenarnya sangat membantu diri kita sendiri. Contoh di gereja, kadang saat selesai kotbah, si pendeta langsung bernyanyi, nah kalau kita sdh bisa bermain di semua key, maka dgn mudah kita bisa langusng mengiringi si pendeta karena kita bisa langsung menebak si pendeta bernyanyi di nada dasar apa, kalau kita pakai transpose terus, di jamin, sampai pendeta selesai bernyanyi, maka kita nya bengong saja, kecuali si pendeta bisa membimbing dgn memberikan isyarat hrs bermain di key apa.

Just my humble opinion juga dan semua kembali ke user masing2 deh yg memutuskan, mau transpose terus atau mau maju dan mulai menghindar transpose.

wah klo saya sih pakai transpose klo lg mengiringi penyanyi yang terkadang menyanyi dengan nada yang nai-turun

kenpa tidak memakai transpose klo lg kepepet dan baru belajar..hahaha

sebenarnya ini semua adalah sebatas tantangan ,seberapa jauh kita mempelajari keyboard itu sendiri ,kalau menurut saya seharusnya perusahaan2 keyboard tidak perlu menciptakan fasilitas TRANSPOSE [/quote]



wah klo sy sih sngat setuju dgn bung.. ttp klo keyboard ndk peke Transpose bisa2 hanya segelintir org yg dapt memainknnya.....haha...ltermasuk aqkyu...haha

Karena yang bicara disini adalah sebagian besar adalah pemain OT . .tentu saja masalah tranpose itu sangat membantu sekali bagi pemain OT itu sendiri ,Tranpose adalah salah satu item dalam fitur keyboard yang tidak akan mungkin di copot dari organ itu . .kalau itu sam,pai terjadi bangkrut deh fabrikanya . . . .dan perlu diingat pembeli keyboard bukan para profesional saja . .tapi juga para amatir ( pemula ) yang ingin juga bermain musik ,Kompas dulu pernah memuat ttg transpose ini . . kalau saya setuju tranpos merupakan PEMBODOHAN disatu sisi dan KEMUDAHAN disisi lain . . .2 kalimat yang SAMAR maknanya tergantung sudut mana memandangnya
TAPI Jangan hanya memainkan tranpose jika anda juga adalah Pemain GROUP/BAND . . anda akan menjadi batu sandungan bagi anggota yang lain karena KEKOMPAKAN adalah inti dari sebuah group . . .yah bekalilah dgn sedikit teori musik . . .syukur2 bisa baca not balok . ... .. Untuk para pemain OT bebas sebebasnya menggunakan fitur ini . . .SELAMAT BERKARYA -Salam

Di satu sisi, tidak setiap orang mahir memainkan instrumen musik dalam chord yang beragam. Di sisi lain, musik itu bukan hanya milik orang yang mahir memainkan instrumen musik. Musik adalah milik semua dan transpose adalah salah satu fasilitas untuk lebih memanusiakan instrumen musik.

Boleh saja ada yang mengatakan bahwa kalau kita terlalu sering menggunakan transpose maka ketika kita memainkan instrumen musik yang tidak memiliki fasilitas itu maka kita akan kelabakan. Itu saya pikir manusiawi, yang memiliki skill tinggi tentu akan lebih siap bermain tanpa transpose.

Dalam menilai suatu fasilitas, terutama yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, tentu ada yang pro dan kontra. Contoh konkret adalah penggunaan synthesizer dan midi memungkinkan banyak orang dapat memainkan instrumen yang beragam cukup melalui sebuah midi controller. Apakah itu membantu atau menjerumuskan?

Dari beberapa kali posting, disini maupun di KOSF atau di forum musik lokal lainnya, saya selalu bilang, sebuah fitur atau fasilitas diciptakan dan ditempelkan disebuah produk, itu sudah melalui "survey dan riset pasar" yg melibatkan konsumen, RnD, produkasi dan banyak lini produk.
Hasilnya benar2 sudah diperhitungkan, berbasiskan teori dan pengalaman empiris. Sehingga tidak asal ada. Malah trendnya ke depan, dalam marketing (kebetulan ini bidang yg saya geluti), akan memperhitungkan sampai ke "perilaku keseharian" konsumen.

Jadi fungsi TRANSPOSE yg "dalam banyak hal" seolah olah diharamkan oleh para "ahli" itu, juga sudah melalui tahapan seperti itu. Saya setuju dgn bung Mustofa, bahwa "bukan hanya yg ahli" itu yg menjadi "sasaran" alat musik yg dijual.... ada pasar yg jauh lebih besar dan mereka juga "pengen bermain musik", walaupun hanya dari 1 nada dasar.

