Power Amply

First topic message reminder :

kalau kita perhatikan power built up seperti dibawah ini
Peavey CS2000
* 2-rack-space stereo power amp featuring DDT(TM)
* Two temperature-dependant dual-speed fans
* 1075 watts (rms) per channel at 2 ohms
* 760 watts (rms) per channel at 4 ohms
* 495 watts per channel at 8 ohms
* 2150 watts per channel at 4 ohms bridged

mereka bisa ukur ,nah kalau kita punya rakitan gimana caranya mengukur seperti yang diatas supaya kita tahu kemampuan power kita

mohon jawabannya

makasih mas pencerahannya, okey deh tak cari2 dlu skema2 nya nanti tak scan trus tak posting biar bisa di bahas bareng2.

oke ditunggu skematiknya yah

indra_co_maniz wrote:

kalau pakai power luar banyak ga optimalnya... karena masih coba-coba perhitungannya...

maaf, pak Moderator, yg ga optimal itu, designnya, ato krn susah nyari komponennya sehingga hrs nyoba ngitung lg?
Thanx

Antoni Pasaribu wrote:

indra_co_maniz wrote:

kalau pakai power luar banyak ga optimalnya... karena masih coba-coba perhitungannya...

maaf, pak Moderator, yg ga optimal itu, designnya, ato krn susah nyari komponennya sehingga hrs nyoba ngitung lg?
Thanx

yang ga optimal karena angkanya ga lengkap, hfe, 'C, toleransi dsbnya mendingan pakai produk dalam negeri saja yang sudah pasti...

indra_co_maniz wrote:

Antoni Pasaribu wrote:

indra_co_maniz wrote:

kalau pakai power luar banyak ga optimalnya... karena masih coba-coba perhitungannya...

maaf, pak Moderator, yg ga optimal itu, designnya, ato krn susah nyari komponennya sehingga hrs nyoba ngitung lg?
Thanx

yang ga optimal karena angkanya ga lengkap, hfe, 'C, toleransi dsbnya mendingan pakai produk dalam negeri saja yang sudah pasti...

maaf nambahin dikit pak Indra ,kalau untuk ketahannya gimana menurut anda produk dalam negri ?

lebih awet yg dalam negeri (saya belum pernah menangani power prince sampai sekarang saya sendiri ga tahu power itu akan mati kapan )...

kalau luar negeri sudah disett sedemikian rupa sehingga umur pakainya tertentu...(bukan mau menjelek-jelekan produk luar, buktinya mereka ga kasih jual bebas spare part untuk kita perbaiki sendiri)

indra_co_maniz wrote:

lebih awet yg dalam negeri (saya belum pernah menangani power prince sampai sekarang saya sendiri ga tahu power itu akan mati kapan )...

kalau luar negeri sudah disett sedemikian rupa sehingga umur pakainya tertentu...(bukan mau menjelek-jelekan produk luar, buktinya mereka ga kasih jual bebas spare part untuk kita perbaiki sendiri)

saya jg sangat tertarik dengan power prince ,tetapi kenapa ya produk dalam negri hanya prince aja yang punya nama ,maaf saya dulu tinggal di siantar (SUMUT) dan banyak sekali saya lihat power HARD ROCK dipajang ditoko2 musik (gak tau produk surabaya apa medan) tp kok peminatnya minim sekali ya ,pernah saya tanya pedagangnya "power apa yang paling laris ditoko anda ?" eh beliau bilang cs800x trus knp HARD ROCK banyak sekali disini dijual ,dia bilang harga jualnya rendah , tp kok peminatnya jg rendah ,gimana kira2 solusi yang tepat untuk market power dalam negri ini pak ?

untuk penjual : jualah barang produksi lengkap dengan manual dan segala menu didalamnya secara lengkap dan benar,....

untuk pembeli : sebaiknya kalau mau membeli power jajalah yang berkelas, semacam crown, ashley, mackie, Lab gruppen, Yamaha, Carvin agar bisa memperkirakan gimana jenis karakter suara yang dikeluarkannya bukan berdasarkan wattnya (kalau jajal QSC, Crest Audio, Peavey, itu satu atap suaranya pasti mirip bright juga hasilnya )

komen untuk power hard rock itu bagus mengikuti model carvin dan mackie (cuma suara agak deep (dalam dan berat)) orang
kebanyakan lebih suka karakter yg bright semacam cs8000, meskipun begitu tidak menutup kemungkinan power yang deep bisa dibuat bright..

maaf neh agak detail pertanyaannya ,bukankah larisnya suatu barang diakibatkan oleh pengalaman2 dilapangan ,contoh dari suara yang jauh lebih bagus ,yang katanya lebih awet ,tahan bila di nyalakan dalam 24 jam (artinya suara tidak ngedrop) ,dan sebenarnya banyak masukan2 yang saya dengar dari rekan2 sesama OT

jhonycharl wrote:

maaf neh agak detail pertanyaannya ,bukankah larisnya suatu barang diakibatkan oleh pengalaman2 dilapangan ,contoh dari suara yang jauh lebih bagus ,yang katanya lebih awet ,tahan bila di nyalakan dalam 24 jam (artinya suara tidak ngedrop) ,dan sebenarnya banyak masukan2 yang saya dengar dari rekan2 sesama OT

oh begitu, sebenarnya kita tidak bisa langsung men-judge suatu produk berdasarkan pengalaman saja, kenapa ?
sebab pengalaman si A dengan si B pasti :
a. lain lokasi, besar/kecil/memantul jauh/memantul dekat/ melebar/menyempit/tinggi rendah dsb..
b. lain sistem, lain mixer/eq/limiter/compresor/composer/distributor/pacthlink/DLMS dsb dan perkabelan / balance / unbalance. apakah power dipakai full -3dB atau +10dB..
c.lain listrik, PLN / genset /PLN drop V/ PLN drop I/ genset 45 Hz / genset 50 Hz / Genset 60 Hz / daya genset / umur genset / jenis kabel listrik dsb..
d. lain speaker/ lain jumlah speaker /lain penempatan speaker / lain microphon, lain perangkat keyboard / dsb dan masih banyak lagi yang lainnya

teori tentang mampu dinyalakan selama 24 jam itu tidak ada dasar teori dan tidak ada dasar pelaksanaannya ?, mana mungkin suatu acara OT full non stop 24 (kecuali woodstock di inggris 3 x 24 hour) dan desain heat shink suatu power amp itu dipengaruhi 'C dan wattnya... jadi sekarang gimana keperluannya saja khan ?

Bang mod...aku mo nanya, aku punya power rakitan GM 800 W mono pake TR sanken 4 pasang, bila aku pingin lepas TR nya 2 pasang biar Wattnya jadi 400 W apakah harus mengubah bias basis lagi lewat VR bias, trus cara mengukur biasnya colokan multimeter di tempelin ke mana aja, makasih sebelumnya atas jawabannya

@Anto: kalo mau set bias, copot fuse ganti dengan resistor 10 ohm trus ukur tegangannya kira 70 mVolt DC untuk 2 tr.

input di ground/di nolkan,beban /speaker dilepas dulu

setelah diukur atur trimpot nya.

gitu aja ok

colokan multitester di tempelin kemana bang haris

skemanya please...
khawatir GM beda dengan blazer...

fuse yang dilepas trus ganti resistor itu 2 buah sekring dari power suply masuk itu ya

@Mode: kebayang sanken terus jadi ingetnya blazer . !!!

ya skema dlu deh biar jelas titiknya >>

@Anto: Referensinya kit blazer deh..., jadi yang diukur tegangan di resistor emitor tr akhirnya mas.

@ bang Indra : gak punya skemanya, soalnya aku beli power rakitan yang dah ada boxnya, merek Mark Stanley 1600, isinya PCB merek GM tiap chanel TR sanken 4 pasang, trafonya besar tapi gak da tulisannya berapa ampere, cuman besi kernnya lebih lebar 1cm dibanding trafo era 20A

@Anto: fuse itu intuk sanken nya aja atau untuk seluruh circuit mas.

kalau untuk sanken aja,tinggal ganti dengan R 10 ohm
tapi kalau untuk seluruh circuit ngga bisa begitu,

caranya ganti R emitor semua denga 10 ohm dulu trus diukur tegangannya setelah dapet ganti lagi dengan R emitor aslinya.

kirim fotonya aja deh kalau ga ada skemanya...

untuk sekarang ini, minimal sebutkan macam-macam TR yang digunakan