Kalau hanya mengandalkan keahlian, YG TIDAK MENAWARKAN KEMUDAHAN BAGI ORANG LAIN, maka anda akan ditinggalkan jaman. Yg pengen memleihara kahliannya ,SILAHKAN, yg ingin enjoy, SILAHKAN JUGA dan ini lebih banyak.

Kenapa Facebook dan YM terkenal? Karena mudah... dan tidak perlu menjadi "ahli scripting dan debugging" untuk melakukan komunikasi dgn yg lain.
(perbandingannya diawal karir saya dan awa ada 'primitif internet' yg masih 2 kbps di Indonesia tahun 92-93, hanya utk say "hello" saya harus menulis di BBS 4-5 baris script)

Seandainya transpose dihilangkan dari muka bumi ini saya yakin akan banyak terlahir player keyboard yang jago tapi saya juga yakin angka penjualan nya tidak akan sebaik seperti sekarang ini..He3x..Kenapa motor matic lebih digemari dan lebih laku keras dibandingkan yang manual..karena motor matic lebih praktis dan mudah digunakan bahkan oleh pemula sekalipun..Lantas apakah dengan fasilitas matic tsb akan membuat pengendaranya menjadi semakin terjerumus dan bodoh..Nggak juga kan..Lagipula nggak semua pengendara motor bercita2 untuk menjadi pembalap motor atau stuntman khan..Nah demikian juga dengan keyboard & tombol ajaib bernama transpose..Tidak semua pengguna keyboard yang ingin menjadi ahli keyboard kan..Kecuali kalau ingin serius dibidang musik khusus nya keyboard memang harus mau belajar untuk tidak tergantung pada transpose..Jadi menurut saya yang salah & menjerumuskan bukan transpose nya, bukan pula pabrik nya yang menciptakan transpose tsb..Semua nya tergantung dari diri kita sendiri, kalau ingin lebih mahir ya harus banyak berlatih & belajar untuk tidak tergantung pada transpose..Hidup transpose..

Wah, topik yang sangat sederhana dan mendasar tapi menimbulkan berbagai opini. Saya tertarik untuk nimbrung mengenai hal ini. Saya yakin opini dari rekan-rekan yang lain sudah lebih dari cukup. Saya hanya kembali mengulasnya secara objektif dengan tetap mengingat bahwa topiknya adalah "TRANSPOSE, MEMBANTU ATAU MENJERUMUSKAN".

TRANSPOSE dibuat dengan tujuan agar sang player dapat memainkan nada dasar lain dengan tanpa merubah permainannya. Hal ini tentunya sangat membantu bagi para player yang belum mampu atau bahkan belum terbiasa dengan lagu pada nada dasar tertentu. Jadi pendapat saya untuk poin ini, Transpose MEMBANTU ability player.

Namun bukan hal yang tidak mungkin, Transpose ini menghilangkan stimulus (rangsangan) bagi sang player untuk berlatih dan mengembangkan permainan musiknya. Karena selalu terbiasa dengan fasilitas Transpose, maka sang player menjadi "malas" untuk menguasai permainan musik pada nada-nada dasar lainnya selain yang ia kuasai. Pendapat saya untuk poin ini, Transpose TIDAK MEMBANTU creativity player.

Agar lebih ringan, saya coba kalimat lain untuk topiknya, yaitu KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TRANSPOSE.

KELEBIHAN:
- Memudahkan player memainkan nada dasar yang belum ia kuasai.
- Memudahkan player memainkan not-not tertentu pada saat Recording (lebih rendah atau lebih tinggi) jika pada saat Recording hanya tersedia Keyboard 5 Octave atau Keyboard Controller 4 Octave.

KELEMAHAN:
- Menghilangkan keinginan player untuk berlatih nada dasar lain, yang jelas secara tidak langsung hal ini akan membuat terbatasnya permainan dari sang player tersebut.
- Membuat sang player lebih hapal +2 atau -3 dibandingkan Do=D atau Do=A ketika mendengar judul lagu.
- Membuat sang player mati kutu pada saat perform disuguhi Piano Akustik, dan lagu yang harus dibawakan bukan pada nada dasar yang ia kuasai, apalagi jika pada lagu tersebut banyak terdapat Overtune.
- Bagi yang sight reading Partiture, Transpose malah semakin membingungkan antara apa yang ia baca dengan apa yang sedang ia mainkan. Catatan: Itu pun jika ada kasus player yang baca partiture tapi nekad Transposing. Hehehe, peace!
- Membuat player Band lain menjadi bingung ketika Jamming mereka melihat pemain keyboardnya memainkan lagu dengan Chord yang berbeda dengan mereka. Hehe!
- Transpose tidak membantu ketika kita memainkan lagu-lagu "tertentu" yang memang lagu tersebut dibuat disesuaikan dengan jarak dan keleluasaan jari kita. Misal beberapa lagu klasik, jika kita masih nekad Transposing lagu tersebut, bukan tidak mungkin jari-jari kita menjadi tampak "aneh" pada saat memainkannya.

Sedikit ilustrasi, meskipun saat ini begitu banyak software pembuat website yang bersifat WYSWYG (What You See What You Get), tapi tetap jika seorang Web Designer lebih memahami HTML Code (yang ia bisa buat cukup pada Notepad Windows), tentunya Web Designer tersebut lebih memahami seluk beluk mengenai website dibandingkan kita yang membuat website menggunakan software WYSWYG. Bahkan jika seseorang mau mempelajari cara membuat website secara formal, maka ia pun akan belajar mengenai HTML Code pada awalnya.

So, Transpose yang sudah menimbulkan banyak opini dari para musisi ini, kita kembalikan pada sang player itu sendiri. Apakah sang player mau terus-terusan (maaf) "dimanjakan" oleh fasilitas Transpose (dan ini tidak dapat kita katakan salah), atau mau permainannya lebih berkembang dan memahami permainan musiknya lebih luas lagi tanpa harus melihat Piano Akustik adalah sebuah hal yang menakutkan. Well, make your own choice! ^_^

hidup ini memang penuh pilihan dilematis, penuh pro dan kontra.

Ambil contoh merokok.. Semua org tahu bahwa merokok itu tdk baik bagi kesehatan, bisa menyebabkan kanker (kantong kering jg khan ), menyebabkan impotensi, merusak paru2 dll nya tapi kalau kita bertanya ke org yg merokok, mereka bilang merokok itu menghilangkan stress dll. Dua sisi yg berbeda dgn jawaban yg bertolak belakang, dimana kita berpihak?

Org berhenti merokok umumnya kalau sdh terkena dampaknya dan biasanya dampaknya baru akan terlihat bukan 1 atau 2 tahun tapi mungkin 20 atau 30 tahun kemudian.

Sekarang pertanyaannya merokok itu membantu atau menjerumuskan.

Kalau kita bertanya ke semua ahli kesehatan, pasti jawabannya cuma satu yakni merokok itu MENJERUMUSKAN lalu kenapa org banyak justru mau memilih merokok?
Harian Kompas pernah mengangkat berita bahwa di negara kita ini, usia org mulai merokok semakin tahun semakin muda, misal thn 80 an org merokok mungkin setelah berumur 20 an tahun keatas tapi sekarang org sdh mulai merokok dari kelas 5 SD, paling umur 10 - 11 thn. Menurut harian Kompas tsb, itu tdk lain dari marketing produk rokok yg membombardir. Ada event layar tancap, yg jadi sponsor utama adalah..... rokok. Ada event olahraga yg tujuan utamanya sebenarnya utk kesehatan tapi sponosr utama nya ..... rokok, ada event musik, sponosr utamanya jg..... rokok lagi rokok lagi.

Disinipun kita bs melihat, disatu sisi, pabrik rokok yg tentunya pro merokok, dan dgn dukungan financial yg kuat sehingga mereka bisa menyewa para marketer handal utk memasarkan produk rokoknya sedang disisi lain para ahli kesehatan yg tentunya kontra merokok, karena tdk didukung dgn fulus yg buanyak akhirnya kalah perang, tdk ada gaungnya berteriak 'merokok merugikan kesehatan'. Sekali lagi dimana kita berpihak, dipihak pabrik rokok atau dipihak ahli kesehatan.

Sekedar selingan..... kita pasti pernah mendengar marketing yg diciptakan oleh pabrik rokok dulu yakni kalau pria tdk merokok itu katanya kurang macho, kurang gentlemen dan kurang berwibawa padahal kalau kita ke Taman Lawang di jakarta, disana pada merokok semua lho wkwkwk...

Kembali ke laptop.....

Pakar marketing bilang bahwa transpose sdh melalui berbagai macam tahapan sehingga fungsi transpose dimasukkan ke dlm keyb tapi seperti yg saya tulis sebelum ini, saya tdk melihatnya dari sisi marketing tapi justru dari sisi usernya sendiri bahwa tdk semua apa yg ditawarkan marketing itu berguna.

Kalau mau jujur, marketing lebih 'condong' menawarkan sesuatu yg tdk berguna (atau bahkan mungkin menjerumuskan seperti contoh merokok diatas) dibanding membantu, makanya ada istilah 'marketing gimmick', sesuatu yg sebenarnya tdk berguna tetapi coba di kemas dlm marketing yg baik dan dijual ke user daaannnn..... akhirnya justru banyak user yg terpesona dan 'termakan' oleh marketing gimmick tsb. Kalau mau contoh marketing gimmick yg akhirnya termakan oleh user banyak sekali.

Note:
Sekali lagi saya katakan lebih condong menjerumuskan karena memang ada marketing yg memang membantu dan mencerdaskan.

Banyak hal yg dipasarkan yg awalnya sepertinya utk mempermudah user tapi akhirnya justru menjerumuskan user. Seperti yg saya tulis sebelumnya jg, sdh bisa main keyb 4 - 5 tahun tapi masih tetap mengandalkan transpose, ini sih rasanya arahnya sdh 'salah'.
Sdh jadi guru dan mengajar keyb tapi hanya bisa bermain di kunci C saja, bagaimana dgn SDM gurunya dan kelak SDM muridnya.

Utk bs bermain keyb di berbagai nada dasar tdk perlu jadi seorang ahli. Seseorg sebelum jadi ahli, awalnya jg newbie (=pemula) khan tapi karena org tsb mau belajar terus menerus dan meningkatan terus SDM nya maka jadilah dia mahir dan ahli.

Contoh lain lagi marketing yg menurut saya (sekali lagi menurut saya lho...) menjerumuskan, sekarang di lapangan org cari keyb yg penting bs flashdisk.
Dari sisi marketing memang benar, keyb jg hrs mengikuti teknologi, masak dari dulu disket terus..... Dari sisi user jg khan kelihatan 'memudahkan'.
Nah begitu user sdh punya keyb ber flashdisk, yg dikerjakan adalah mengcopy ratusan ribu song dan tinggal nyanyi, tdk perlu main manual lagi, nah apa beda keyb dgn mp3 atau mp4 player? MP3/MP4 player jauh lebih murah dan lebih mudah dibawa2 khan dari pada beli keyb 10 jtan yg ukurannya sdh besar dan berat lagi kalau dibawa kemana2. Mp3/mp4 player malah pakai video segala, bukan cuma text doang lagi. Ini bisa di lihat di topik lainnya.

Dari sisi marketing tentunya sah sah saja, yg penting bagi si pabrik bs menjual barangnya sebanyak2nya, bagi pabrik, yg penting omset dan untung seabrek2 tapi dari sisi user, apa ini tdk mengelabui diri sendiri? Punya keyb tapi ngak bs main keyb?
Ada user yg nyeletuk, 'biarin aja, duit, duit gua ini, mau cuma buat muter song jg khan ngak apa2', kalau sdh begini.... it's up to them deh...

Kalau dari sisi marketing, saya lbh suka menjual merk yg memang sekarang lagi laris manis, tdk perlu promosi lagi karena sdh di promosikan oleh guru atau pun kursus, makanya saya berterima kasih ke para guru dan kursus tsb tapi kalau dari sisi user, merk yg laris manis tsb sebenarnya by design ada masalah, bisa dilihat di topik Bad desgn dan
chord 7

Semuanya kembali lagi ke user masing2, mau terus mengandalkan transpose, yah.... LANJUTKAN....

Mau ada tantangan -- seperti dulu pertama kali belajar keyb -- dan tentunya punya semangat seperti slogan forum ini yakni "Tidak Ada Kata Cukup Untuk Belajar" maka mulailah belajar bermain tdk selalu di C. Utk tips awal, cobalah mulai belajar bermain di kunci G sekarang.. nanti ada tips berikutnya dan pasti banyak rekan2 disini yg bs membantu.

Salam super...... dan......

@ ivanlahardika
Ilustrasinya tepat sekali pak....
Kalau membaca tulisan2 saya, seperti itulah saran terbaik.
Ambil contoh, di lapangan org mengatakan pakai s/w bs buat style yah sebut saja s/w stylework 2000, secara umum seperti yg saya tulis, antara bs dan tdk bs. Nah anggap saja s/w stylework 2000 itu s/w web design nya.
Yg saya anjurkan justru jangan pakai s/w seperti stylework 2000 tsb tapi langsung dibuat di keyb, lbh ok. Nah membuat style di keyb bisa dikatakan dan diartikan mengerti HTML code langsung.

Note:
Lain ceritanya kalau misal s/w pembuat style tsb dibuat langsung oleh si pabrik keyb nya.

Wah jadi kemana-mana bahasnya... apalagi sampe menyalahkan teori marketing lagi.
Mungkin nanti saya jelaskan secara teori marketng kenapa begini bissa terjadi ...

wah seru nih ngga ikut posting tapi pemberi semangat dan pembaca yang baik saja untuk sementara ini...

lanjutkan...